Perayaan 188 Tahun Kongregasi CB dan 73 Tahun Yayasan Tarakanita

Mendengarkan dan Melaksanakan Kehendak Allah dalam Tugas Perutusan

Yogyakarta, Katolikana.com—Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus (CB) memperingati hari jadinya yang ke-188, bertepatan dengan 73 tahun berdirinya Yayasan Tarakanita pada Selasa (29/4/2025).

Dua tonggak sejarah penting ini menjadi momen reflektif atas dedikasi panjang dalam pelayanan pendidikan, kesehatan, dan karya sosial di Indonesia.

Puncak perayaan dirayakan dengan Misa Syukur Nasional yang berlangsung di Tangerang, dimulai pukul 08.55 hingga 10.40 WIB.

Misa dipimpin oleh Romo Ignatius Wahyudi Paweling, Pr, dan diiringi dengan meriah oleh koor siswa-siswi Tarakanita.

Walaupun misa utama diselenggarakan secara terbatas, seluruh unit sekolah di bawah naungan Yayasan Tarakanita di Indonesia mengikuti secara daring.

Para siswa SMP Stella Duce 1 Yogyakarta mengikuti Misa dengan khidmat.

Misa Syukur

Di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, misalnya, para siswa mengikuti Misa Syukur ini di setiap kelas masing-masing dengan didampingi guru pengampu.

Enam belas kelas mengikuti prosesi misa online secara serentak dengan penuh kekhusukan, bahkan mengikuti setiap tahapan liturgi dengan tata cara misa online yang tertib. Para karyawan edukatif dan non-edukatif juga turut serta mengikuti misa di sela-sela aktivitas mereka.

Dalam sambutannya, Sr. Brigitta Veronica Raimundawati, CB, Ketua Badan Pengurus Yayasan Tarakanita, mengajak seluruh komunitas untuk merefleksikan makna “mendengarkan”.

Ia menegaskan, di tengah zaman ketika manusia lebih banyak berbicara – termasuk di media sosial – kita justru diundang untuk lebih banyak mendengarkan: mendengarkan sesama, mendengarkan suara Tuhan, dan bertindak sebagai agen kasih dalam tugas hidup masing-masing.

Suster Brigitta Veronika CB

Sr. Brigitta mengajak seluruh peserta misa untuk menjadi pribadi-pribadi yang, dalam peran apapun, tetap mengedepankan nilai kasih dan kejujuran: sebagai orangtua yang penuh perhatian, karyawan yang bekerja dengan cinta, serta siswa yang menjalankan tugas belajar dengan rajin, disiplin, dan bertanggung jawab.

Ia meneladankan Bunda Elisabeth Gruyters, pendiri Kongregasi CB, yang menjalani hidupnya dengan mendengarkan dan melayani sesama sebagai jalan mewujudkan kehendak Allah.

Dari Maastricht ke Indonesia

Didirikan pada tahun 1837 oleh Elisabeth Gruyters di Maastricht, Belanda, Kongregasi CB telah hadir di Indonesia sejak awal abad ke-20.

Para suster CB mengabdikan diri dalam pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial, dengan semangat cinta kasih yang terus berkobar.

Sepuluh orang Suster CB pertama yang dikirim ke Indonesia. Foto: sustercbindonesia.com

Yayasan Tarakanita, yang didirikan pada tahun 1952, menjadi perpanjangan tangan semangat pelayanan ini di bidang pendidikan, dengan lebih dari 60 unit sekolah tersebar di seluruh Indonesia.

Memasuki usia ke-188 dan 73 tahun, Kongregasi CB dan Yayasan Tarakanita dihadapkan pada tantangan baru dalam dunia yang terus berubah. Namun, dengan fondasi nilai cinta kasih, pelayanan, dan pendidikan yang kuat, keduanya siap untuk terus melangkah maju, menjawab kebutuhan zaman, dan menjadi terang di tengah masyarakat.

Perayaan ini menjadi momentum untuk memperbaharui komitmen dalam melayani sesama dengan kasih, serta meneguhkan tekad untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil, berbelarasa, dan penuh kasih. (*)

Kontributor: Imelda Wiwit, guru di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta.

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Carolus Borromeussuster CBYayasan Tarakanita
Comments (0)
Add Comment