Katolikana.com — Gong Festival Golo Koe resmi dibunyikan! Momen bersejarah ini berlangsung pada Jumat (9/5/2025) di halaman Kantor Bupati Manggarai Barat, ditandai dengan pemukulan gong dan pelepasan burung merpati oleh Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, bersama Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng.
Simbolisasi ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan Festival Golo Koe tahun 2025 yang kini telah menggema hingga mancanegara.
Acara peluncuran yang dikemas dalam bentuk Fun Walk ini melibatkan umat lintas agama, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi masyarakat, serta seluruh unsur Forkopimda Kabupaten Manggarai Barat.
Kegiatan ini menunjukkan semangat kolaborasi dan inklusivitas yang menjadi karakter utama festival.
Keuskupan Labuan Bajo, sebagai keuskupan ke-38 dan termuda di Indonesia, resmi berdiri pada 21 Juni 2024 setelah dimekarkan dari Keuskupan Ruteng.
Meski belum genap setahun, Keuskupan ini telah menunjukkan semangat inovasi yang luar biasa, termasuk dalam menyelenggarakan Festival Golo Koe Maria Assumpta yang kini memasuki edisi keempat.
Pariwisata Berbasis Iman
Dalam sambutannya, Mgr. Maksimus Regus menyampaikan apresiasi atas kehadiran semua pihak dan menekankan pentingnya Festival Golo Koe sebagai ruang baru pengelolaan kebersamaan dan keindonesiaan melalui pariwisata yang berbasis iman.
“Festival ini bukan sekadar acara budaya, melainkan juga bentuk partisipasi umat dalam memaknai iman dan kehidupan secara menyeluruh,” ujarnya.
Wakil Bupati Yulianus Weng menambahkan bahwa kepanitiaan Festival Golo Koe selalu melibatkan unsur Keuskupan, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, instansi vertikal, serta forum lintas agama.
Tahun ini, Festival Golo Koe juga masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata, yang memberikan dukungan berupa promosi nasional dan bantuan pembiayaan.
“Festival ini harus lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Weng. Ia mengajak semua pihak untuk aktif mempromosikan festival secara lokal maupun internasional, terutama dengan adanya akses langsung penerbangan dari Singapura dan Malaysia ke Labuan Bajo.
Pemerintah daerah juga berharap Festival Golo Koe menjadi wadah peningkatan toleransi antarumat beragama dan penguatan UMKM lokal. Partisipasi pelaku usaha kecil dari Keuskupan Labuan Bajo maupun Keuskupan Ruteng menjadi bagian penting dari pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Gereja Sinodal dan Inklusif
Mgr. Maksimus menegaskan bahwa kepanitiaan Festival Golo Koe mencerminkan prinsip-prinsip Gereja yang sinodal dan inklusif, di mana semakin banyak pihak yang terlibat, semakin besar pula dampak positif yang dihasilkan. Ia mengajak seluruh umat dan masyarakat untuk turut ambil bagian dalam perayaan ini.
Festival Golo Koe 2025 akan berlangsung dalam beberapa tahap, mulai dari diseminasi dan publikasi sepanjang Februari hingga Juni, dan puncak perayaan pada Juli–Agustus 2025. Prosesi patung Maria akan dilaksanakan di seluruh paroki Keuskupan Labuan Bajo pada 9 Juli–9 Agustus.
Rangkaian acara puncak akan berlangsung mulai 10 hingga 15 Agustus 2025:
- 10 Agustus: Pembukaan pameran dan pentas seni.
- 11 Agustus: Aksi ekologi, sosial-karitatif, dan edukasi pewartaan.
- 12 Agustus: Karnaval budaya dan selebrasi Maria Assumpta Nusantara.
- 13 Agustus: Teater budaya, pentas Caci, dan anjangsana rohani.
- 14 Agustus: Prosesi akbar Maria Assumpta Nusantara (laut dan darat).
- 15 Agustus: Misa Agung dan konser.
Semua kegiatan akan dipusatkan di Waterfront City Marina Labuan Bajo, sebuah lokasi ikonik yang mampu menampung puluhan ribu orang dan memiliki berbagai fasilitas pendukung, termasuk panggung, hall, amphitheater, parkir luas, serta akses ke Gua Maria di Bukit Golo Koe.
Peluncuran Festival Golo Koe 2025 ditutup dengan senam Zumba bersama yang menyatukan semangat umat dan masyarakat. Dengan semangat inklusif, religius, dan partisipatif, Festival Golo Koe bukan sekadar perayaan lokal—ia adalah wajah baru dari Labuan Bajo yang penuh iman, persaudaraan, dan harapan. (*)
Kontributor: Vinsensius Patno, dari Labuan Bajo
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.