Delitua, Katolikana.com—Sekitar seribuan umat Katolik dari Stasi Santo Fransiskus Xaverius Pasar III Namorambe, Paroki Santo Yosep Delitua, tumpah ruah dalam sukacita merayakan Hari Raya Paskah pada Minggu (11/5/ 2025) di Balai Desa Batu Penjemuran, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang.
Perayaan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kebangkitan Kristus bisa hadir secara meriah dan penuh makna, meski dalam kesederhanaan.
Stasi ini menaungi 10 lingkungan dengan total 336 kepala keluarga dan sekitar 1.500 jiwa. Mereka hadir bukan sekadar merayakan liturgi tahunan, melainkan menghidupi Paskah sebagai peristiwa iman yang mengikat mereka dalam kesatuan Gereja yang hidup dan aktif.
Misa Paskah dipimpin oleh Vikaris Parokial Paroki Santo Yosep Delitua, RP. Antonius Jani Anwar Barus, OFMConv, didampingi oleh Diakon Agustinus Kolo, OFMConv.
Tanggung Jawab pada Panggilan
Dalam homilinya, Pastor Jani Barus menekankan pentingnya tanggung jawab dalam panggilan hidup, baik sebagai religius maupun umat awam, khususnya dalam hidup berkeluarga.
“Panggilan hidup berkeluarga sama mulianya dengan panggilan hidup religius. Yang membedakan bukan status, tetapi kesetiaan dan tanggung jawab terhadap panggilan itu sendiri,” tegasnya.
Pastor Jani juga mengajak umat untuk menjadikan kebangkitan Kristus sebagai kekuatan dalam menghadapi kesulitan.
“Kalau ada kesukaran, jangan cepat menyerah. Kesulitan bukan tembok, tetapi tantangan yang harus ditembus bersama Kristus,” serunya.
Ia berharap agar umat menjadikan perayaan Paskah sebagai momentum refleksi atas panggilan mereka sebagai umat Katolik yang bertanggung jawab dan partisipatif.
Perayaan berlanjut dengan ramah tamah, hiburan, dan perlombaan. Ketua Panitia, Temanta Purba, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Paskah adalah saat yang tepat untuk mempererat persaudaraan dan membangun semangat kebersamaan.
“Mari kita wujudkan cinta kasih dengan langkah bersama dan keberanian menghadapi masa depan,” ujarnya.
Senada, Ketua Dewan Stasi Pasar III Namorambe, Salminawaty Purba, menyampaikan bahwa Paskah adalah saat untuk menyadari kehadiran Kristus yang senantiasa menyertai.
“Yesus yang bangkit tidak pernah meninggalkan kita. Maka kita pun harus berani berjalan dan menjadi saluran kasih bagi sesama,” katanya.
Bukan Banyak Kata, Tapi Aksi Nyata
Dalam pembukaan sesi perlombaan, Pastor Jani Barus kembali menegaskan bahwa Gereja tidak membutuhkan banyak kata, tetapi aksi nyata.
“Bukan ide yang dibutuhkan Gereja, melainkan keterlibatan konkret,” ujarnya sebelum memukul gong tanda dimulainya perlombaan yang memperebutkan Piala Bergilir.
Perlombaan yang digelar mencakup berbagai kategori mulai dari lomba mewarnai untuk anak-anak pra-TK dan TK, Vocal Group untuk kaum lansia, hingga lomba-lomba utama seperti Tarian Kreasi BIA-BIR, Vocal Group Bapak-Bapak, Tarian Kreasi OMK, Tarian Kreasi Ibu-Ibu, dan Koor Gabungan dari setiap lingkungan.
Sebanyak 10 lingkungan ambil bagian: St. Fransiskus Xaverius, St. Fransiskus Assisi, St. Maria, St. Petrus, St. Elisabeth, St. Clara, St. Michael, St. Benediktus, St. Yosep, dan St. Paulus.
Lingkungan St. Paulus akhirnya keluar sebagai juara umum setelah memenangkan tiga kategori lomba dan satu peringkat kedua—sebuah pencapaian yang mencerminkan kerja keras dan semangat kebersamaan umatnya.
Perayaan Paskah Stasi Santo Fransiskus Xaverius Pasar III Namorambe bukan hanya rangkaian acara meriah, tetapi juga refleksi iman yang hidup: tentang kesatuan, kesetiaan, dan semangat melayani dalam kesederhanaan.
Di tengah keterbatasan, mereka menunjukkan bahwa kebangkitan Kristus sungguh hadir dalam hidup sehari-hari—dalam misa yang khusyuk, nyanyian sukacita, tawa anak-anak, hingga komitmen umat untuk berjalan bersama dalam terang Paskah. (*)
Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.