Oleh Rm. Yudel Neno, Pr
Katolikana.com—Bayangin kamu lagi duduk di aula gereja, dikelilingi teman-teman OMK, ada pembina yang semangat banget, dan… tiba-tiba ceramahnya bukan cuma “ngomongin” iman, tapi bikin kamu mikir, ketawa, dan tersentuh.
Gitu kira-kira vibes-nya kalau pendekatan animasi OMK pakai rumus 5W + 1H. Ini bukan cuma cara wartawan nulis berita, tapi bisa banget dipakai buat bikin OMK nggak sekadar aktif, tapi juga bermakna.
WHAT: OMK Itu Bukan Cuma Singkatan
OMK bukan sekadar “Orang Muda Katolik”, apalagi cuma label di kaus acara. OMK adalah komunitas spiritual—tempat anak-anak muda usia 13-35 tahun bertumbuh dalam iman, harapan, dan kasih. Mereka nggak disatukan karena lahir dari rahim yang sama, tapi dari semangat yang sama: Yesus Kristus.
OMK adalah rumah rohani, bukan klub nongkrong. Bukan cuma buat seru-seruan, tapi buat saling menguatkan, bertumbuh, dan jadi agen perubahan di tengah dunia yang makin nyinyir ini.
WHO: Kamu, Aku, Kita
OMK itu kamu. Iya, kamu yang suka bertanya kenapa Tuhan nggak langsung jawab doa. Aku, yang kadang lebih aktif di IG daripada aktif di misa. Dan kita semua, yang kadang belum tahu mau jadi apa, tapi pengin hidup lebih berarti.
Kita ini unik—beda-beda, tapi punya satu hal sama: semangat untuk bikin hidup kita nggak cuma tentang scroll-scroll doang. Animasi OMK itu ngajarin kita jadi pelayan yang bukan sekadar tampil, tapi bisa diandalkan. Bukan yang cuma rame pas lomba, tapi ngilang saat disuruh ngurus misa.
WHEN: Nggak Nunggu Waktu Luang
Kapan OMK itu aktif? Jawabannya: sekarang. Bukan pas ada acara gede, bukan pas minta rekomendasi beasiswa, bukan pas butuh tanda tangan pastor. Keterlibatan itu gaya hidup, bukan mood-mood-an. Jangan jadi OMK yang cuma aktif saat “lagi pengen”, terus ghosting pas ada konflik.
OMK sejati itu hadir—di suka, di duka, di puncak, dan di titik terendah. Aktif bukan buat pamer, tapi buat nyalain terang iman di hati orang lain.
WHERE: Bukan Cuma di Aula Paroki
OMK nggak boleh jadi penghuni eksklusif aula atau sekretariat. OMK harus berani muncul di tengah masyarakat. Hadir di tempat-tempat gelap, ribet, bahkan penuh luka. Jadi suara yang menyembuhkan, bukan menambah gaduh.
Bawa iman ke tempat kerja, ke kampus, ke tongkrongan, ke media sosial. Di mana pun kamu berpijak, pastikan OMK-mu berdenyut.
WHY: Karena Kamu Dipanggil, Bukan Cuma Disuruh
Kenapa harus repot jadi OMK aktif? Karena iman itu bukan hobi. Karena panggilan itu bukan buat “yang rajin ke gereja aja”. Allah panggil kamu sekarang, bukan nunggu kamu “lebih baik”.
Yesaya, Yeremia, Daud, bahkan Maria… semuanya muda waktu Tuhan panggil. Jadi, nggak ada alasan buat nunda. Pelayanan bukan urusan orang tua atau suster-pastor doang. Gereja ini milik kita juga. Masa depannya juga tanggung jawab kita.
HOW: Gimana Jadi OMK yang Gokil Tapi Berdampak?
Gampang-gampang susah. Tapi bisa. Nih rumusnya:
- Melayani, bukan dilayani: OMK itu bukan tempat rebutan panggung. Tapi tempat kamu belajar ambil bagian terkecil buat kebesaran Tuhan.
- Orang lebih penting dari sistem: Jangan sampai program lebih penting dari orangnya. Duluan sayang sama orang, baru pikirkan acara.
- Proses lebih penting dari hasil: Jangan cuma semangat pas diumumin menang. Nikmati prosesnya. Jatuh? Bangun lagi.
- Relasi lebih penting dari rutinitas: Kalau semua sibuk kerja tapi nggak saling kenal, kita bukan komunitas, cuma panitia.
- Kebersamaan lebih penting dari perhitungan: Stop ngitung-ngitung “aku udah berbuat segini, dia apa?” Pelayanan itu gerakan hati, bukan kalkulasi saldo cinta.
Cara Nyalain Api
Kalau ceramah buat OMK cuma sekadar transfer ilmu, itu mah seminar. Tapi kalau ceramah itu bikin OMK makin yakin, makin semangat, dan makin sayang sama Tuhan dan Gereja—nah, itu baru namanya animasi.
Pakai 5W + 1H, ceramah bisa jadi dialog hidup. Pendamping bisa jadi sahabat. Dan OMK bukan cuma kumpulan anak muda bingung, tapi barisan pewarta yang tahu ke mana harus melangkah.
Jadi, masih mikir OMK itu acara kumpul-kumpul doang? Yuk, nyalain imanmu. Karena Gereja ini juga milikmu. Bukan nanti, tapi sekarang. (*)
Penulis: Rm. Yudel Neno, Pr, Sekretaris Komisi Kepemudaan Keuskupan Atambua
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.