Kaum Bapak Paroki St. Yosep Delitua Rayakan Pertobatan Ekologi

Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap: Pertobatan ekologis itu dimulai dari hati, dan diwujudkan melalui tindakan nyata.

Deli Serdang, Katolikana.com — Sekitar 500 umat Katolik dari seluruh Stasi di Paroki Santo Yosep Delitua berkumpul di Jambur Arih Ersada Cinta Damai, Desa Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, untuk merayakan dua momentum penting pada Sabtu (31/5/2025): Pesta Kebangkitan Kaum Bapak Katolik dan HUT ke-5 Pos Ecosophy.

Perayaan Ekaristi yang menjadi pusat acara dipimpin langsung oleh Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap. Misa kudus ini juga didampingi oleh Pastor Paroki St. Yosep Delitua, RP. Simon Kemit OFMConv, serta delapan imam lainnya.

Pertobatan Ekologi

Mengangkat tema “Kaum Bapak Katolik Sebagai Duta Pertobatan Ekologis”, Uskup Kornelius mengajak seluruh umat, khususnya kaum bapak, untuk tidak hanya berbicara tentang pertobatan, tetapi sungguh menghidupi perubahan gaya hidup demi kelestarian bumi.

“Pertobatan ekologis itu dimulai dari hati, dan diwujudkan melalui tindakan nyata seperti memilah sampah, menggunakan pupuk organik, hemat energi, dan berhenti merokok,” tegasnya.

Uskup Kornelius mengutip pesan Paus Fransiskus yang mengingatkan bahwa semua orang hidup dalam satu rumah bersama: bumi.

“Rumah ini adalah titipan bagi anak cucu kita. Maka mari kita rawat, jangan sampai kita mewariskan bumi yang rusak dan mengancam kehidupan generasi mendatang,” tambahnya.

Pertobatan ekologis, lanjut Mgr. Kornelius, bukan sekadar beban moral, tetapi sumber sukacita bagi manusia dan alam semesta. Ia mengajak seluruh kaum bapak untuk menjadi pionir dalam gerakan perubahan ini.

Lomba Tari Ekologi

Usai Ekaristi, acara dilanjutkan dengan ramah tamah, sambutan, serta perlombaan tari ekologi antarstasi. Suasana menjadi meriah dan penuh keakraban. Perlombaan ini dipandu secara atraktif oleh MC Arih Perangin-angin dan Rohit Barus.

Ketua Panitia, Darwin Barus, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kali kedua digelar dan diharapkan dapat terus menjadi agenda tahunan. “Pesta kebangkitan kaum bapak ini adalah ruang untuk memperkuat iman, persaudaraan, dan keterlibatan aktif dalam menjaga lingkungan hidup,” ujarnya.

Pastor Simon Kemit, dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa meskipun perayaan tahun ini tidak seramai tahun sebelumnya, kehadiran Uskup menjadi kekuatan spiritual yang luar biasa.

“Tahun lalu memang lebih ramai karena diadakan di lapangan paroki dan pada hari Minggu. Tahun ini kita rayakan di hari Sabtu dan di luar paroki. Namun semangat umat tetap terasa hangat,” katanya.

Ulang Tahun Pos Ecosophy

Pada kesempatan yang sama, dirayakan pula ulang tahun ke-5 Pos Ecosophy, unit produksi pupuk organik yang berada di bawah naungan PSE Paroki St. Yosep Delitua. Acara ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Uskup Kornelius, RP. Simon Kemit, dan Direktur PSE KAM, RP. Stefanus Sitohang OFMCap.

Dalam sambutannya, RP. Stefanus berharap agar produk pupuk organik Ecosophy semakin dikenal masyarakat luas. “Banyak testimoni menyebutkan bahwa hasil pertanian menjadi lebih subur dan berlimpah. Ini bukan teori, tapi fakta yang sudah dirasakan oleh petani-petani kita,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa PSE KAM akan terus mendampingi dan memfasilitasi distribusi pupuk ini agar memberi manfaat lebih luas, terutama bagi para petani Katolik.

Stasi St. Vitalis Mbaruai meraih Juara I pada Lomba Tari Ekologi Bapak-Bapak Paroki St. Yosep Delitua Tahun 2025.

Warisan Budaya

Sebelum lomba dimulai, para siswa SMP Swasta RK Deli Murni Delitua menampilkan Tari Gundala-Gundala, tarian tradisional suku Karo yang biasa digunakan sebagai ritual pemanggil hujan. Penampilan ini dipuji banyak pihak sebagai bentuk pelestarian budaya lokal dan keterlibatan anak muda dalam kegiatan gerejawi.

Setelah pertunjukan budaya dan pemotongan tumpeng, Uskup Kornelius memukul gong sebagai tanda dibukanya perlombaan tari ekologi. Tim juri yang terdiri dari Sr. M. Krispina Saragih FSE, Sr. M. Giovanni FSE, dan Sr. M. Franceline Br. Karo FSE kemudian mengumumkan para pemenang dari 11 stasi yang ikut serta.

Pemenang Lomba Tari Ekologi:

  1. Stasi St. Vitalis Mbaruai
  2. Stasi St. Yohanes Lau Rakit
  3. Stasi St. Clara Talun Kenas
  4. Stasi St. Pius X Mardinding
  5. Stasi St. Fransiskus Xaverius Psr. III Namorambe
  6. Stasi St. Maria Penen
  7. Stasi Hati Kudus Cinta Damai
  8. Stasi St. Tarsisius Namo Puli
  9. Stasi St. Yosep Copertino Periaria
  10. Stasi St. Yosep Delitua (Gereja Paroki)
  11. Stasi St. Petrus Tangkahan

Semangat ekologis, persaudaraan, dan iman yang mendalam menjadi denyut dari seluruh rangkaian acara. Bagi kaum bapak Katolik Paroki St. Yosep Delitua, perayaan ini bukan sekadar pesta, tetapi bentuk nyata pertobatan ekologis yang dimulai dari hati, diwujudkan dalam aksi, dan dirayakan bersama dalam semangat sukacita. (*)

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.

Mgr. Kornelius Sipayung OFMCapParoki Santo Yosep Delitua
Comments (0)
Add Comment