Surakarta, Katolikana.com – Saraf terjepit merupakan salah satu masalah kesehatan yang seringkali dialami oleh orang dewasa.
Saraf terjepit merupakan kondisi di mana terjadi tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan-jaringan di sekitarnya, seperti jaringan tulang dan otot.
Akibat saraf terjepit, muncul nyeri yang tidak tertahankan, baik saat beraktivitas maupun beristirahat. Saraf terjepit yang ringan umumnya akan membaik dengan sendirinya maupun dengan terapi rutin.
Namun, saraf terjepit yang parah perlu ditangani dengan tindakan operasi. Hal ini disebabkan saraf menjalar di seluruh bagian tubuh.
Saraf terjepit bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Umumnya, saraf terjepit akan menyebabkan nyeri hebat atau kebas ketika berada di posisi tertentu, seperti membungkuk. Kebas adalah hilangnya rasa pada suatu bagian tubuh dan sering kali disertai dengan kesemutan.
Pencegahan dan Pengobatan Nyeri Punggung Bawah
Langkah pencegahan nyeri punggung bawah, menurut Tim Medis RS Brayat Minulya Surakarta dapat dilakukan antara lain:
- Memperbaiki postur tubuh saat duduk, berdiri dan berjalan
- Olah raga rutin. Misalnya berjalan atau berenang, karena olah raga ini tidak banyak memberi tekanan pada tulang. Disarankan sebelum renang dan jalan melakukan pemanasan dan peregangan.
- Hindari menggunakan sepatu hak tinggi
- Tidur menyamping
- Menjaga berat badan\
- Jangan mengangkat barang yang sekiranya terlalu berat
- Menggunakan kursi yang dapat menopang punggung dengan baik.
Langkah pengobatan penderita nyeri punggung bawah dilakukan dengan istirahat yang cukup, mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit, olah raga misalnya jalan kaki, fisioterapi dan hidroterapi.
Pengobatan Menggunakan Hidroterapi
Salah satu inovasi bidang kesehatan dalam menangani nyeri punggung bawah saat ini dilakukan dengan hidroterapi.
Menurut dr. Christiana H.H. Sp. KFR hidroterapi merupakan metode yang menggunakan air untuk mengobati berbagai gejala di seluruh tubuh. Metode inu dikenal dengan nama terapi air, terapi akuatik, dan terapi kolam renang.
Hidroterapi dapat dilakukan bagi penderita sakit yang memiliki indikasi :
- Gangguan tulang, otot dan sendi
- Kelainan saraf
- Nyeri otot dan sendi
- Bengkak otot dan sendi
- Kelemahan otot
- Keterbatasan gerak
- Keterbatasan endurance
- Keterbatasan weight bearing
Penanganan Saraf Terjepit
Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta pada hari Selasa (3/6/2025) menggelar Sosialisasi Penanganan Saraf Terjepit bagi para guru dan Kepala Sekolah di Yayasan Kanisius Cabang Surakarta.
Sosialisasi ini dilaksanakan bertepatan dengan Rapat Kepala Sekolah Yayasan Kanisius Cabang Surakarta Bulan Juni 2025. Hadir dalam rapat kerja kepala sekolah, guru yang mewakili kepala sekolah dan staf Yayasan Kanisius sebanyak 42 orang.
Hadir dalam sosialisasi Tim Medis dari RS Brayat Minulya, dr. Christiana H.H. Sp. KFR, dr. Agusta Christin A., dan dr. Elisabet Susilowati, MM (Kabag Humas dan Marketing).
Sosialisasi bertujuan agar para guru dan kepala sekolah dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan tulang belakang dan saraf, serta mengetahui langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat. Langkah ini akan mendukung produktivitas kerja dan kualitas hidup.
Antusiasme dan perhatian peserta sosialisasi nampak menggembirakan ditandai dengan banyak pertanyaan ungkapan ingin tahu tentang saraf terjepit dan hidroterapi serta masalah kesehatan punggung.
Selain itu peserta juga antusias saat mengikuti bimbingan latihan stretching atau gerakan melemaskan otot tubuh pada saat bekerja dan banyak duduk.
Nyeri Punggung Bawah
Tim Medis Rumah Sakit Brayat Minulya Surakarta dalam paparan sosialisasi menyampaikan salah satu masalah kesehatan yang dialami seseorang ketika menginjak usia 50 tahun adalah Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain).
Nyeri punggung bagian bawah biasanya terjadi pada punggung bagian bawah tepatnya di bagian bawah tulang rusuk hingga atas kaki.
Tulang punggung adalah penghubung tubuh bagian atas dan bawah. Tulang punggung juga berfungsi sebagai penopang sebagian besar berat tubuh keseluruhan, sehingga sangatlah wajar jika seseorang merasakan nyeri punggung ketika sedang mengangkat atau ingin mengambil sebuah benda.
Beberapa penyebab nyeri punggung bagian bawah dapat disebabkan antara lain:
- Cedera
- Kegiatan fisik yang berlebihan
- Hernia
- Artritis
- Patah tulang
- Iritasi pada saraf
- Cacat lahir pada tulang punggung
- Mengalami gangguan pada ginjal dan ovarium
- Dampak dari kehamilan
Nyeri punggung bawah secara klinis memunculkan gejala yang ditimbulkan berbeda satu dengan yang lain tergantung penyebab nyeri tersebut. Contohnya gejala yang timbul : nyeri otot, nyeri di bagian kaki atau lutut dan mati rasa.
Jika gangguan tersebut belum parah biasanya akan hilang dalam beberapa minggu. Nyeri akan semakin parah jika penderitanya stress atau depresi.
Gerakan Duduk yang Benar
Sebagai bagian upaya mewujudkan hidup sehat tanpa nyeri, Tim Medis RS Brayat Minulya mengajak peserta Rapat Kepala Sekolah Yayasan Kanisius Cabang Surakarta melakukan latihan gerakan duduk yang benar saat bekerja, duduk saat posisi bekerja didepan meja komputer, melakukan gerakan peregangan otot ketika duduk dalam waktu yang cukup lama serta mengambil benda atau memindah benda dengan menjaga otot-otot punggung.
Sementara itu Pater Joseph MMT Situmorang SJ, dalam kesempatan sosialisasi kesehatan dengan Tim RS Brayat Minulya Surakarta mengajak para kepala sekolah atau guru yang mewakili kepala sekolah, untuk melakukan sinergi pelayanan.
Sinergi pelayanan dilakukan agar sekolah-sekolah Yayasan Kanisius dapat memberikan dan memperhatikan hak siswa terutama hak memperoleh pengetahuan kesehatan yang baik sehingga mampu membiasakan cara hidup sehat di sekolah maupun di rumah. (*)
Katekis di Paroki Kleco, Surakarta