Surakarta, Katolikana.com — Tradisi iman Katolik mewariskan kepada umat tokoh pembela nilai hidup Kristiani yang mengangkat harkat dan martabat manusia.
Gereja Santo Antonius Padua Paroki Purbayan Solo mengadakan Novena Santo Antonius Padua untuk merayakan Pesta Wajib Santo Antonius dari Padua, Imam dan Pujangga Gereja, yang jatuh pada 13 Juni, mulai Kamis (5/6/2025) hingga Jumat (13/6/2025).
Tema-tema yang dipilih pada Novena Santo Antonius Padua Paroki Purbayan tidak terlepas dari Formatio Iman Berjenjang dan Berkelanjutan (FIBB).
Hal ini diwujudkan dalam tema novena hari kedua sampai hari ketujuh untuk pendampingan iman usia dini, anak, remaja, orang muda, orang dewasa dan usua lanjut, meliputi:
- Novena hari pertama dipimpin Romo Walterus Teguh Santosa – “Mencari dan Menyelamatkan Jiwa-jiwa.”
- Novena hari kedua dipimpin Romo Antonius Bagas, SJ – “Mencari Kegembiraan Iman” (PIUD).
- Novena hari ketiga dipimpin Romo Joseph MMT Situmorang, SJ – “Mencari Sahabat Sejati” (PIA).
- Novena hari keempat dipimpin Romo Fransiskus Kristiano, SJ – “Mencari Jati Diri” (PIR).
- Novena hari kelima dipimpin Romo V. Ernest Justin, SJ – “Mencari Pilihan Hidup” (PIOM).
- Novena hari keenam dipimpin Romo Tiro Angelo, SJ – “Mencari Makna Hidup Sejati” (PIOD),
- Novena hari ketujuh dipimpin Romo Clement Budiarto, SJ – “Mencari Kedamaian Hati” (PIUL).
- Novena hari kedelapan dipimpin Romo Dominiko Oktariano, SJ – “Mencari Harapan di Tengah Keputusasaan”
- Novena hari kesembilan Pesta Nama Santo Antonius Padua dengan Misa Konselebrasi.
Misa Konselebrasi pada novena hari kesembilan digelar pada Jumat (13/6/2025) dengan selebran utama Vikep Kevikepan Surakarta Romo Herman Yoseph Singgih Sutoro, Pr dengan konselebran Romo Walterus Teguh Santosa SJ, Romo Antonius Bagas SJ, Romo Joseph Situmorang SJ dan Romo Fransiskus Kristiano SJ.
Meneladan Santo Antonius dari Padua
Vikep Kevikepan Surakarta pada homili novena hari kesembilan mengajak umat Paroki Antonius Padua Purbayan Solo untuk meneladan Santo Antonius dari Padua yakni mengandalkan kekuatan Tuhan.
Santo Antonius Padua memiliki nama kecil Ferdinand, lahir di Lisbon, Portugal tahun 1195, ditahbiskan dalam usia muda dalam Ordo Fransiskus. Menjadi misionaris di Afrika, karena sakit kembali ke Italia.
Santo Antonius Padua dikenal sebagai pengkotbah yang ulung. Santo Antonius dari Padua meninggal dalam usia 36 tahun.
Ia dikenal sebagai santo yang bisa membantu menjadi perantara doa menemukan barang-barang yang hilang dan membantu mengembalikan jiwa jiwa kembali ke Gereja Katolik karena dosa.
Sebagai pengkhotbah Santo Antonius Padua mampu memberikan nasihat rohani bagi orang yang tersesat dan mengembalikan orang kembali pada iman akan Kristus.
Hidup Santo Antonius diabdikan untuk Tuhan. Santo Antonius dari Padua memberi teladan bagi umat untuk mencari dan menemukan kehendak Tuhan dalam hidup sehari-hari.
“Kita sering kali lupa, sering kali lalai tidak mencari kehendak Tuhan tetapi mencari kehendak diri sendiri. Ini menjadi tantangan bagi kita,” kata Romo Herman Yoseph Singgih Sutoro.
“Perutusan pewartaan Yesus, berdua-dua, tidaklah mudah karena diutus seperti anak domba di tengah srigala. Tujuh puluh murid diutus untuk tidak mengandalkan kemampuan dan kekuatan diri sendiri namun mengandalkan kekuatan dari rahmat Tuhan,” tambahnya.
Pemberkatan Roti Antonius
Pada perayaan ekaristi, sebelum pemberian berkat penutup, Vikep Kevikepan Surakarta memberikan berkat pada roti Antonius yang akan dibagikan umat.
Usai perayaan ekaristi dilakukan pembakaran kertas-kertas intensi ujub dari umat selama novena berlangsung sebanyak lebih dari 500 intensi.
Membagi Roti Antonius
Sementara itu Romo Walterus Teguh Santosa, SJ, Kepala Paroki Purbayan Solo mengungkapkan bahwa Santo Antonius Padua memiliki semangat berkobar dalam melaksanakan misi Gereja, menjadi pewarta menemukan jiwa-jiwa kembali ke pangkuan Gereja Katolik dan menjadi pribadi yang gemar berbagi.
Pribadi gemar berbagi Santo Antonius Padua dikenal dan dikenang dengan peristiwa Roti Antonius. Meneladan dan melanjutkan tradisi berbagi, Gereja Santo Antonius Padua Paroki Purbayan Solo menggelar tradisi baru yakni berbagi Roti Antonius.
Tradisi baru ini hendak meneguhkan keteladanan berbagi Santo Antonius Padua yakni berbagi perhatian, doa, pelayanan, dan berbagi apa yang dimiliki dan bisa dibagikan untuk sesama yang lain. Lebih dari itu berbagi untuk menemukan kembali jiwa-jiwa agar kembali pada kerahiman Gereja Katolik.
Roti Antonius yang telah diberkati Vikep Kevikepan Surakarta, setelah Misa penutupan novena hari kesembilan dibagikan pada umat yang mengikuti Misa.
Sebanyak lebih dari 600 piece roti Antonius dibagikan kepada umat sebagai penanda tradisi baru untuk berbagi dalam hidup menggereja dan bermasyarakat bagi umat Paroki Purbayan Solo. (*)
Katekis di Paroki Kleco, Surakarta
Itu baru bener. Ikuti teladannya. Berbagi semua untuk semua. Tidak hanya untuk umat Katolik. Ketika Yesus mengajarkan parabel orang Samaria, Dia menunjukkan jangan hanya mikir kelompok sendiri. Tapi semua umat manusia.
https://katolik-kita.blogspot.com/2025/06/gereja-katolik-st-antonius-purbayan-solo.html?m=1