Semarang, Katolikana.com — Gereja St. Petrus Sambiroto Semarang bekerja sama dengan Politeknik Katolik Mangunwijaya (Polteka Mangunwijaya) menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan Minyak Telon dan Sabun Cuci Tangan di Selasar Timur Gereja St. Petrus Sambiroto, Sabtu (8/6/2025).
Pelatihan ini diikuti lebih dari 30 peserta yang terdiri dari ibu rumah tangga, remaja Karang Taruna, dan aktivis lingkungan paroki yang antusias ingin belajar keterampilan rumah tangga bernilai ekonomis.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pelayanan sosial dan vokasional Gereja yang mendukung kemandirian keluarga sekaligus membangun solidaritas komunitas.
Kegiatan dibuka oleh Ir. Mumpuni Asih Pratiwi, MT, dosen Teknik Kimia dari Polteka Mangunwijaya, yang menekankan pentingnya pelatihan seperti ini dalam konteks pemberdayaan ekonomi rumah tangga.
“Pembuatan minyak telon dan sabun cuci tangan bukan sekadar aktivitas rumahan. Jika dikelola dengan baik, ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahan dan bekal keterampilan wirausaha,” ujarnya.
Menurutnya, keterampilan sederhana yang menggunakan bahan-bahan alami dan mudah dijangkau bisa menjadi solusi praktis di tengah mahalnya produk rumah tangga di pasaran. Selain itu, pelatihan ini juga mengedukasi tentang keamanan dan higienitas produk yang dibuat.
Kemandirian Keluarga
Romo Paroki, Fx. Suhanto, Pr, turut hadir dan memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa Gereja hadir bukan hanya untuk memelihara kehidupan rohani umat, tetapi juga untuk membangun komunitas yang tangguh dan sejahtera.
“Kami berharap ini bukan sekadar pelatihan sehari, tetapi menjadi awal dari gerakan kemandirian keluarga. Gereja ingin turut ambil bagian dalam membangun umat yang tidak hanya saleh, tapi juga sejahtera,” tegas Romo Suhanto.
Senada dengan itu, Rm. Yohanes Yupilustanaji Apgrianto, Pr, Direktur Polteka Mangunwijaya, menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi wujud nyata dari semangat kolaboratif kampusnya.
“Melalui motto Berkolaborasi Demi Transformasi, kami ingin setiap kegiatan kami berdampak langsung di tengah masyarakat, sesuai visi kami: Diktisaintek Berdampak,” ungkapnya.
Pemberdayaan Perempuan Paroki
Inisiatif kegiatan ini berasal dari Antonia Risa Atmajayantimulya, Koordinator Tim Pelayanan Ibu Paroki, yang menilai bahwa pelatihan seperti ini memberi ruang baru bagi ibu-ibu untuk berkembang.
“Kita tidak hanya belajar membuat sabun atau minyak telon, tapi juga belajar percaya diri, bekerja sama, dan melihat peluang. Ini bagian dari pemberdayaan perempuan yang nyata,” katanya.
Para mahasiswa dari Program Studi Teknik Kimia dan Farmasi Polteka Mangunwijaya mendampingi langsung sesi praktik. Mereka menjelaskan proses, bahan-bahan alami yang digunakan, serta cara menjaga kualitas produk yang aman dan higienis.
Selama pelatihan, suasana terasa hangat dan interaktif. Para peserta tidak hanya menyimak, tetapi juga aktif bertanya dan mencoba langsung proses pembuatan.
Banyak dari mereka berharap kegiatan serupa bisa rutin diadakan dengan tema-tema keterampilan yang relevan dengan kebutuhan rumah tangga dan potensi ekonomi lokal.
Sinergi Pendidikan Tinggi dan Gereja
Ketua Paguyuban Ibu-Ibu Paroki menyampaikan rasa terima kasihnya atas inisiatif ini dan menegaskan bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mempererat relasi antarwarga paroki.
Kegiatan ini menjadi contoh sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan komunitas Gereja dalam menghadirkan program nyata yang relevan dengan kebutuhan umat. Gereja bukan hanya tempat ibadah, tapi juga ruang tumbuh bersama. (*)
Kontributor: Priyo Wibowo, pengajar Politeknik Katolik Mangunwijaya, Semarang
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.