Nabire, Katolikana.com — Persiapan menuju Papua Youth Day (PYD) II yang akan digelar pada 5–7 Juli 2025 di Nabire, terus dimatangkan.
Panitia pelaksana menggelar konferensi dukungan bersama dengan berbagai organisasi kategorial Gereja Katolik, termasuk Pemuda Katolik, PMKRI, ICAKAP, ISKA, POX POINT, serta dukungan penuh dari Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Tengah dan DPRD setempat.
Kegiatan ini akan dipusatkan di Paroki Kristus Sahabat Kita (KSK) Meriam, Nabire, yang berada di bawah Keuskupan Timika.
Persaudaraan Orang Muda Katolik
Pastor Yohanes Agus Setiyono, SJ, selaku Pastor Paroki KSK sekaligus Pastor Dekan Teluk Cenderawasih, menegaskan bahwa PYD II adalah momen iman dan persaudaraan orang muda Katolik se-Regio Papua yang akan berlangsung selama tiga hari, setelah sebelumnya dirancang selama sepekan.
“Kami padatkan menjadi tiga hari demi efisiensi waktu dan menyesuaikan jadwal transportasi peserta. Rute kapal laut dari Jayapura ke Nabire baru tiba 4 Juli, sehingga pelaksanaan akan dimulai keesokan harinya,” ujar Pastor Agus.
Dengan mengangkat tema “Kesatuan dalam Keberagaman”, PYD II diharapkan menjadi ruang perjumpaan antar OMK dari beragam latar belakang budaya, bahasa, dan daerah. Refleksi nilai budaya lokal seperti tradisi barapen menjadi simbol persaudaraan dan solidaritas dalam keberagaman.
“Dalam budaya Papua, kita belajar kemurahan hati, kebersamaan, dan cinta alam. Semua itu selaras dengan iman Katolik kita,” tambah Pastor Agus.
Selain seminar dan refleksi iman, kegiatan juga akan diisi dengan perayaan Ekaristi, defile budaya, pentas seni, outbond, serta keterlibatan aktif OMK dalam berbagai sesi kreatif.
Sejumlah tokoh nasional juga dijadwalkan hadir, seperti Mgr. Yusprianto Pradi dari Komisi Kepemudaan KWI, motivator Edi Diosunismo, serta Putri Indonesia 2023 Veronica Windi.
Panitia menargetkan kehadiran 100 peserta dari setiap keuskupan di wilayah Papua, sehingga total peserta mencapai 500 orang, belum termasuk para pendamping dan rohaniwan.
Pastor Agus juga mengajak keterlibatan seluruh elemen gereja, baik OMK, maupun kelompok kategorial seperti WKRI, KERAWAM, PMKRI, serta komunitas-komunitas OMK dari wilayah pegunungan, pesisir, pedalaman, dan perkotaan.
“Inilah saatnya kita bertemu, saling mengenal, dan saling memperkaya. Ajang ini adalah ladang evangelisasi yang hidup dan nyata,” tegasnya.
Persiapan Fasilitas dan Lokasi
Sejumlah lokasi telah disiapkan, antara lain Gereja KSK Meriam dan Aula St. Yusuf untuk misa akbar dan kegiatan utama. Sekretariat Paroki KSK disiapkan untuk tamu VIP. SMP YPPK St. Antonius Nabire akan menjadi tempat akomodasi peserta. Selain itu, Kapel Reqoc Darmanfile disiapkan untuk kegiatan ibadah dan refleksi.
Kegiatan defile akan mengambil rute dari KODIM Karang Nabire – Jl. Merdeka – SMA Adhi Luhur – Tugu Nabire Hebat – Jl. Pepera – Bukit Meriam (Jl. Sudirman), tempat PYD II berlangsung.
Dari sisi keamanan, panitia telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Panitia juga telah meninjau lokasi wisata untuk sesi outbond dan menyiapkan sarana MCK dan konsumsi yang didukung oleh ibu-ibu WKRI dari empat paroki.
Antusiasme Peserta dari Pelosok Papua
Arnoldus Pakage, Ketua Harian Panitia, menyampaikan bahwa peserta dari wilayah-wilayah terpencil seperti Dekenat Pegunungan Bintang Keuskupan Jayapura dan Dekenat Moni Puncak Keuskupan Timika sudah mulai bergerak menuju Nabire.
“Mereka bahkan menempuh jalur udara dan laut untuk hadir. Ini menunjukkan antusiasme luar biasa dari OMK Papua,” jelasnya.
Bagi peserta yang tiba lebih awal, panitia telah menyiapkan akomodasi sementara di Paroki KSK.
Dengan semangat “Bersatu dalam Iman, Berakar dalam Budaya”, PYD II di Nabire akan menjadi tonggak penting dalam membangun Gereja yang muda, berdaya, dan penuh harapan di tanah Papua. (*)
Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.