Tangerang, Katolikana.com — Dalam semangat pelestarian budaya dan penghayatan iman yang berakar dalam kearifan lokal, umat Katolik di Paroki Santa Bernadet, Pinang, Tangerang, akan menggelar Pahargyan Syukur Sura, sebuah perayaan Tahun Baru Jawa yang dikemas dalam nuansa liturgis dan budaya.
Acara ini akan berlangsung pada 26–27 Juni 2025, bertepatan dengan 1 Sura 1959 dalam penanggalan Jawa.
Bukan sekadar seremoni adat, perayaan Sura kali ini menjadi ajang refleksi iman sekaligus pewartaan bahwa umat Katolik turut hadir dan terlibat aktif dalam memelihara warisan budaya bangsa.
Sesuai dengan semangat 100% Katolik, 100% Indonesia, rangkaian acara akan mencakup doa malam tirakat, misa berbahasa Jawa dengan iringan gamelan, hingga sarasehan kebudayaan.
Spiritualitas Jawa dalam Gereja Katolik
Tahun Baru Sura, yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Jawa, adalah momen penting dalam tradisi masyarakat Jawa. Layaknya tahun baru dalam kalender Masehi, Hijriyah, atau Imlek, Sura dirayakan sebagai ungkapan syukur atas berkat selama setahun dan harapan akan penyertaan Tuhan di tahun yang baru.
Namun yang membedakan, sebagaimana dijelaskan oleh Bastian Widi selaku ketua panitia, adalah cara masyarakat Jawa menyambutnya: dengan hening, doa, laku tapa, dan penghormatan kepada leluhur.
“Melalui Sura, kita diajak menengok ke dalam, bersyukur, dan menyambut masa depan dengan rendah hati,” ujarnya.
Di masyarakat umum, tradisi Sura biasanya ditandai dengan ritual tirakat, padusan (mandi beramai-ramai sebagai simbol penyucian diri), ziarah leluhur, hingga pembuatan bubur jenang Sura.
Ada pula berbagai pantangan, seperti larangan menggelar pesta pernikahan atau acara besar sepanjang bulan Sura, sebagai bentuk penghormatan terhadap kesakralannya.
Doa, Gamelan, dan Misa Berbahasa Jawa
Menghidupkan kembali kekayaan rohani dan budaya itu, Pahargyan Syukur Sura di Paroki Santa Bernadet akan dimulai dengan tirakat dan doa bersama pada Kamis malam, 26 Juni 2025 pukul 22.00 WIB, bertempat di area parkir motor gereja.
Doa akan dibarengi dengan pembacaan macapatan (puisi-puisi Jawa) dan iringan gamelan dari komunitas karawitan Sekar Widya Laras.
Keesokan harinya, pada Jumat pagi, 27 Juni 2025 pukul 08.00 WIB, umat akan mengikuti Ekaristi Syukur dalam bahasa Jawa, yang akan dipersembahkan secara konselebrasi oleh Romo Ignatius Sudaryanto, CICM dan Romo Matius Pawai, CICM.
Misa akan diiringi paduan suara gabungan dengan lagu-lagu liturgi Jawa dan gamelan sebagai pengiring utama.
“Saya yakin misa ini akan menjadi pengalaman spiritual yang unik dan menyentuh. Bukan hanya karena bahasa dan musiknya, tapi karena kedekatan emosional kita dengan budaya leluhur,” ujar Ibu Theresia, dirigen koor gabungan.
Setelah misa, acara akan dilanjutkan dengan sarasehan bertema 100% Katolik, 100% Indonesia di Aula Sehati Sejiwa.
Sarasehan ini akan mengangkat bagaimana nilai-nilai budaya Jawa, seperti kebersahajaan, keheningan, dan penghormatan kepada alam dan leluhur, selaras dengan ajaran Katolik dan bisa dihayati dalam kehidupan beriman umat masa kini.
Dari Kita, Oleh Kita, Untuk Kita
Persiapan acara sudah dilakukan secara gotong-royong oleh umat dari berbagai lingkungan dan kelompok kategorial. Selain latihan paduan suara dan gamelan, umat juga membuat dekorasi bernuansa Jawa, seperti ornamen batik, janur, dan berbagai simbol adat.
Umat diimbau mengenakan busana adat Jawa saat mengikuti misa, seperti surjan, blangkon, kebaya, atau kain batik sesuai kemampuan masing-masing.
“Ini bukan soal seremoni atau nostalgia, tapi cara kita merawat akar sambil melangkah ke masa depan. Budaya yang dirawat akan menjadi jembatan iman dan identitas,” tegas Romo Sudaryanto.
Perayaan Sura ini juga diharapkan menjadi salah satu titik ziarah budaya dalam momentum Tahun Yubelium Gereja Katolik 2025, sejalan dengan semangat Porta Sancta dan perziarahan umat.
Rangkaian Acara Pahargyan Syukur Sura, Paroki Santa Bernadet Pinang:
- Kamis, 26 Juni 2025 pukul 22.00 WIB – selesai: Doa malam tirakat dan macapatan di area parkir motor
- Jumat, 27 Juni 2025 pukul 08.00 WIB – selesai: Ekaristi Syukur berbahasa Jawa, diikuti Sarasehan Budaya 100% Katolik, 100% Indonesia di Aula Sehati Sejiwa
Mari hadir dan bersatu dalam doa dan budaya. Sumangga para kadang sedaya, pinarak lan nunggala! (**)
Kontributor: Stephanus Totot Herwinoto, warga Paroki Santa Bernadet, Pinang, Tangerang.
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.