Paus Leo XIV : Begitu Banyak Nyawa Tak Berdosa yang Hilang Akibat Perang

Paus Leo XIV menekankan tentang peran penting Radio Vatikan, khususnya dalam menjangkau daerah-daerah terpencil.

Vatican, Katolikana.com – Tepat setelah melewati gerbang Pusat Santa Maria di Galeria — tempat Paus menghabiskan sebagian waktu pagi hari untuk menjelajahi teknologi di balik penyiaran Radio Vatikan yang berusia selama lebih dari 90 tahun—Paus Leo XIV berhenti sejenak untuk berbicara dengan koresponden Vatikan Ignazio Ingrao.

Wawancara disiarkan oleh berita Tg1 Italia. Tg1 (Telegiornale 1) adalah siaran berita utama yang diproduksi oleh RAI 1 , saluran utama penyiaran publik milik negara Italia. Program penyiaran ini merupakan program dengan durasi terpanjang dalam sejarah penyiaran di Italia.

Dilansir dari VaticanNews Paus Leo XIV menggunakan kesempatan wawancara itu, untuk sekali lagi menyerukan perdamaian di dunia yang semakin diliputi oleh kekerasan perang.

“Saya ingin memperbarui seruan untuk perdamaian ini. Kita harus melakukan segala yang mungkin untuk menghindari penggunaan senjata,” kata Paus.

Sebaliknya, Bapa Suci menyerukan dialog “melalui cara diplomatik” dan menekankan perlunya upaya kolektif untuk “menemukan solusi” atas tragedi “begitu banyak orang tak berdosa yang sedang sekarat menjadi korban.”

Setelah mengunjungi Pusat Transmisi Santa Maria di Galeria Vatican, Paus Leo XIV memberikan wawancara singkat pada koresponden Vatican Ignazo Ingrao (Foto Vatican Media)

Radio Vatikan: Selalu Menyerukan “Kata yang Baik”
Pada saat yang sama, Paus Leo XIV juga merenungkan sejarah dan masa depan pusat transmisi gelombang pendek Radio Vatikan — yang didirikan pada tahun 1957 oleh Paus Pius XII dan sekarang harus bersiap menghadapi tantangan perubahan iklim.

“Secara pribadi saya tidak mengenal pusat pemberitaan siaran ini maupun antena Radio Vatikan,” ungkap Paus Leo XIV.

Namun, Paus Leo XIV mencatat, betapa berharganya stasiun tersebut baginya secara pribadi, selama ia menjadi misionaris di Amerika Latin.

Dengan radio kecil, beliau sering mendengarkan siaran gelombang pendek Radio Vatikan, “bahkan di pegunungan yang tidak memiliki akses lain.”

Hal yang sama juga terjadi di Afrika, tempat beliau bepergian ke banyak negara sebagai pemimpin ordo Augustinian.

“Pada malam hari,” kenang Paus, “saya selalu menemukan berita — kata-kata yang bagus dari layanan siaran- yang sangat penting ini, yaitu Radio Vatikan.”

Selama kunjungan di Pusat Transmisi, Paus Leo XIV  menanyakan tentang pengoperasian antena, siaran, dan sistem pemulihan bencana digital. (Foto ANSA)

Proyek Energi Surya
Sebuah Contoh Global, kini, Pusat Santa Maria di Galeria, terus maju mengikuti jalan yang telah ditetapkan oleh Paus Fransiskus, setahun lalu, dengan motu proprio Fratello Sole,yang mengarahkan agar lokasi tersebut dilengkapi dengan sistem  agrivoltaik (panel surya) untuk membantu mencapai kemandirian energi bagi Vatikan.

Bagi Paus Leo XIV, ini merupakan “kesempatan yang luar biasa” dan “komitmen Gereja” yang jelas untuk memberikan “contoh kepada dunia — contoh yang sangat penting.”

Paus Leo XIV menekankan bahwa kita semua menyadari dampak perubahan iklim, dan kita harus benar-benar peduli terhadap seluruh dunia, terhadap semua ciptaan, “seperti yang diajarkan Paus Fransiskus dengan sangat jelas.”

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta

Paus Leo XIVRadio Vatikan
Comments (1)
Add Comment
  • Ade Wijaya

    Keren parah tulisannya! Aku jadi kepikiran buat angkat topik ini juga di Kanal.id, biasanya responnya rame kalau bahas hal-hal begini.