85 Tahun Gereja St. Petrus Paroki Purwosari Solo: Bersatu dan Bertumbuh Menebar Harapan

Perayaan Ekaristi Konselebrasi, Expo Pendidikan, Festival UMKM dan Pementasan Wayang Wahyu.

Surakarta, Katolikana.com – Gereja Santo Petrus Paroki Purwosari Solo menyongsong HUT ke-85, bertepatan dengan Perayaan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus menyelenggarakan Perayaan Ekaristi Konselebrasi pada hari Sabtu (21/6/2025).

Perayaan Ekaristi dipimpin Vikaris Episkopal Kevikepan Surakarta, Romo Herman Yoseph Singgih Sutoro, Pr sebagai selebran utama dan Romo Albertus Agus Ariestiyanto, MSF sebagai konselebran.

Tema yang diangkat : “Bersatu, Bertumbuh dan Menebar Pengharapan” (Nyawiji, Ngrembaka, Menebar Harapan).
Puncak HUT akan di rayakan pada Minggu, 29 Juni 2025, di GOR Bhineka Surakarta bertepatan dengan Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus dengan Misa Akbar.

Selain perayaan iman, paroki menggelar Expo Pendidikan Sekolah Katolik, Festival UMKM dan Pementasan Wayang Wahyu dengan “Lakon Musa Sang Pembebas” serta Gelar Musik Akustik bagi Kaum Muda.

Tema yang diangkat Paroki Purwosari Surakarta menandai HUT ke- 85 (Foto Ist)

Sumber Hidup Beriman
Vikep Kevikepan Surakarta dalam homili mengajak umat bersyukur atas rahmat Tuhan dalam rupa roti dan anggur, yang melambangkan Tubuh dan Darah Kristus sebagai sumber kekuatan hidup beriman dalam menapaki peziarahan.

“Lima roti dan dua ikan merupakan jumlah yang kecil dibandingkan lima ribu orang lebih. Namun Yesus menerima itu, dengan berkat-Nya, orang banyak tercukupi roti bahkan tersisa dua belas bakul,” ungkap Romo Herman Yoseph Singgih Sutoro, Pr dalam homili.

Lebih lanjut Romo Herman mengungkapkan apapun yang ada pada kita, tanpa berkecil hati dengan apa yang kita miliki, jika mau membuka diri, dipersembahkan pada Tuhan akan bernilai bagi banyak orang dan berkelimpahan.

“Pada perayaan ekaristi kita diharapkan memiliki semangat ekaristis, mau dipecah, dibagi, agar hidup kita bisa menjadi berkah bagi banyak orang”

Pada akhir Perayaan Ekaristi sebelum pemberian berkat penutup, Vikep Surakarta Romo Herman Yoseph Singgih Sutoro, Pr menyerahkan wayang tokoh Musa dan memberikan berkat kepada dalang kembar Ni Brigita Seruni Widianingrum dan Ni Brigita Seruni Widawati yang akan mementaskan Wayang Wahyu dengan Lakon Musa Sang Pembebas.

Wujudkan Kepedulian Gereja
Kepala Paroki Purwosari Romo Albertus Agus Ariestiyanto, MSF dalam sambutan setelah Perayaan Ekaristi, mengungkapkan, menyambut Ulang Tahun Paroki ke-85 Paroki Purwosari ingin mewujudkan kepedulian pada pendidikan Katolik yang ada di sekitar Paroki Purwosari Solo, kepedulian pada UMKM dan kepedulian pada kebudayaan.

Perjalanan 85 Tahun Paroki Purwosari diwarnai dinamika yang ada di tengah umat termasuk pendidikan, sosial ekonomi dan kebudayaan yang ada di dalamnya.

Romo Albertus Agus Ariestiyanto, MSF mengajak umat Purwosari untuk memiliki semangat berbagi dalam bidang kebudayaan, kemampuan kerawitan, dan berbagi yang lain sehingga umat semakin diperkaya dan semakin nyawiji dan ngrembaka.

Semakin bersatu menumbuhkan semangat berbagi dan berjalan dalam peziarahan pengharapan.

Expo Pendidikan Katolik dan Festival UMKM digelar Paroki St. Petrus Purwosari Surakarta menandai HUT ke -85 (Foto Ist)

Expo Pendidikan Katolik
Paroki Purwosari Solo menggelar Expo Pendidikan sebagai wujud berjalan bersama Gereja dengan sekolah dan perguruan tinggi yang ada di sekitar Paroki Purwosari. Hal ini sebagai bentuk melaksanakan karya kerasulan di bidang pendidikan.

Expo Pendidikan kali ini sekolah dan perguruan tinggi yang terlibat dalam expo sebanyak 15 sekolah dan 3 perguruan tinggi. Lima belas sekolah yang menggelar expo yaitu:

  1. TK Marsudirini Surakarta
  2. SD Marsudirini Surakarta
  3. SMP Marsudirini St. Theresia Surakarta
  4. TK Pangudi Luhur Surakarta
  5. SD Pangudi Luhur Surakarta
  6. SMP Pangudi Luhur Bintang Laut Surakarta
  7. SD Kanisius Serengan Surakarta
  8. SD Kanisius Pucang Sawit Surakarta
  9. TK Tarakanita Solo Baru
  10. SD Tarakanita Solo Baru
  11. SMP Tarakanita Solo Baru
  12. SMK Santo Paulus Surakarta
  13. SMK Grafika Slamet Riyadi Surakarta
  14. SMK Marsudirini Surakarta
  15. SMA Pangudi Luhur Santo Yoseph Surakarta

Tiga perguruan tinggi yang menggelar expo yaitu:

  1. Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) St. Mikael Surakarta,
  2. Universitas Setia Budi Surakarta,
  3. Univesitas Pignateli Tri Putra Surakarta

Selain itu, Expo Pendidikan juga diikuti penerbit dan percetakan Pohon Cahaya Yogyakarta.

Festival UMKM
Festival Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) digelar dan diikuti oleh 36 stan UMKM yang ada di Paroki Purwosari. Berbagai stan mulai dari kuliner, busana, produk kerajinan dan stan yang lain ikut meramaikan Ulang Tahun Paroki ke-85.

DOLILO yaitu stan yang menyediakan barang-barang bekas layak pakai yang bisa diambil umat paroki dengan mengisi kotak dana suka rela juga tampak meramaikan festival UMKM.

Pagelaran Wayang Wahyu dengan Lakon Musa Sang Pembebas dipentaskan oleh Dalang Kembar di Paroki St. Petrus Purwosari Surakarta dengan format pementasan kekinian (Foto Ist)

Kolaborasi Wayang Wahyu dan Fragmen
Usai Perayaan Ekaristi, di Gedung Serba Guna Paroki digelar pementasan Wayang Wahyu yang dikolaborasikan dengan fragmen.

Dalang Kembar Ni Brigita Seruni Widianingrum dan Ni Brigita Seruni Widawati mementaskan Wayang Wahyu dengan judul pementasan atau lakon “Musa Sang Pembebas”.

Lakon ini mengkisahkah Nabi Musa yang membebaskan Bangsa Israel dari cengkeraman penindasan Raja Firaun.

Dalang kembar pada malam pementasan berbagi tugas, Ni Brigita Seruni Widianingrum memainkan wayang dan Ni Brigita Seruni Widiawati memainkan kendang bersama dengan Kerawitan SMP Pangudi Luhur Bintang Laut.

Hentakan kendang Ni Brigita Seruni Widawati memberikan “roh” mengiringi pementasan wayang wahyu.
Kerawitan juga didukung para mahasiswa Institut Seni (ISI) Surakarta.

Kolaborasi yang Menawan
Pementasan Wayang Wahyu yang digelar di Paroki Santo Petrus Purwosari di gelar dengan konsep kolaborasi dan kekinian. Kolaborasi yang terjadi dengan melibatkan tarian dan teater dalam pementasan.

Misalnya saat episode awal, rakyat mesir diminta kerja paksa membangun kota Pitom dan Ramses oleh Raja Firaun ditampilkan oleh para penari secara teatrikal penyiksaan rakyat mesir.

Juga ditampilkan secara bagus dalam fragmen kecil, Musa memimpin Bangsa Israel keluar dari Mesir, membelah Laut Merah serta membawa Bangsa Israel menuju ke Tanah Terjanji.

Fragmen budaya kolaborasi dengan Wayang Wahyu dalam Lakon Musa Sang Pembebas mewarnai dinamika pewarisan budaya bagi kaum muda (Foto Ist)

Wawanhati Memaknai HUT
Pada saat “goro-goro” episode yang biasa digunakan dalang untuk mengajak penonton bersendau gurau, bersuka cita, berdialog dengan penonton disajikan oleh Ni Brigita Seruni Widianingrum dengan menghadirkan tokoh Dalem (Simbok) dan Berkah (anak putri) untuk menandai bentuk syukur dan berbagi dalam ungkapan “Berkah Dalem”.

Pada episode ini dua orang siswi dari SMP PL Bintang Laut mengadakan wawan hati atau dialog dengan Romo Krisna, Romo Tjuk, Romo Agus dan Romo Herman tentang makna perayaan 85 Tahun Paroki Purwosari.
Selain pementasan Wayang Wahyu, nampak di depan halaman gereja St. Petrus Purwosari di gelar musik akustik dengan lagu-lagu kekinian.

Perayaan iman, pendidikan Katolik, pengembangan UMKM dan mengemas budaya wayang dalam format kekinian menandai Paroki St. Petrus Purwosari berdinamika dalam peziarahan bersama menuju pengharapan. (*)

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta

Paroki Purwosari Solo
Comments (0)
Add Comment