9 Uskup Regio Nusra Ikut Perpas XII Regio di Larantuka

Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya memperkuat sistem migrasi aman.

Larantuka, Katolikana.com–Sebanyak 9 Uskup yang bersama delegasi yang berasal berasal dari NTT, NTB dan Bali mengikuti Pertemuan Pastoral (Perpas) XII Regio Gerejawi Nusa Tenggara (Nusra) di Keuskupan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, pada Selasa (1/7/2025) hingga Sabtu (5/7/2025).

9 Uskup dari NTT, BTB, dan Bali:

  1. Mgr. Hironimus Pakaenoni (Uskup Agung Kupang)
  2. Mgr.Silvester San (Uskup Denpasar)
  3. Mgr. Dominikus Saku (Uskup Atambua)
  4. Mgr. Edmundus Woga (Uskup Weetebula)
  5. Mgr. Paulus Budi Kleden (Uskup Agung Ende)
  6. Mgr. Maximus Regus (Uskup Labuan Bajo),
  7. Mgr. Siprianus Hormat (Uskup Ruteng),
  8. Mgr. Edwaldus Martinus Sedu (Uskup Maumere),
  9. Mgr. Fransiskus Kopong Kung (Uskup Larantuka).

Selain kehadiran 9 Uskup, Perpas XII ini juga dihadiri delegasi dari keuskupan masing-masing termasuk delegasi dari Keuskupan Pangkal Pinang (Keuskupan transit migran dan perantau), Keuskupan Sandakan, Keuskupan Keningau, dan Keuskupan Agung Kota Kinabalu (keuskupan tujuan migran dan perantau).

Berdasarkan data yang diterima, Perpas XII di Larantuka dihadiri 129 orang terdiri dari narasumber dan pengamat dan 9 Uskup Regio Nusra. Para peserta telah dijemput di Pelabuhan Feri Waibalun dan Bandar Udara Gewayantana Larantuka, Selasa (1/7/2025), pukul 13.00 Wita.

Perpas XII ini mengangkat tema Gereja Berwajah Perantau Berziarah dalam Pengharapan Mencari Solusi Praktis Pastoral.

“Kita bersyukur karena Tuhan mempersatukan kita dengan para bapak Uskup dan para gembala semoga membawa berkat untuk suatu perjumpaan yang penting,” kata Uskup Larantuka, Mgr. Fransiskus Kopong Kung dalam pembukaan perayaan Ekaristi, Selasa sore.

Pameran UKM

Sementara, ada 15 UKM ikut dipamerkan di pelataran Patris Corde-Rumah Susun Unio Larantuka di Lebao Tengah, Kecamatan Larantuka.

“Lokasi pameran ini jarak 200 meter dari Gedung Orang Mudan Katolik,” kata Rin Riberu.

Rin Riberu menyebut peserta UKM yang ikut memamerkan usahanya pada pameran, yakni Kawan Pekerja Migran Flores Timur, Purna, Qwatex, Berguna ID, Pokmaswas Sandominggo Kelurahan Larantuka.

Soroti Sistem Migrasi Aman

Gubernur NTT, Melki Laka Lena, dalam sambutannya pada kegiatan Pertemuan Pastoral (Perpas) XII di Keuskupan Larantuka menegaskan pentingnya kehadiran bersama umat sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pembangunan Gereja di wilayah Nusa Tenggara, Rabu (2/7/2025).

Gubernur mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersatu dalam menjawab tantangan sosial yang dihadapi masyarakat NTT.

Ia menyampaikan bahwa merantau merupakan hak setiap warga untuk memperbaiki kehidupan, namun tak dipungkiri, berbagai persoalan kerap muncul, mulai dari penipuan hingga eksploitasi tenaga kerja. Oleh karena itu, pemerintah provinsi terus berupaya memperkuat sistem migrasi aman.

Gubernur juga menyoroti pentingnya pembentukan gugus tugas yang melibatkan tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Gugus tugas ini diharapkan menjadi ujung tombak pengawasan dan pendampingan terhadap calon pekerja migran.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur mengajak umat untuk bersama membangun NTT dengan mengembangkan potensi daerah di berbagai sektor. Di titik ini, Gereja dan pemerintah punya tanggung jawab yang sama besar dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi masa yang akan datang.

Para Uskup peserta Pertemuan Pastoral XII diterima di depan Gereja Katedral Larantuka, Flores Timur, NTT, Selasa (1/7/2025).

Solusi Pastoral

Sementara, Ketua Pengarah Perpas XII, Mgr. Fransiskus Kopong Kung, mengapresiasi sambutan Gubernur NTT dan menyambut baik sinergi antara program pastoral Gereja dan rencana pembangunan Pemerintah Daerah.

Dalam arahannya, Mgr. Fransiskus menegaskan bahwa tema migrasi dan pastoral bagi para perantau bukanlah hal baru, melainkan kelanjutan dari diskursus panjang yang telah dibahas dalam Perpas sebelumnya.

“Tema ini telah menjadi perhatian serius sejak Perpas Nusra X di Mataloko yang menyoroti keluarga para perantau, dilanjutkan dalam Perpas XI di Atambua yang kembali mengangkat persoalan migran,” jelas Uskup.

Namun, menurutnya, realisasi pastoral sempat terhambat akibat pandemi Covid-19 yang melanda. Hal ini menjadi tantangan bagi Gereja dalam menindaklanjuti amanat Perpas sebelumnya.

Ia mengajak seluruh peserta untuk mengevaluasi kondisi para migran pascapandemi.

Mgr. Fransiskus menegaskan, Perpas Nusra XII harus menjadi ruang untuk menemukan solusi pastoral yang praktis dan implementatif. Meski tema ini terus diangkat, hal itu menandakan pentingnya keberlanjutan pelayanan terhadap komunitas migran dan perantau.

Ia juga menekankan pentingnya saling berbagi pengalaman antar-keuskupan sebagai dasar pemetaan persoalan dan pencarian benang merah yang akan memperkaya pendekatan pastoral ke depan.

Dari sinilah, para pengamat dan pengambil kebijakan di tubuh Gereja dapat menyusun langkah yang kontekstual dan menyentuh akar persoalan. * (L.Ladopurab)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Pertemuan PastoralRegio Gerejawi Nusa Tenggara
Comments (0)
Add Comment