Simalungun, Katolikana.com – Sebanyak 40 pendamping Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (SEKAMI) dari seluruh stasi di Paroki Kristus Raja Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, mengikuti kegiatan pembinaan intensif selama dua hari di Aula Paroki, Senin–Selasa (7–8/7/2025).
Kegiatan ini menjadi ruang formasi untuk memperdalam spiritualitas pelayanan, menguatkan semangat misi, dan meneguhkan peran mereka sebagai sahabat iman bagi anak-anak di tengah tantangan zaman.
Hari pertama pembinaan dibuka oleh Pastor Rekan RD Martin Marbun. Suasana aula segera dipenuhi semangat ketika para pendamping diajak belajar metode kreatif mengajar, termasuk gerak lagu yang menggembirakan anak-anak.
Dalam sesi berikutnya, Frater Adven Pinem membawakan materi Gravissimum Educationis (Deklarasi Konsili Vatikan II tentang Pendidikan Kristiani).
Ia menekankan bahwa pendidikan iman bukan hanya soal intelektual, tetapi pembentukan karakter, spiritualitas, dan moralitas yang berakar di dalam keluarga, sebagaimana dikatakan Paus Fransiskus dalam Amoris Laetitia (2016).
Frater Adven juga membagikan cara inovatif menanamkan iman melalui tanda salib. “Kepala untuk Allah Bapa, perut untuk Yesus, dan bahu kiri ke kanan menunjukkan perjalanan menuju terang keselamatan,” ujarnya, seraya menekankan perlunya metode kreatif dan kontekstual sebagaimana diamanatkan Directorium Catechisticum Generale (1971).
Dalam sesi sharing, pendamping dari Stasi Nagojor dan Maligas Tongah mengungkapkan tantangan geografis, di mana anak-anak kesulitan hadir karena jarak jauh tanpa transportasi.
Frater Adven menegaskan, “Pendamping adalah sahabat, bukan sekadar pengajar. Kehadiran, perhatian, dan kasih kalianlah yang membentuk iman mereka.” Ia mengingatkan pesan Christus Vivit (2019) agar para pendamping mendampingi dengan kelembutan dan kesabaran, bukan menggurui semata.
Direktorat Kateketik KWI (2020) juga menekankan hal serupa: pendamping hendaknya menghidupi kasih Kristus dalam relasi sehari-hari dengan anak.
Frater Adven meminta para pendamping meneladani sifat Santo Ireneus: disiplin, rendah hati, teguh dalam iman, dan penuh kasih. “Pelayanan dimulai dari kehadiran. Kenali dan cintai anak-anak sebelum mengajar mereka,” pesannya, mengutip Novo Millennio Ineunte (2001) Paus Yohanes Paulus II tentang spiritualitas persekutuan yang menghidupi kasih Kristus nyata dalam relasi.
Misi Gereja yang Membumi
Hari kedua, Rimson Sihotang membawakan materi Maximum Illud (1919) yang menekankan misi Gereja bukan dominasi, melainkan pewartaan yang menghormati budaya lokal. Ia mengingatkan pewartaan hendaknya ramah dan membumi bagi anak, sesuai Evangelii Gaudium (2013) dan Ad Gentes (1965) yang menegaskan dialog dengan budaya setempat sebagai kekuatan misi.
Ia juga menjelaskan tentang Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner (KKI) yang didirikan Charles de Forbin-Janson pada 1843 dengan semangat 2D2K: Doa, Derma, Kurban, dan Kesaksian. “Anak-anak diajak menjadi sahabat Yesus yang setia, cerdas, dan tangguh,” katanya, mengutip Redemptoris Missio (1990) yang menegaskan bahwa setiap orang, termasuk anak, memiliki panggilan misioner sesuai kapasitasnya.
Menutup pembinaan, Rimson menegaskan bahwa Roh Kudus adalah animator sejati pelayanan. “Spiritualitas adalah napas ilahi. Roh Kudus menghasilkan buah kasih, damai, sukacita, kesabaran, dan kelemahlembutan,” katanya. Ia mengingatkan bahwa keluarga adalah Ecclesia domestica, Gereja rumah tangga pertama, seperti ditegaskan Familiaris Consortio (1981) dan Catechesi Tradendae (1979).
Pembinaan dua hari ini menjadi ruang penyegaran rohani, intelektual, dan pastoral bagi para pendamping SEKAMI. Di tengah tantangan digitalisasi, jarak, dan keterbatasan fasilitas, mereka diteguhkan untuk tetap hadir dengan kasih dan kreativitas.
Dengan semangat Santo Ireneus yang merawat iman melampaui zaman, para pendamping SEKAMI Tanah Jawa pun dipanggil untuk meneguhkan iman anak-anak dengan kasih yang hidup, menyiapkan generasi Gereja yang kuat di masa depan. (*)
Kontributor: Febriola Sitinjak, Mahasiswa STP St. Bonaventura KAM
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.