Labuan Bajo, Katolikana.com – Uskup Labuan Bajo, Mgr. Maksimus Regus, melakukan kunjungan sosial karitatif ke Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, pada Selasa (12/08/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Mgr. Maksimus membagikan paket sembako dan memimpin kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para lansia dan penyandang disabilitas.
Turut mendampingi Uskup, Ibu Bupati Manggarai Barat Trince Yuni, Wakil Bupati Ir. Maria Falentina Meli, Vikjen Keuskupan Labuan Bajo Romo Richardus Manggu, Pr, Sekjen Romo Frans Nala, Pr, Ekonom Romo Martin Wiliam, serta jajaran rombongan lainnya.
Kegiatan ini menjadi bagian integral dari rangkaian Festival Golo Koe 2025, sebuah perayaan tahunan yang memadukan unsur religius, budaya, dan pariwisata berbasis nilai lokal.
Momen Kebersamaan dan Dialog Lintas Iman
Kepala Desa Warloka, Suwandi, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar kunjungan ini membawa berkah bagi masyarakat poros selatan, khususnya Desa Warloka.
Ia menegaskan pentingnya bergandengan tangan dalam mengembangkan pariwisata super premium di Manggarai Barat dengan menjunjung tinggi persaudaraan dan kekeluargaan.
Tokoh masyarakat setempat, Hj. Idrus, juga menegaskan bahwa kerukunan antarumat beragama di Warloka terjaga dengan baik. “Kami saling menghormati perbedaan dan bersama dalam berbagai kegiatan keagamaan, termasuk silaturahmi lintas iman,” ujarnya.
Pesan Uskup: Pariwisata Harus Jadi Berkat, Bukan Ancaman
Dalam sambutannya, Mgr. Maksimus Regus mengajak masyarakat untuk memanfaatkan setiap perjumpaan sebagai momen mempererat persaudaraan. Ia mengaitkan kunjungan ini dengan perayaan 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang akan dirayakan pada 17 Agustus mendatang.
“Kita ingin merayakan kemerdekaan bukan hanya sebagai rutinitas, tetapi sebagai kesempatan membangun kebersamaan,” ujar Mgr. Maksimus.
Ia juga mengingatkan bahwa sebagai daerah pariwisata super premium, Labuan Bajo harus dikelola dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai pelaku utama, bukan sekadar penonton. “Kita ingin pariwisata ini menjadi berkat, bukan ancaman bagi generasi muda,” tegasnya.
Festival yang Memanusiakan
Festival Golo Koe, yang berlangsung setiap tahun, menurut Uskup bukan sekadar ajang budaya dan promosi wisata. Festival ini harus menjadi ruang perjumpaan yang mempererat tali persaudaraan dan memupuk nilai kebangsaan.
Selain menyapa tokoh umat Muslim di Warloka, Mgr. Maksimus juga memberikan bantuan sembako kepada lansia anggota Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Labuan Bajo serta bantuan bagi kaum difabel di Panti Asuhan Binongko.
“Semoga kebersamaan ini terus kita hidupkan setiap hari, dari keluarga, tetangga, komunitas, hingga kehidupan antarumat beragama,” tutup Uskup. (*)
Penulis adalah kontributor Katolikana.com di Labuan Bajo.