Ribuan Umat Ikuti Perarakan Akbar Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara di Festival Golo Koe 2025
Prosesi laut dan darat di Labuan Bajo menjadi wujud devosi dan sukacita iman umat Katolik.

Labuan Bajo, Katolikana.com — Ribuan umat Katolik dari seluruh Kabupaten Manggarai Barat memadati jalan-jalan utama dan tepian laut Labuan Bajo untuk mengikuti Perarakan Akbar Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara dalam rangka Festival Golo Koe Tahun 2025, Kamis (14/8/2025). Prosesi yang berlangsung khidmat dan meriah ini dipimpin langsung oleh Uskup Ruteng, Mgr. Maksimus Regus.

Hadir pula Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, bersama Ny. Trince Yuni Endi, serta Wakil Bupati yang juga Ketua Umum Festival Golo Koe, Yulianus Weng, bersama Ny. Mely Weng. Kehadiran para pejabat daerah ini menjadi bagian dari kebersamaan seluruh lapisan masyarakat dalam perayaan iman tersebut.

Makna Devosi dan Perjalanan Rohani

Perarakan Bunda Maria dalam Gereja Katolik merupakan bentuk penghormatan, kekaguman, dan cinta umat kepada Bunda Maria. Perayaan ini mengajak umat untuk meneladani iman, ketaatan, dan kesucian Bunda Maria, yang selalu mengarahkan setiap orang kepada Putranya, Yesus Kristus.

“Perarakan ini bukan sekadar tradisi, melainkan perjalanan rohani bersama Maria menuju Yesus. Kita percaya, melalui doanya, Maria menjadi perantara yang baik bagi kita,” ujar Vikep Labuan Bajo, Romo Yuvensius Rugi, Pr.

Segmen 1: Ibadat Pembukaan di Gereja Stella Maris

Prosesi dimulai dengan ibadat pembukaan di Gereja Stella Maris. Umat memenuhi gereja dan halaman, mempersiapkan diri secara rohani sebelum patung diberangkatkan. Doa-doa dan lagu pujian mengiringi momen awal yang penuh kekhusyukan ini.

Segmen 2: Perarakan Laut dari Dermaga Biru

Dari Gereja Stella Maris, patung dibawa menuju Dermaga Biru Kampung Ujung. Setelah prosesi pentahtaan singkat, patung dinaikkan ke kapal untuk prosesi laut. Rute laut melintasi Pulau Bajo dan Pulau Monyet, menuju Pantai Pede, lalu kembali ke Waterfront City. Sepanjang perjalanan, beberapa kapal pengiring menampilkan tarian penyambutan di atas geladak.

Segmen 3: Sambutan Meriah di Marina Labuan Bajo

Setibanya di Marina Labuan Bajo, ribuan umat yang telah menunggu menyambut patung dengan teriakan sukacita, doa, dan lagu-lagu pujian. Bendera dan selendang warna-warni berkibar di tangan umat, menciptakan suasana perayaan iman yang semarak.

Segmen 4: Perarakan Darat Menuju Gua Maria Golo Koe

Prosesi berlanjut melalui Jalan Soekarno Hatta, melewati Gerbang Seminari, Kantor Bupati, hingga pertigaan Golo Koe dan berakhir di Gua Maria Golo Koe. Umat di sepanjang jalan memegang lilin menyala, meletakkan patung-patung kecil Bunda Maria di tepi jalan, dan mendaraskan doa Salam Maria. Lagu-lagu devosi menggema di seluruh rute.

“Melihat lautan umat berdoa di sepanjang jalan sungguh menyentuh hati. Ini tanda bahwa iman Katolik di Manggarai Barat hidup dan bertumbuh,” kata Mgr. Maksimus Regus.

Pentahtaan Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara di Gua Golo Koe

Segmen 5: Pentas Teater OMK dan Pentahtaan Patung

Sebelum pentahtaan patung, OMK Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo menampilkan pentas teater yang mengisahkan peran Maria dalam sengsara Yesus Kristus. Banyak umat yang menitikkan air mata, terharu oleh kesetiaan Maria hingga di kaki salib di Bukit Golgota.

Upacara pentahtaan Patung Maria Assumpta Nusantara dipimpin oleh Romo Yuvensius Rugi, didampingi Uskup Ruteng Mgr. Maksimus Regus dan Vikjen Keuskupan Labuan Bajo, Romo Richardus Manggu, Pr, bersama para imam, biarawan-biarawati, dan umat.

Ratusan umat memenuhi tribun Gua Maria, sementara ribuan lainnya memadati area sekitar. Suasana khidmat tercipta saat lilin-lilin menyala di tangan umat, diiringi doa dan nyanyian pujian.

Simbol Sukacita dan Kebersamaan

Perarakan Patung Bunda Maria Assumpta Nusantara di Festival Golo Koe 2025 menjadi simbol kebersamaan dan sukacita iman umat Katolik Manggarai Barat. Selain memperkuat devosi kepada Bunda Maria, perarakan ini mengingatkan umat akan karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus, di mana Maria mengambil bagian penting dalam rencana keselamatan itu.

“Maria selalu membawa kita kepada Putranya. Melalui perarakan ini, kita diajak menapaki jejaknya — setia, taat, dan penuh kasih,” tutup Romo Yuvensius Rugi. (*)

Penulis adalah kontributor Katolikana.com di Labuan Bajo.

Festival Golo Koe
Comments (0)
Add Comment