Jakarta, Katolikana.com – Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (PP ISKA) menyampaikan pernyataan sikap terkait dinamika sosial pasca demonstrasi di DPR dan di berbagai wilayah tanah air yang telah menimbulkan korban jiwa serta berdampak lanjutan rusaknya fasilitas umum, perkantoran dan gedung DPR di beberapa kota.
Pernyataan tersebut ditandatangani di Jakarta pada 29 Agustus 2025 oleh Joanes Joko selalu Presidium Politik dan Hubungan Antarlembaga dan Ch Arie Sulistiono selaku Sekretaris Jenderal PP ISKA.
ISKA menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Saudara Affan Kurniawan, seorang pejuang keluarga dan pengemudi ojek online, akibat penanganan unjuk rasa pada Kamis (28/8/2025).
“Semoga almarhum memperoleh tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kasih, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta penghiburan,” ujar presidium pusat ISKA Joanes Joko.
Joanes Joko menambahkan bahwa kebaikan bersama (bonum commune) adalah tujuan luhur dari hidup berbangsa, yang hanya dapat terwujud melalui keadilan sosial, penghormatan hak asasi, serta solidaritas di antara sesama.
Kegelisahan Masyarakat
“Kami menegaskan bahwa kritik dan masukan yang disuarakan dalam aksi beberapa hari ini adalah cermin kegelisahan masyarakat dalam menghadapi persoalan hidup nyata saat ini yang dirasakan semakin jauh dari semangat dan cita-cita terwujudnya kebaikan bersama tersebut. Mulai dari ketimpangan ekonomi, ketidakadilan hukum, kerusakan lingkungan, maraknya korupsi hingga aspirasi yang tak tersalurkan,” ujar Joko.
“Bahwa setiap manusia diciptakan seturut gambar dan rupa Allah, sehingga martabat manusia harus dihormati dan dilindungi dalam setiap situasi. Oleh karena itu, setiap ekspresi aspirasi berupa masukan dan kritik hendaknya ditanggapi secara tepat, proporsional, serta jauh dari tindakan represif apalagi kekerasan yang menimbulkan korban jiwa,” sambung Sekjen PP ISKA Ch Arie Sulistiono.
PP ISKA mendesak seluruh pejabat negara dan pemerintahan agar menjadi teladan moral dan panutan publik, dengan membangun komunikasi dan dialog yang penuh empati, sensitif, partisipatif serta mengedepankan kebijaksanaan dalam setiap pernyataan maupun tindakan.
Di tengah tekanan hidup yang kian berat dari berbagai aspek, masyarakat sangat membutuhkan kehadiran para pemimpin maupun pejabat yang menenangkan, bukan yang memperuncing keadaan dengan berbagai tindakan dan pernyataan yang kontraproduktif.
Dalam menghadapi perbedaan pendapat, jalan dialog dan rekonsiliasi adalah pilihan yang lebih manusiawi dan beradab daripada kekerasan.
“Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk menghentikan segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal, serta bersama-sama mengedepankan dialog yang damai, beradab, dan bermartabat demi persatuan bangsa serta terjaganya martabat kemanusiaan,” ujar Ch Arie Sulistiono.
Joanes Joko dan Ch Arie Sulistiono mewakili segenap pengurus Presidium Pusat ISKA menyatakan bahwa pernyataan sikap ini merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab moral Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) terhadap perjalanan bangsa. (*)
Setelah purna bakti guru di SD Xaverius 2 Palembang saat ini sebagai pendidik di SMA Xaverius 2 Palembang dan SMP Kusuma Bangsa. Sekretaris DPP Santo Yoseph Palembang Palembang, jurnalis di media lokal dan nasional dan aktif di beberapa organisas.