Surakarta, Katolikana.com – Menghidupkan gambar “Keluarga yang sedang makan bersama” pada Buku Panduan BKSN Keuskupan Agung Semarang (KAS) 2025 menjadi bahan animasi bagi Tim Pelayanan Pendampingan Iman Anak (PIA).
Bahan animasi ini menuntun para pendamping PIA untuk menanamkan sejak dini kebiasaan baik hidup di tengah keluarga.
Pendamping PIA ditantang untuk melakukan “animatio” atau “menghidupkan” Materi BKSN Pertemuan III agar mampu diterima anak-anak, dipahami konteks Kitab Suci yang menjadi bahan permenungan dari Maleakhi 2:10-13.
Gambar Keluarga yang sedang makan bersama memberi latihan bagi anak-anak memiliki habitus baru yang memunculkan peradaban kasih di tengah keluarga.
Refleksi
- Apa yang mereka kerjakan? (makan bersama)
- Sebelum makan sebaiknya diawali dengan apa? (berdoa)
- Bolehkah menyisakan makanan yang kita makan? (tidak boleh, harus dihabiskkan)
- Apakah mereka tampak bahagia dalam makan bersama itu? (senang, bahagia)
- Apakah keluargamu pernah melakukan makan bersama-sama? (Pendamping memotivasi untuk melakukan makan bersama dalam keluarga setidaknya sehari sekali)
- Siapa yang makan suka tidak
dihabiskan? Mengapa? Siapa yang kalau makan tidak berdoa? Siapa tidak suka makan sayur? dll)
Pertemuan III
Materi Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) Pertemuan III bagi anak-anak dengan tema “Bertumbuh Dalam Kebersamaan Keluarga” yang berakar dari tema besar ” Pembaruan Relasi Dalam Keluarga” (Mal. 2:10-16)
Sekolah Minggu Goes to Wilayah St. Titus Purbayan digelar Minggu (21/9/2025) pukul 10.00-12.00 di Rumah Keluarga Yosef Evi Dwi Mawarto, Lingkungan Santo Athanisius Purbayan.
Kegiatan didukung oleh 3 Lingkungan (Santo Athanasius, Santo Ambrosius, dan Santo Stefanus)
Tujuan yang diharapkan agar anak-anak dapat mengenal teman-teman di lingkungan lain, memberikan suasana baru kegiatan di luar gereja paroki dan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk jalan-jalan.
Sedikitnya 65 anak, berasal dari berbagai lingkungan di Paroki Santo Paulus Kleca Surakarta ikut hadir dalam kegiatan ini.
Tampak hadir Pendamping PIA Wilayah 2 orang: Kak Oneng dan Kak Dina serta Pendamping Timpel PIA Paroki 3 orang: Kak Anis, kak Hany, dan Kak Ava
Acara dimulai dengan icebreking mengenal suara-suara hewan, bernyanyi bersama “Jalan Serta Yesus” dan doa pembuka.
Sebelum pembacaan Kitab Suci dari (Maleakhi 3:13-18) dinyanyikan bersama lagu pengantar firman.
Animasi Drama Keluarga
Kreativitas para pendamping PIA untuk mengajak anak-anak memahami relasi hidup dalam keluarga, mengenal anggota keluarga dan kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga ditampilkan dalam drama pendek keluarga. Kisah drama mengambil kisah fabel keluarga kelinci.
Setelah drama usai anak-anak diajak mewarnai gambar yang menjadi animasi panduan BKSN Pertemuan III. Selain itu dilanjutkan dengan dinamika kelompok dalam permainan, bernyanyi bersama “Yesus Besertaku (Kudaki Daki Gunung yang Tinggi).” Mendoakan doa Bapa kami yang dilagukan dan ditutup dengan lagu penutup “Yesus Kekasih Jiwaku.”
Hening Membangun Niat
Bagian pertemuan BKSN yang menjadi proses ajakan bagi anak-anak memiliki kebiasaan reflektif yakni memberi kesempatan anak-anak belajar hening.
Setelah bercanda ria, bermain dalam dinamika kelompok, mendengarkan bacaan Kitab Suci dan bernyanyi anak-anak diajak oleh pendamping melakukan sikap hening.
Proses hening menghantar anak-anak mengungkapkan rasa terima kasih atas kehadiran orang tua dalam keluarga, meminta maaf atas sikap kurang baik sebagai anak dalam keluarga dan membangun niat untuk menjadi anak-anak yang santun, baik , rajin, tekun dan peduli pada keluarga.
BKSN bagi pendamping PIA membuahkan kreativitas untuk mendampingi PIA dan memunculkan animasi berkatekese.
Bagi anak-anak mengikuti BKSN dengan format “suka cita – bernyanyi – berdoa – mendengarkan bacaan Kitab Suci – bermain – hening – membangun niat” akan menumbuhkan sikap reflektif dan meneguhkan iman.
(…. Bila seorang anak hidup dengan ketentraman, ia belajar tentang iman. Bila seorang anak hidup dengan dukungan, ia belajar menyukai dirinya sendiri. Bila seorang anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan , ia belajar untuk mencintai dunia. Dorothy Law Nolte, Children Learn What They)
Katekis di Paroki Kleco, Surakarta