Manggarai Barat, Katolikana.com — Menjelang perayaan puncak satu abad Paroki Santa Maria Penghibur Orang Berdukacita Rekas, suasana meriah dan spiritual menyelimuti paroki.
Sebanyak 914 umat dari berbagai usia—mulai dari pelajar SD hingga SMA, serta beberapa umat dewasa—menerima Sakramen Krisma pada Jumat (3/10/ 2025).
Dalam kesempatan yang sama, Uskup Labuan Bajo Mgr. Maksimus Regus juga melantik Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Dewan Keuangan Paroki (DKP) untuk masa bakti 2025–2029.
914 Krismawan: Hadiah Sembilan Kali Lipat
Mgr. Maksimus Regus dalam khotbahnya menyatakan bahwa penerimaan Sakramen Krisma ini adalah momen istimewa, simbol berkat Tuhan yang berlipat ganda.
“Ketika Tuhan mengaruniakan rahmat 100 tahun kepada Gereja Tua Rekas, kita menghadiahkan kembali kepada Tuhan 9 kali lipat,” kata Uskup Maksimus, merujuk pada angka 914 penerima Krisma.
“Tuhan mengaruniakan kepada kita 100 tahun. Kita memuji Tuhan dengan mempersembahkan 914 orang yang akan menerima Sakramen Krisma. Bukankah ini luar biasa?” tambahnya.
Uskup berharap para Krismawan bertumbuh menjadi dewasa dalam iman. Ia menekankan bahwa kedewasaan yang dimaksud tidak hanya bersifat fisik, tetapi rohani.
“Secara spiritual, dia sudah dewasa, dia sudah dibekali dengan rahmat Tuhan untuk bertumbuh sebagai umat, sebagai orang beriman… yang bisa bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya sendiri,” jelasnya.
Bagi para pelajar, kedewasaan itu harus diwujudkan melalui sikap giat belajar dan melakukan hal-hal baik di rumah, sekolah, maupun di tengah masyarakat.
Misi DPP-DKP: Sinodal, Solid, dan Solider
Pada akhir perayaan, Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Labuan Bajo RD Richard Manggu memberikan sambutan khusus bagi anggota DPP dan DKP yang baru dilantik.
Romo Richard mengajak dewan paroki yang baru untuk bekerja sejalan dengan semangat pastoral Keuskupan Labuan Bajo, yakni: sinodal, solid, dan solider.
“Semangat sinodalitas. Kedua, membangun persekutuan yang solid. Yang ketiga, kita bersolider, menghargai partisipasi,” ungkap Romo Richard.
Ia menekankan bahwa kerjasama harus menjadi cara kerja utama, tidak hanya antarsesama manusia, tetapi juga dengan Tuhan dan alam (ekologi).
Kerja bersama ini sangat penting dalam melayani umat dan mengembangkan kekhasan Rekas sebagai paroki tua dengan situs gereja tuanya yang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata rohani Keuskupan Labuan Bajo.
Romo Richard juga mengajak dewan dan umat untuk menjaga dan merawat fasilitas yang telah dibangun—gereja tua, Gua Maria, dan Stasi Jalan Salib—yang menurutnya menarik dan mendatangkan berkat. Ia juga menyinggung rencana pembangunan Museum dan Patung Yesus di masa depan.
Semarak Satu Abad Gereja Rekas
Penerimaan Sakramen Krisma dan Pelantikan DPP-DKP ini menjadi bagian dari serangkaian kegiatan besar dalam rangka perayaan 100 tahun Paroki Rekas.
Berbagai kegiatan telah dilaksanakan, termasuk Pameran dan pentas seni, Bakti Sosial sunatan gratis, Seminar, perlombaan permainan budaya caci, dan penanaman pohon.
Rangkaian kegiatan ini akan berpuncak pada Misa Syukur Seratus Tahun Gereja Paroki Rekas dan pemberkatan Situs Wisata Rohani pada Sabtu (4/10/2025). (*)
Penulis adalah kontributor Katolikana.com di Labuan Bajo.