Sugapa, Katolikana.com — Umat Katolik dari 17 stasi di Paroki Santo Misael Bilogai, Dekenat Moni Puncak, Keuskupan Timika, merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 misi Katolik Roma di Intan Jaya, Papua Tengah, pada Minggu (12/10/2025).
Perayaan ini diselenggarakan dengan penuh sukacita, menjadi simbol harapan dan ketahanan iman di tengah wilayah yang terus dilanda konflik bersenjata.
Sepekan penuh, Panitia HUT menggelar berbagai kegiatan, mulai dari pembinaan iman, lomba CCA, lomba Mazmur, lomba baca Alkitab, hingga aksi kepedulian lingkungan dan perarakan jalan sehat keliling kota Sugapa.
Alpius Nambagani, Ketua Panitia HUT ke-73, menyampaikan terima kasih atas partisipasi aktif umat dan para donatur. Ia merefleksikan bahwa meskipun tantangan masa lalu sangat besar, misi Kristus telah terwujud melalui kehadiran pelopor utama, Pater Misael Kamarer, OFM, yang membawa misi penyelamatan bagi umat manusia di tanah Suku Moni/Migani.
Aksi Tobat Ekologis: Menjaga Keseimbangan Ciptaan
Rangkaian perayaan diawali dengan kegiatan peduli lingkungan, yaitu pembersihan lingkungan kota misi dan aksi tanam pohon sebagai wujud tobat ekologis.
Panitia menyiapkan puluhan pohon Cemara yang ditanam di pinggiran Jalan Poros Bandar Udara menuju Kantor Bupati Kabupaten, tepatnya di depan Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK), serta di sekeliling lingkungan kota misi.
Panitia mengapresiasi gerakan tanam pohon tersebut. Lingkungan diyakini menjadi ruang penting yang menopang ketenangan batin dan ruang hidup ciptaan alam.
Jalan Sehat: Menantang Konflik dengan Damai
Pada hari keenam perayaan, ratusan umat bersama Pastor Dekan Dekenat Moni Puncak, Pastor Yanuarius W Yogi, Pr, dan Pengurus Pastoral Gereja, menggelar jalan sehat keliling kota Sugapa. Aksi ini menjadi pernyataan iman dan harapan baru di tengah masyarakat yang rentan trauma.
Pastor Yanuarius W Yogi, Pr, sebelum memulai perarakan, mengajak umat untuk merefleksikan perjalanan Pastor Misael Kamarer yang memanggul Salib, merasakan haus, lapar, hujan, sakit, dan lelah hingga misi pekabaran Injil Kristus tiba di tanah Dugindoga dan Kemandoga.
Dalam perjalanan pawai keliling kota, umat menggunakan tarian adat tradisional, memuliakan nyanyian pujian dengan bahasa daerah, serta membentangkan Bendera Keuskupan Timika dan Bendera Vatikan, Roma.
Seorang peserta jalan sehat yang diwawancarai mengungkapkan bahwa kehadiran Gereja Katolik di Sugapa membawa ketenangan, kedamaian, dan kenyamanan.
“Tanpa kehadiran gereja, kehidupan kami menjadi trauma yang panjang serta rasa takut,” ungkap seorang mama peserta.
“Kami diberi kekuatan dan semangat baru karena melalui Gereja, Pastor hadir disini di saat kami tidak punya harapan hidup di tengah konflik bersenjata.”
Ia melanjutkan, “Pastor tidak saja mendengar kemudian mengabaikan atau berkotbah saja di mimbar akan tetapi langsung mengunjungi kami umatnya.” Jalan sehat ini, bagi umat, adalah bagian dari harapan baru untuk menguatkan rasa trauma yang ditimbulkan oleh konflik bersenjata.
Menghormati Manusia di Hadapan Tuhan
Puncak perayaan HUT ke-73 ditandai dengan momen spesial bagi umat disabilitas yang hadir. Di tengah acara ramah tamah dan pemotongan kue ulang tahun, orang-orang kecil di hadapan manusia ini diberi penghormatan sebagai manusia yang sama di hadapan Tuhan. Pastor Yanuarius W Yogi, Pr, secara simbolis menyuapkan kue ulang tahun kepada penyandang disabilitas.
Pastor Yance Yogi, Pr, menegaskan bahwa orang-orang kecil diberkati Tuhan Allah. Melalui momentum syukur ini, ia mengajak setiap pribadi dan keluarga untuk menjadi tonggak penting dalam menjaga dan menghadirkan harmonisasi kehidupan keluarga.
“Melalui momentum ini, kita telah menerima terang dari Allah sendiri melalui misionaris sehingga misi kerajaan surga di bumi terus terwujud nyatakan melalui iman dan cinta kasih. Dan misi damai itu diwujudkan di tengah umat terus dilanda konflik bersenjata,” tutup Pastor Yanuarius Yogi. (*)
Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.