Surakarta, Katolikana.com – Akhir-akhir ini penderita flu meningkat. Flu tidak saja diderita oleh orang dewasa tetapi anak-anak, orang muda dan lansia terkena flu.
Keluhan yang dialami, batuk, pilek dan meriang berkepanjangan. Mereka mengatakan tidak sembuh-sembuh menderita flu tersebut.
Perubahan pola cuaca, terutama musim hujan yang berkepanjangan atau perubahan kelembapan, dapat memperpanjang periode penyebaran virus.
Virus influenza lebih mudah bertahan dan menyebar di udara yang dingin dan kering, sehingga ketika cuaca ekstrem akibat perubahan iklim terjadi, potensi gelombang influenza bisa makin besar.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Humas dan Marketing Rumah Sakit (RS) Brayat Minulya dr. Elisabeth Susilowati, MM dalam seminar “Cegah Penyakit Flu dengan Vaksin Influenza” yang diselenggarakan oleh Paguyuban Ibu-ibu Paroki Gereja Santo Petrus Purwosari, Selasa (14/10/2025).
Apa itu Influenza?
Influenza merupakan penyakit yang disebabkan virus influenza. Virus influenza bisa bertahan dalam hitungan waktu menit sampa jam di udara terbuka.
Virus ini mudah mengalami mutasi. Mutasi itu seringkali dikenal dengan ‘Flu burung (avian flu)’, dan ‘flu babi (swine flu)‘.
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit influenza di antaranya : pilek, batuk, bersin, sakit tenggorokan, suara serak, sakit kepala, demam dan badan terasa lelah.
Menurut dr. Elisabeth Susilowati, MM penularan influenza dapat terjadi dengan droplet (batuk, bersin, bicara) dan cara yang lain seperti menyentuh mata, hidung dan mulut setelah kontak dengan penderita flu.
Bahayakah Influenza?
Influenza berbahaya karena penyakit influenza dapat menyebabkan komplikasi, penurunan produktivitas kerja, kerugian ekonomi (penurunan produksi dan peningkatan biaya kesehatan).
Influenza dapat juga menyebabkan pneumonia. Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan kantung udara di paru-paru terisi cairan atau nanah, sehingga dapat menyebabkan batuk, demam, dan kesulitan bernapas.
Selain itu influenza dapat menimbulkan wabah dan bahaya kematian.
Menurut dr. Elisabeth Susilowati, MM, influenza dapat beresiko pada golongan resiko tinggi diantaranya pada: anak-anak, orang tua di atas usia 65 tahun (lansia), ibu hamil, orang dengan penyakit saluran napas kronis (rhinitis alergi, asthma dll ), orang dengan penyakit kronis menahun dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Wabah influenza dalam catatan sejarah pernah terjadi pada :
- 1918 – Spanish Flu – A(H1N1) – 50-100 juta kematian
- 1957 – Asian Flu – A (H2N2) – 1 -1,5 juta kematian
- 1968 – Hong Kong Flu – A(H3N2) – 0.75 – 1 juta kematian.
Bagaimana mencegah Influenza?
Dokter Elisabeth Susilowati,MM menyampaikan enam cara mencegah influenza.
- Perilaku hidup bersih dan sehat
- Makan makanan bergizi, berolah raga, istirahat cukup, kendalikan stress dan mencuci tangan
- Membatasi penularan
- Etiket batuk dan bersin
- Gunakan masker, istirahat di rumah
- Mengobati penderita influenza
Mencegah lebih baik daripada mengobati
Sebagai langkah pencegahan dr. Elisabeth Susilowati, MM mengungkapkan salah satu cara untuk mencegah timbulnya penyakit influenza dapat dilakukan dengan pemberian vaksin influenza.
Vaksin berasal dari kuman yang dilemahkan/ dimatikan, bagian-bagian tubuh kuman.
Pemberian vaksin influenza bertujuan untuk mengurangi frekuensi, keparahan dan komplikasi influenza. Suntikan influenza dapat diberikan pada setiap orang usia lebih dari enam bulan dengan masa perlindugan satu tahun.
Vaksin influenza akan membentuk kekebalan tubuh dan antibodi.
Vaksin influenza tidak boleh diberikan bagi orang yang dalam kondisi sebelumnya mengalami alergi vaksin flu atau alergi telur / ayam.
Vaksin influenza juga tidak diberikan pada orang yang sedang mengkonsumsi obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh serta tidak diberikan pada orang yang sedang menderita influenza.
Sebanyak 76 ibu-ibu dari Paroki Santo Petrus Purwosari Surakarta dengan tekun mengikuti penjelasan dr. Elisabeth Susilowati MM. (*)
Katekis di Paroki Kleco, Surakarta