Medan, Katolikana.com — Ribuan umat Katolik Keuskupan Agung Medan dan sekitarnya memadati Gereja Santa Maria Yang Dikandung Tanpa Noda Katedral Medan pada Minggu (19/10/2025) untuk mengikuti Misa Requiem Agung Uskup Emeritus Mgr. Alfred Gonti Pius Datubara, OFMCap.
Misa ini menjadi puncak penghormatan dan doa bagi Mgr. Pius, yang wafat pada Jumat, 17 Oktober 2025, sebelum jenazah diberangkatkan menuju Pematangsiantar dan Saribudolok untuk dimakamkan.
Sebelumnya, jenazah Mgr. Pius telah disemayamkan sejak Jumat (17/10/2025) di Gereja Katedral, di mana umat, pemerintah, dan berbagai lembaga melayat serta mendoakan kebahagiaan kekal almarhum.
Gembala Sederhana dan Setia
Misa Requiem Agung pada Minggu sore dimulai tepat pukul 16.30 WIB, dipimpin oleh Konselebran Utama Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap, didampingi Mgr. Victorius Dwiardy, OFM Cap (Uskup Banjarmasin), dan puluhan imam.
Dalam homilinya, Mgr. Kornelius Sipayung mengenang almarhum sebagai “gembala yang punya prinsip kuat tetapi lembut,” seorang imam yang tidak mencari sukses, tetapi yang setia dan putra sejati gereja.
Mgr. Kornelius menuturkan, Mgr. Pius Datubara menabur hidupnya bagi umat Allah. Ia dikenal karena kesederhanaannya dan kedekatan dengan umat.
“Banyak juga umat yang akhirnya mendapat apa yang dimimpikan dan didambakan setelah didoakan dan ditumpangi tangan oleh Mgr. Pius Datubara,” ungkap Mgr. Kornelius, menegaskan bahwa Mgr. Pius telah menyelesaikan perlombaan dan kini menerima mahkota kehidupan kekal.
Kaya Harta Surgawi
Keesokan harinya, Senin (20/10/2025), Misa Arwah pemberangkatan jenazah dipimpin oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC.
Mgr. Antonius Subianto menyampaikan dukacita dari seluruh keluarga besar KWI atas kehilangan “figur sosok yang kaya dalam kerajaan Allah.”
Ia memuji Mgr. Pius sebagai pribadi yang hidupnya mati-matian mengumpulkan harta surgawi, bukan harta duniawi.
Ketua KWI ini mengingatkan umat agar meneladani teladan Mgr. Pius untuk tidak terjebak pada godaan iblis yang mengalihkan hati dari Tuhan demi kepentingan diri sendiri dan harta duniawi. “Selamat jalan Bapa Uskup Agung Pius Datubara,” tutup Mgr. Antonius Subianto.
Menuju Purba Hinalang
Setelah Misa pemberangkatan dan ibadat penutupan peti yang dipimpin Mgr. Kornelius Sipayung, jenazah Uskup Emeritus Mgr. Pius Datubara diarak menuju mobil ambulans di depan pintu utama Katedral Medan pada pukul 08.30 WIB untuk diberangkatkan.
Perjalanan berlanjut ke Pematangsiantar, disambut dalam perayaan Ekaristi Persaudaraan Kapusin di Gereja St. Laurentius Brindisi pada pukul 11.30 WIB yang dipimpin oleh RP. Alexander Silaen, OFMCap (Minister Provinsial Kapusin Provinsi Medan).
Rangkaian acara pemakaman akan mencapai puncaknya pada Selasa (21/10/2025) di tanah kelahirannya, Purba Hinalang, Paroki Saribudolok.
Acara dimulai dengan adat Simalungun “Ada Gok Simalungun” pada pukul 08.00 WIB, dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi dan Pemberangkatan jenazah untuk dimakamkan di Sopo Godang Oppung Dolok – Purba Hinalang pada pukul 16.30 WIB, dipimpin kembali oleh Mgr. Kornelius Sipayung. (*)
Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.