Rumah Tuhan untuk Semua: Sukacita Misa Perdana Umat Berkebutuhan Khusus di Paroki Cijantung

Jakarta, Katolikana.com — Paroki St. Aloysius Gonzaga Cijantung mencatat sebuah langkah inklusif yang bersejarah dengan sukses menyelenggarakan Misa Perdana untuk Umat Berkebutuhan Khusus (UBK).

Perayaan Ekaristi ini berlangsung penuh sukacita di Gereja Cijantung pada hari Minggu (26/10/2025).

Misa yang dipimpin oleh RP. Wilhelmus Ngongo Pala, CSsR (Romo Willy) ini disambut antusias oleh puluhan UBK, didampingi orang tua dan para pendamping.

Misa ini dirancang secara khusus untuk menjamin partisipasi penuh UBK, dengan penterjemah Bahasa Isyarat yang berdiri di samping altar, memastikan umat Tuli dapat mengikuti setiap doa, bacaan, dan homili. Beberapa UBK bahkan terlibat aktif sebagai petugas liturgi.

UBK Bukan Beban, Melainkan Karunia Allah

Dalam homili, Romo Willy menekankan pentingnya kerendahan hati dalam berdoa, mencontoh dari teladan yang didengarkan dalam Injil, dan menjauhi godaan untuk membanggakan diri seperti orang Farisi. Doa yang diucapkan dengan kerendahan hati, penyesalan, dan permohonan belas kasih akan didengarkan dan dibenarkan oleh Allah.

Romo Willy menegaskan pandangannya bahwa UBK merupakan karunia Allah yang dititipkan kepada para orang tua pilihan.

“UBK ini bukan beban, melainkan sebagai anugerah dan bagian integral dari Tubuh Kristus,” ujarnya. Ia bahkan menyatakan tidak keberatan apabila UBK dapat terlibat dalam Misa umum seperti biasa, mengingat adanya kesungguhan orang tua dalam mendampingi mereka.

Berdamai dengan Hati dan Tuhan

Momen paling mengharukan terjadi saat homili, di mana Ibu Reta, salah satu orang tua yang mendampingi putrinya dengan kebutuhan khusus dalam hal pendengaran, berbagi kesaksian.

Ibu Reta mengungkapkan rasa terpuruk dan kekecewaan yang pernah dialaminya, bahkan sempat mempertanyakan mengapa Tuhan menitipkan karunia ini kepadanya.

Namun, setelah berjuang berdamai dengan hati dan memohon bimbingan Tuhan, ia akhirnya mendapatkan petunjuk dan berkomitmen melakukan yang terbaik untuk putrinya.

Ibu Reta berpesan kepada para orang tua lain yang mendapat “titipan khusus” agar terus tetap semangat dan berjuang demi putra-putri mereka.

Aksi Nyata Kepedulian Tahun Ardas KAJ 2025

Koordinator Komunitas UBK Paroki Cijantung Ibu Indri mengungkapkan kegembiraannya. Komunitas UBK ini terbentuk bertepatan dengan peringatan Tahun Yubileum Kerahiman bertema “Peziarah Pengharapan” dan sejalan dengan tema Ardas KAJ 2025: “Kepedulian Lebih Kepada Saudara yang Lemah dan Miskin”.

“Ini menjadi sebuah aksi nyata kepedulian yang dilandasi iman dan pengharapan,” kata Ibu Indri.

Komunitas UBK Paroki Cijantung memilih Santa Maria dari Castello sebagai pelindung. Santa ini dihormati sebagai pelindung bagi penyandang disabilitas karena dalam kisah hidupnya, ia mengalami berbagai disabilitas fisik namun memiliki kesucian, kerendahan hati, dan pengabdian kepada Allah dengan melayani orang sakit dan miskin.

Komunitas ini berharap Misa UBK ini bukan hanya menjadi acara sesaat, tetapi akan menjadi agenda rutin paroki, diikuti dengan pembinaan iman yang berkelanjutan untuk UBK dan keluarga mereka.

Langkah inklusif ini menandai babak baru dalam pelayanan Paroki Cijantung, menegaskan komitmen untuk mewujudkan komunitas iman yang utuh, setara, dan ramah bagi setiap ciptaan Tuhan. (*)

Kontributor: Beny Wijayanto

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Umat Berkebutuhan Khusus
Comments (0)
Add Comment