Jelang Missio Canonica Katekis Kevikepan Surakarta, Paroki Santo Paulus Kleco Gelar Pembekalan Katekis

Surakarta, Katolikana.com – Menyongsong dilaksanakan Missio Canonica Katekis Kevikepan Surakarta yang diselenggarakan Minggu (7/12/2025) di Gua Maria Sendang Sriningsih Sleman Yogyakarta, Paroki Santo Paulus Kleco Surakarta gelar pembekalan bagi katekis.

Pembekalan diikuti 32 orang katekis dilaksanakan di Ruang Berthier, pada Jumat (5/12/2025) pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.

Pembekalan disampaikan oleh Romo Hibertus Hartono, MSF Vikaris Parokial Paroki Santo Paulus Kleco Surakarta dengan mengangkat tema “Katekis yang Bahagia, Kreatif, Semangat dan Setia”.

Pembekalan katekis di Paroki Santo Paulus Kleco Surakarta pada Jumat (5/12/2025) dengan pendamping Romo Hibertus Hartono, MSF dengan tema “Katekis yang Bahagia, Kreatif, Semangat dan Setia”.

Missio Canonica Katekis Kevikepan Surakarta merupakan pembaharuan perutusan bagi para katekis di Kevikepan Surakarta reksa pastoral Keuskupan Agung Semarang (KAS).

Missio Canonica Kevikepan di KAS dilaksanakan di masing-masing Kevikepan yang berada di KAS yakni di Kevikepan Surakarta, Yogyakarta dan Kedu.

Katekis yang mendaftarkan diri akan hadir pada Minggu (7/12/2025) sebanyak 1.181 orang katekis yang tersebar di 29 paroki di Kevikepan Surakarta.

Pemberian perutusan resmi

Missio Canonica Katekis merupakan pemberian mandat atau perutusan resmi dari otoritas Gereja Katolik yakni Uskup KAS kepada katekis untuk menjalankan tugas apostolik, seperti mengajar iman, pendampingan persiapan penerimaan sakramen inisiasi dan pelayanan pastoral, di wilayah paroki, yang diberikan setelah perayaan Ekaristi syukur dan pembekalan teologis.

Missio Canonica Katekis memastikan tugas katekis sah dan sesuai dengan hukum kanonik Gereja.

Pembekalan katekis Paroki Kleco

Pada saat pembekalan katekis di Paroki santo Paulus Kleco Surakarta, Romo Hibertus Hartono, MSF mengajak katekis untuk lebih mendalami peran dan tugas katekis, serta pembaharuan diri katekis dalam menjalani tugas pewartaan.

Mengawali pembekalan Romo Hibertus Hartono, MSF mengajak para katekis untuk merefleksikan hakekat katekis dengan mendalami bacaan Roma 10:13-15.

Bacaan ini mengajak katekis untuk percaya pewartaan Sabda, mendengarkan Injil, dan memiliki kesediaan diri untuk diutus menjadi pewarta suka cita.

Romo Hibertus Hartono, MSF dalam rekoleksi katekis dengan tema :”Katekis yang Bahagia, Kreatif, Semangat dan Setia” di Paroki Santo Paulus Kleco Surakarta, Jumat (5/12/2025)

Kesaksian iman
Menjadi pewarta sabda, katekis diajak untuk memberikan kesaksian hidup dan kesaksian (sharing) iman dalam keselarasan kata-kata dan tindakan. Katekis hendaknya mampu menjadi teladan bagi mereka yang menerima pewartaannya.

Romo Hartono selanjutnya mengajak para katekis untuk menjadi seorang beriman, mau diutus, mau belajar, bisa menjadi teladan dan mengandalkan Rahmat Tuhan.

“Kabar baik yang diwartakan katekis adalah Injil, kabar suka cita yang sudah diimani, diamini dan dipercaya membawa aman dalam hidupnya,” kata Romo Hartono.

Mengandalkan Tuhan
Sebagai katekis, lanjut Romo Hartono, perlu adanya kesediaan diri untuk mau diutus. Sikap ‘semeleh‘ (mengandalkan Tuhan) ‘semendhe‘ (mendengarkan Tuhan) dan ‘sumarah‘ (berpasrah secara total atas penyelenggaraan Tuhan) perlu dimiliki oleh seorang katekis.

Sebagai katekis zaman sekarang perlu ada upaya membaharui diri sebagai pembelajar, memperkaya kemampuan untuk selalu ‘up date’ agar semakin relevan dan signifikan dengan daya kreatif dan inspiratif.

“Pewartaan yang paling efektif bukan indahnya kata-kata, bukan hebatnya pengetahuan, status jabatan, namun keteladanan hidup. Integritas pribadi dengan menyatukan ‘head’ (pikiran), ‘heart‘ (hati) dan ‘hand’ (tangan/tindakan nyata) diperlukan bagi katekis. Selain itu mengandalkan Rahmat Tuhan bukan karena hasil upaya pribadi,” ungkap Romo Hartono.

Tantangan katekis
Ada tiga tantangan yang dihadapi katekis menurut Romo Hartono yakni kondisi diri katekis, kondisi tanah (kondisi orang yang menjadi sasaran) dan medan pewartaan.

Tantangan tersebut bisa diatasi jika katekis memiliki semangat, kreatif dan setia dengan dasar suka cita.

“Katekis perlu memiliki semangat 3T yakni ‘Tatag’ artinya berani memulai sesuatu dan berani mengambil resiko, ‘Teteg’ artinya konsisten dan teguh berpegang prinsip serta ‘Tutug’ artinya mengerjakan segala sesuatu dengan tuntas dan dalam proses menjalani sampai akhir,” pesan Romo Hartono. (*)

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta

KatekisMissio Canonica
Comments (0)
Add Comment