Caritas Indonesia Intensifkan Bantuan Kemanusiaan di Sumatera
Dokter, Psikolog, dan Tambahan Relawan Dikerahkan untuk Pulihkan Penyintas

Sibolga, Katolikana.com – Caritas Indonesia (Caritas ID) meningkatkan skala respons kemanusiaan di wilayah Sumatera yang dilanda banjir bandang, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.

Setelah fokus pada distribusi bantuan paket makanan dan perlengkapan dasar, kini Caritas ID mengerahkan tim yang lebih komprehensif, terdiri dari psikolog, dokter, dan relawan tambahan, guna memenuhi kebutuhan kesehatan fisik dan mental para penyintas di Keuskupan Sibolga, Keuskupan Padang, dan Keuskupan Agung Medan.

Posko layanan kesehatan didirikan melalui kolaborasi erat dengan berbagai pihak, termasuk rumah sakit atau klinik mitra, tarekat religius, serta relawan dokter dan tenaga medis yang berkomitmen.

Direktur Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk, Pr., dalam pernyataan tertulisnya pada 11 Desember 2025, memaparkan kemajuan layanan kesehatan darurat yang telah dilakukan.

Di daerah Sibolga, tim medis Caritas telah melayani 141 pasien dengan keluhan dominan seperti diare, penyakit kulit, dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)—indikasi umum penyakit yang muncul di lokasi bencana.

Selain di Sibolga, Caritas Indonesia juga menggandeng Rumah Sakit Yos Sudarso Padang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan di Batang Anai, Padang Pariaman. Di lokasi ini, enam dokter telah melayani sebanyak 193 pasien dengan keluhan serupa.

Jaringan Solidaritas Lintas Keuskupan

Romo Fredy menegaskan bahwa Caritas Indonesia bersama jaringan Caritas Keuskupan dari seluruh Indonesia terus bergerak cepat dalam memberikan pelayanan kemanusiaan.

Respons ini dijalankan secara terpadu di tiga wilayah keuskupan (Sibolga, Padang, dan Medan), melibatkan paroki, para imam dan suster, umat, mitra lokal, dan relawan setempat.

Caritas Indonesia menyalurkan bantuan kepada para korban bencana di Keuskupan Sibolga.

Perkembangan Respon di Keuskupan Sibolga

Di Keuskupan Sibolga, fokus layanan kini dipusatkan di Pos Layanan Kemanusiaan Jaringan Caritas Indonesia bersama Caritas-PSE Keuskupan Sibolga, yang berlokasi di Wisma Kristoporus, Jl. Dr. F. L. Tobing No.6, Huta Tonga-Tonga, Sibolga Utara. Lokasi ini berfungsi sebagai pusat koordinasi respons dan pelayanan kemanusiaan.

Layanan yang diberikan mencakup pemeriksaan kesehatan dan operasi dapur umum. Sejak 26 November, dapur umum telah mendistribusikan rata-rata 300 hingga 400 paket makanan per hari.

Sebelumnya, pada periode 26 November hingga 2 Desember 2025, Caritas sempat membuka dapur umum skala besar di Kota Sibolga yang mampu melayani 1.000 porsi makanan per hari.

Caritas juga mengelola lima shelters pengungsian untuk keluarga yang rumahnya terdampak dan belum dapat ditempati, menampung total 610 KK atau sekitar 3.050 orang.

Tempat pengungsian ini telah dilengkapi dengan kebutuhan dasar seperti tikar, terpal, selimut, dan pasokan makanan. Selain itu, distribusi kebutuhan pokok menjangkau 1.310 KK (sekitar 6.550 orang) di delapan desa, mencakup beras, gula, minyak goreng, mie instan, susu, ikan kaleng, perlengkapan kebersihan pribadi, serta ember dan pakaian baru.

Caritas Indonesia beri layanan kesehatan kepada korban bencana.

Dukungan Kemanusiaan di Keuskupan Padang

Untuk memperkuat respons di Kota Padang, Caritas Indonesia telah mengirimkan Relawan Core Response Team (CRT) guna mendukung proses rapid assessment dan koordinasi lapangan, bekerja sama dengan BNPB, BPBD, dan paroki setempat.

Caritas Padang, berkolaborasi dengan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), aktif membuka Pos Layanan dan mendistribusikan kebutuhan darurat. Sejauh ini, respons kemanusiaan di Padang telah mencakup bantuan untuk 1.665 jiwa atau 293 rumah tangga.

Caritas mendukung dua dapur umum yang dibuka Paroki St. Fransiskus Asisi Padang Baru—satu di pusat paroki dan satu lagi di Stasi Pasaman Barat—yang secara kolektif menyediakan sekitar 200 porsi per hari.

Bantuan yang didistribusikan di Padang tidak hanya sebatas bahan kebutuhan pokok seperti beras, telur, dan minyak goreng, tetapi juga berupa perlengkapan kebersihan, ember, sekop, dan gerobak dorong.

Alat-alat ini sangat krusial untuk mendukung proses pembersihan sampah, lumpur, dan tanah sisa banjir dari pemukiman warga.

Sebanyak 293 paket peralatan kesehatan juga telah dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Saat ini, Caritas Padang dan Caritas Indonesia masih melanjutkan kajian cepat untuk mengidentifikasi kebutuhan warga terdampak secara lebih mendalam.

Respon Komprehensif di Keuskupan Agung Medan

Di Keuskupan Agung Medan, Caritas telah membuka delapan titik shelter pengungsian yang dikelola oleh paroki, menampung 5.469 jiwa atau 1.274 KK. Shelter tersebut telah dilengkapi dengan terpal, tikar, selimut, dan sandang.

Dalam pelayanan dapur umum dan distribusi makanan, jangkauan Caritas di wilayah Keuskupan Agung Medan telah mencapai 13.219 jiwa (2.824 KK). Bantuan bahan kebutuhan pokok meliputi beras, minyak goreng, ikan, mi instan, LPG, gula, biskuit, dan susu.

Caritas Medan juga menginisiasi pelayanan kesehatan di Desa Huta Gurgur, Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan, yang sementara ini telah melayani 68 pasien penyintas bencana.

Sebagai wujud solidaritas lintas keuskupan, Caritas Medan turut mengirimkan bantuan ke Keuskupan Sibolga berupa 2,5 ton beras, air minum, mi instan, susu, minyak goreng, gula, biskuit, sandang, sayuran segar, bumbu dapur, dan obat-obatan.

Lokasi BantuanLayanan KunciData Jumlah
Keuskupan SibolgaPenerima Bantuan Kebutuhan Pokok1.310 KK (± 6.550 orang)
Pengungsi Ditampung di 5 Shelters610 KK (± 3.050 orang)
Distribusi Makanan Harian (Rata-rata)300–400 paket/hari
Keuskupan PadangTotal Jiwa Terdampak Terlayani1.665 jiwa (293 RT)
Distribusi Peralatan Kesehatan293 paket
Keuskupan Agung MedanPengungsi di 8 Shelters Paroki5.469 jiwa (1.274 KK)
Penerima Dapur Umum & Distribusi13.219 jiwa (2.824 KK)
Data Kunci Bantuan (Per 11/12/2025)

Penguatan Tim dan Harapan Solidaritas

Selain distribusi bantuan, Caritas Indonesia menekankan pentingnya koordinasi internal. Sebanyak 10 anggota CRT tambahan akan diberangkatkan pada hari Rabu untuk memperkuat respons di lapangan.

Pembagian peran CRT dilakukan berdasarkan spesialisasi masing-masing anggota agar monitoring dan evaluasi dapat berjalan efektif.

Romo Fredy Rante Taruk, Pr. menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah menyokong pelayanan kemanusiaan jaringan Caritas Indonesia.

“Caritas Indonesia mengucapkan terima kasih atas uluran kasih dari banyak pihak, doa, dukungan, bahkan keterlibatan langsung para relawan dan semua yang membantu. Semoga semangat ini menguatkan saudara-saudari kita yang terdampak,” pungkas Romo Fredy.

Respon kebencanaan ini menegaskan komitmen Caritas Indonesia untuk hadir bersama masyarakat yang menderita, berlandaskan prinsip solidaritas, pelayanan, dan cinta kasih.

Caritas Indonesia berjanji akan terus memperkuat koordinasi dengan keuskupan, lembaga Gereja, dan mitra lokal agar bantuan dapat menjangkau lebih banyak penyintas dan proses pemulihan dapat segera terlaksana. (*)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Bencana SumateraCaritas Indonesia
Comments (0)
Add Comment