Paniai, Katolikana.com — Setelah tiga tahun berada dalam masa kepengurusan caretaker, Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Paniai akhirnya memasuki babak baru.
Melalui Kursus Kepemimpinan Dasar (KKD) dan Masa Penerimaan Anggota (Mapenta) perdana, organisasi ini resmi menetapkan nakhoda definitif untuk periode 2026-2029.
Kegiatan bersejarah yang berlangsung selama dua hari, 18-19 Desember 2025 ini, dipusatkan di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Iyaitaka, Paniai. Momentum ini bukan sekadar seremoni organisasi, melainkan tonggak kebangkitan kembali gerakan pemuda Katolik di wilayah tersebut.
Menanam Idealime di “Jalan Pastor Kamarel”
Lokasi kegiatan di Jalan Pastor Kamarel menjadi saksi bagaimana para pemuda Katolik Paniai digembleng. Kristianus Degei, anggota panitia pelaksana, menjelaskan bahwa penyatuan KKD dan Mapenta dilakukan sebagai langkah strategis mengingat panjangnya masa transisi kepengurusan sebelumnya.
“Ini adalah program kaderisasi vital. Kami ingin membentuk pemimpin muda yang tidak hanya berkualitas secara intelektual, tetapi juga memiliki jiwa nasionalis yang siap mengabdi bagi Gereja, bangsa, dan Tanah Papua,” ujar Kristianus.
Materi pelatihan disusun secara strategis, melibatkan tim pengarah dan pastor moderator yang memberikan pendampingan intensif. Fokus utamanya adalah pengembangan kapasitas kapasitas diri dan penanaman idealisme sebagai kader Katolik yang handal.
Kepedulian di Tengah Konflik: Aksi Nyata Sebelum Definitif
Meski selama tiga tahun terakhir status kepengurusannya belum definitif, Pemuda Katolik Paniai nyatanya tidak tinggal diam. Mereka dikenal proaktif menyuarakan isu-isu kemanusiaan, terutama terkait nasib warga pengungsi di Distrik Bibida dan dinamika keamanan di Paniai yang kerap fluktuatif.
“Bagi kami, jumlah kader banyak atau sedikit bukan persoalan utama. Yang terpenting adalah keberanian untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga martabat manusia dan seluruh ciptaan Tuhan di bumi Paniai,” ungkap salah satu pengurus dalam sesi refleksi.
Rekonsiliasi dan Dukungan Lintas Kelompok
Perjalanan menuju penetapan ketua definitif ini diakui tidak selalu mulus. Yunus Gobai, salah satu penggerak organisasi, mengakui sempat terjadi hambatan komunikasi antara kelompok kategorial (seperti organisasi pemuda) dan kelompok teritorial (umat di lingkungan/paroki).
Namun, semangat cinta kasih berhasil mencairkan suasana. Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari Kerawan Katolik, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), hingga FOXPOINT di Dekenat Paniai, menjadi motor penggerak hingga kegiatan ini terlaksana.
Pendampingan langsung dari Pastor Dekan Dekenat Paniai juga menjadi simbol rekonsiliasi. Kehadiran Pemuda Katolik (PK) kini dipastikan berjalan beriringan dengan Orang Muda Katolik (OMK/Mudika), di mana keduanya memiliki peran penting yang saling melengkapi dalam membangun Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik.
Yunus Gobai: Dari Pionir Menjadi Ketua
Puncak acara terjadi pada sesi mekanisme pemilihan organisasi yang dihadiri oleh para kader dan pakar pemuda. Melalui proses voting yang demokratis, Yunus Gobai, S.Kom., Gr., terpilih dengan suara mayoritas untuk memimpin PK-Komcab Paniai hingga tahun 2029.
Yunus bukanlah orang baru. Ia adalah pionir yang menjabat sebagai Sekretaris Caretaker pada 2023-2025 dan sempat mengemban tugas sebagai Ketua Caretaker sebelum digantikan oleh Engelbertus Tekege.
Dalam pidato perdananya, Yunus menegaskan visi transformasi sosial. Ia berkomitmen untuk mensinergikan program kerja Badan Pengurus Pusat (BPP) ke tingkat lokal dan memperkuat jejaring antar-ormas.
“Kami akan mendorong penguatan organisasi hingga tingkat ranting. Salah satu fokus utama kami adalah membedah rekomendasi Gugus Tugas Papua untuk memastikan kehadiran Pemuda Katolik membawa dampak nyata bagi keamanan dan kesejahteraan masyarakat di Paniai,” pungkas Yunus optimistis. (*)
Kontributor Katolikana.com di Paniai, Papua. Lahir di Ibumaida, Paniai, tahun 1989. Penulis bekerja di Komisi Keadilan dan Perdamaian Keutuhan Ciptaan Paroki Kristus Sang Gembala (KSG) Wedaumamo, Keuskupan Timika. Ia juga aktif di organisasi Pemuda Katolik Komisariat Cabang di Kabupaten Paniai.