Semangat ‘Gereja Bermisi’: Umat Simalingkar B Rayakan Pesta Pelindung Fransiskus Xaverius

Simalingkar, Katolikana.com — Ratusan umat memenuhi Gereja Kuasi Paroki St. Fransiskus Xaverius Simalingkar B, Medan, dalam balutan sukacita pada Minggu (7/12/2025).

Perayaan Pesta Pelindung St. Fransiskus Xaverius tahun ini menjadi momentum bagi umat untuk merefleksikan kembali panggilan mereka sebagai “Gereja yang Bermisi”.

Misa Syukur yang menjadi puncak perayaan dipimpin oleh Pastor Paroki Simalingkar B, RD Shan Efran Sinaga, didampingi oleh Vikaris Parokial, RD Blasius Ola Doren.

Kemeriahan ini tidak hanya dirasakan oleh umat pusat paroki, tetapi juga melibatkan 21 lingkungan paroki, serta perwakilan dari Stasi Keloni (4 lingkungan) dan Stasi Durin Pitu (2 lingkungan).

Meneladani Sang Pelindung: Bukan Sekadar Kata

Dalam homilinya, Pastor Shan Efran menekankan bahwa identitas umat Kuasi Paroki Simalingkar B kini semakin menyerupai sosok Santo Fransiskus Xaverius—seorang misionaris besar yang imannya tak tergoyahkan.

“Santo Fransiskus Xaverius tidak hanya tinggal dalam kata-kata atau khotbah. Ia sungguh-sungguh menjalankan pelayanan dan menjadi teladan nyata bagi umat yang dilayaninya. Ia didorong oleh kasih untuk mewartakan Injil ke mana pun, bahkan rela tidur dan makan di mana saja demi jiwa-jiwa yang ia layani,” ujar Pastor Shan Efran.

Sesuai dengan tema perayaan tahun ini, “Gereja yang Bermisi”, umat diajak untuk terus berakar dalam iman, bergerak dalam kasih, dan berani bersaksi dalam pelayanan di tengah tantangan zaman.

Harmoni Budaya dan Kreativitas

Selepas perayaan ekaristi, suasana khidmat berganti menjadi penuh kegembiraan di halaman gereja. Berbagai atraksi seni ditampilkan oleh umat dari 27 lingkungan, mulai dari tarian daerah, vocal group, hingga tradisi tortor dan pemberian ulos yang kental dengan nuansa budaya lokal.

Kehadiran para suster dari kongregasi SFMA turut menyemarakkan suasana. Tak hanya itu, panitia yang diketuai oleh Don Sisco Paranginangin, SH, mengemas acara dengan apik melalui berbagai kegiatan menarik seperti lelang dan lucky draw.

Kreativitas umat juga diuji melalui berbagai perlombaan unik yang telah digelar sebelumnya, mulai dari lomba koor, vocal solo, pembuatan taman, hingga lomba jenaka seperti memindahkan karet gelang dengan pipet dan joget bapak-bapak.

Misi untuk Taman Doa

Selain sebagai ajang silaturahmi, perayaan syukur ini memiliki misi mulia: penggalangan dana untuk pembangunan Taman Doa Bunda Maria Ratu. Proyek ini diharapkan menjadi ruang kontemplatif bagi umat untuk memperdalam kehidupan rohani mereka.

Hendri Tampubolon, SH, Ketua Dewan Pastoral Stasi (DPS) St. Stefanus Martir Keloni, menyampaikan harapannya agar teladan Santo Fransiskus Xaverius meresap ke dalam setiap keluarga.

“Semoga ke depan, umat semakin semangat dalam pelayanan, khususnya di gereja, dan membawa pengaruh positif di mana pun mereka berada,” tuturnya.

Perayaan Pesta Pelindung ini pun ditutup dengan pemberian apresiasi dari Tim Kesehatan Paroki serta pengumuman penghargaan bagi lingkungan-lingkungan yang paling aktif.

Bagi umat Simalingkar B, pesta ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan sebuah nilai kebersamaan dalam satu komunio yang saling melayani, menghargai, dan melengkapi sebagai satu tubuh Kristus. (*)

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.

Pesta Pelindung
Comments (0)
Add Comment