Kisah di Balik Kesuksesan Warung Soto Lamongan Cak Eko Jogja

Bagi Soto Gratis Setiap Akhir Bulan

Katolikana.com—Soto Lamongan Cak Eko menjadi tempat makan populer dan selalu ramai pengunjung karena rasanya nikmat dan harganya terjangkau.Dengan harga Rp9.500, pengunjung dapat menikmati soto dengan rasa yang enak dan mengenyangkan.

Soto Lamongan Cak Eko didirikan oleh Eko Nur Hidayat dan Khusnul Jumaati, istrinya. Lokasinya di Jalan Melon Mundusaren, Nologaten, Caturtunggal, Yogyakarta. Di balik kesuksesannya, ternyata ada kisah panjang yang menjadi kenangan bagi Cak Eko.

Cak Eko (tengah) bersama anak dan dua pegawainya. Foto: Nikma Al Kafi/Mojok.co

Dari Gerobak

Sebelum memiliki tempat usaha yang tetap, Cak Eko pernah mendorong gerobak dari rumah sampai tempat berjualan.

“Dulu jualannya di kaki lima di pojokan sana. Masaknya pagi dari rumah, terus kalau mau jualan dorong gerobak dari rumah,” kata Ati.

Awalnya Cak Eko dan Ati bekerja dengan cara membantu berjualan soto milik paman Cak Eko di sekitar Universitas Gadjah Mada selama empat tahun. Namun, Cak Eko dan istri merasa penghasilan yang diperoleh kurang mencukupi biaya hidup keluarga mereka.

Soto Lamongan Cak Eko.

“Dengan modal secukupnya, Cak Eko dan istri memberanikan diri berjualan Soto Lamongan. Gerobak yang digunakan pun merupakan buatan tangan Cak Eko.

Di tahun pertama, jualan masih sepi pembeli. “Dulu kami bisa harus menunggu pembeli hingga satu jam. Kadang saya dan suami ketiduran saking sepi,” kata Ati.

Cak Eko dan Ati bahkan meninggalkan anaknya di kampung halaman agar fokus membangun usaha. “Sedih sih kalau diingat-ingat lagi. Dulu satu tahun sekali saya pulang ke kampung untuk menengok anak saya. Bahkan anak saya sampai lupa sama saya,” kata Ati.

Cak Eko pernah merasa putus asa karena usahanya tidak berjalan mulus. Namun, Ati mencoba menguatkan Cak Eko agar tetap bersabar dan berusaha keras.

Kesabaran dan usaha keras Cak Eko dan istri akhirnya membuahkan hasil. Pembeli terus bertambah dan berdatangan dari berbagai daerah. Cak Eko akhirnya membeli tanah kosong untuk berjualan di Jalan Melon, Caturtunggal, Yogyakarta.

Cak Eko dan keluarga akhirnya dapat berkumpul. Bahkan, anak yang dulu pernah ditinggalkan kini beranjak remaja. Cak Eko dan istri kini memiliki karyawan untuk membantu berjualan.

Ramai Pembeli

Soto Lamongan Cak Eko buka setiap hari pukul 06.00-15.00 WIB. Dalam satu hari mereka menghabiskan 10 kilogram beras dan delapan ekor ayam.

Ramainya pembeli membuat Soto Lamongan ini cepat habis, bahkan mereka akan tutup lebih awal.
Soto Lamongan Cak Eko tutup setiap awal bulan karena Cak Eko dan Ati selalu mengosongkan waktunya untuk berkumpul bersama keluarga. Mereka tidak ingin terlalu sibuk bekerja.

Pengunjung yang datang ke Soto Lamongan Cak Eko biasanya warga lokal dan wisatawan.

“Soto Lamongan Cak Eko ini enak. Harganya terjangkau, dan beda dari soto lain. Kalau soto lain porsinya kecil, sedangkan Soto Cak Eko ini dengan harga Rp. 9.500 sudah bikin kenyang,” ujar Bryan Zefanya, seorang pengunjung.

“Jika dibandingkan soto lain, Soto Lamongan Cak Eko terbilang murah. Porsinya besar terus dekat dengan kost,” kata Bonaventura Eriko, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Tak hanya itu, sejumlah pembeli yang datang tertarik karena ada koya yang disediakan secara gratis.
“Soto Lamongan ini beda dengan toko lain. Di sini koya-nya bisa nambah sepuasnya. Jadi kalau misalnya ada pelanggan yang doyan gurih seperti saya itu recommended banget,” ujar Flo David, seorang pembeli.

Koya pada Soto Lamongan. Foto: Istimewa

Soto Gratis

Setiap akhir bulan, Cak Eko membagikan soto gratis kepada pembeli yang datang sebagai tanda terima kasih. Hal ini sebagai pengingat dan kenangan bagi Cak Eko dan istri akan perjuangan mereka selama merintis usaha yang panjang.

“Sebagai tanda ucapan syukur, jadi semuanya free. Alhamdulillah, sampai sekarang masih berjalan. Makanya dikasih free, bahkan pelanggan yang dari luar juga free,” kata Cak Eko.

Tak hanya itu, kegiatan berbagi soto dilakukan untuk membantu para mahasiswa rantau di Yogyakarta.

Soto Lamongan Cak Eko menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba bagi warga Jogja maupun wisatawan yang berkunjung ke Jogja.

Kontributor: Melyana Argaditha, Eoudia Gracea Nandung, Tasya Ekalina Br Kemit, Gideon Felix Purba.

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Cak EkoSoto LamonganYogyakarta
Comments (1)
Add Comment
  • Johan Hutasoit

    Wadidau