Sempat Vakum 4 Tahun, KBMDA Kembali Gelar Sedaya 3.0

Mengusung tema 'The Shadow of Dayak Culture'.
Seni budaya Dayak. Foto: uncak.com

Katolikana.comKeluarga Besar Mahasiswa Dayak Atma Jaya (KBMDA) merupakan keluarga besar mahasiswa Dayak di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

KBMDA menggelar kegiatan Seni Dayak Atma Jaya (Sedaya 3.0) pada Sabtu (25/3/2023) di Gedung Aquinas, Kampus 2 Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Sedaya sempat vakum selama empat tahun karena Covid 19.

Tema Acara

Ketua Panitia Acara Sedaya 3.0 tahun 2023 Fidelis Vendriko Gerardy mengungkapkan acara Sedaya mengusung tema The Shadow of Dayak Culture atau bayangan dari Suku Dayak.

Tema ini juga merujuk kepada elemen kebudayaan yang memperkenalkan nama Suku Dayak, baik di bidang seri tarian, permainan rakyat, bahasa daerah, maupun alunan instrumen dari musik tradisional.

Bayangan memiliki maksud bahwa pada dasarnya seni budaya dari suatu daerah merupakan satu kesatuan, walaupun terpaut jarak dan waktu di tanah rantau mahasiswa Dayak tidak akan melupakan tanah kelahiran. Hal ini karena adanya satu kesatuan sehingga walaupun jauh, akan selalu kembali ke rumah.

Talkshow seputar alat musik tradisional di Kalimantan (Sapek). Foto: Eudioa

Rangkaian Acara

Terdapat dua rangkaian acara pada Sedaya 3.0. Pertama, talkshow tentang seputar alat musik tradisional di Kalimantan, khususnya alat musik sapek. Talkshow membahas secara mendalam mengenai alat musik tradisional sapek.

Kedua, pentas seni menampilkan stand, tarian, dan permainan alat musik tradisional dari suku Dayak Kalimantan.

Sedaya 3.0 menampilkan stand-stand ini seperti alat musik tradisional dayak, pameran baju adat dari asal masing masing daerah di kalimantan, lukisan-lukisan tradisional kalimantan dan makanan-makanan daerah khas kalimantan.

Selain itu, ada sejumlah permainan alat musik serta permainan rakyat. Panitia Sedaya 3.0 tahun 2023 juga mengajak forum atau komunitas Dayak dari Kalimantan, baik dari Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, serta Kalimantan Utara yang berdomisili di Yogyakarta untuk membuka stand dengan membawa budaya masing-masing.

Lomba stand menampilkan alat-alat musik, lukisan, makanan khas, dan baju adat dari setiap daerah.

Anggota KBMDA setelah mengisi acara di salah satu Seminar Nasional tahun 2021. Foto: Gladiyo

Harapan

Fidelis Vendriko Gerardy mengatakan Sedaya 3.0 bertujuan mengajak teman-teman dari luar Kalimantan untuk mengenal budaya Kalimantan.

Kedua, mengajak teman-teman dari Kalimantan untuk bersama saling memperkenalkan budaya kalimantan di luar pulau, supaya menjadi wawasan bagi orang-orang luar mengenai budaya serta adat istiadat Kalimantan dan Suku Dayak.

Riko berharap anak-anak asli Kalimantan yang sedang merantau di Yogyakarta bisa memperkenalkan budaya serta adat istiadat Kalimantan kepada teman-teman lain dari luar kalimantan, seperti mengajak orang-orang baru atau luar untuk tahu bagaimana sebenarnya budaya-budaya yang ada di kalimantan.

Kedua, bagi orang-orang awam yang belum tahu budaya di Kalimantan, Riko berharap untuk bisa sering mengikuti acara yang berkaitan dengan budaya maupun adat istiadat Dayak di Kalimantan. (*)

Kontributor: Euodia Gracea Nandung, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

DayakKBMDAUAJY
Comments (0)
Add Comment