Oleh Yusup Priyasudiarja
Katolikana.acom—Sudah kubulatkan tekad untuk pulang mudik pada Lebaran tahun ini. Aku membeli sepeda motor baru meski aku harus membayarnya dengan mengangsur selama tiga tahun. Sepeda motor itu kini terparkir di depan rumahku dan siap membawa keluargaku pulang kampung.
Istriku telah melahirkan anak laki-laki empat bulan lalu. Dialah cucu pertama dari kedua orangtuaku. Aku bisa membayangkan betapa bahagianya orangtuaku di kampung ketika kelak bisa menimang- cucu pertamanya.
Dua hari menjelang Lebaran berangkatlah aku, istriku dan bayi kecilku dari kawasan kumuh di Jakarta Selatan. Tekadku sudah bulat. Aku akan pulang kampung dengan sepeda motor betapa pun jauhnya jarak yang harus kutempuh.
Sesekali aku berhenti di jalan, melepas lelah. Sesekali aku berhenti di Masjid untuk sekedar merebahkan tubuh. Sekali-kali bayi yang digendong istriku menangis. Kalau sudah demikian aku akan berhenti sejenak untuk memastikan bayi mungilku dalam keadaan baik-baik saja.
Sepanjang perjalanan, sekelebat wajah orang tua menemani perjalananku. Betapa bahagianya bertemu dengan orangtuaku. Betapa bahagianya melihat orangtuaku menimang cucu pertama.
“Bertahan sebentar lagi ya nak, masih 20 km lagi. Kakek nenekmu sudah menunggu,” bisik istriku kepada si bayi ketika bayiku menangis. Kembali kupacu sepeda motorku. Kali ini lebih cepat dari sebelumnya.
Menjelang pukul 7, sampailah aku di kampung. Orangtuaku menyambutku dengan mata berbinar. Sangat bahagia. Mereka juga sangat bangga dengan sepeda motor baruku. Mereka bangga dengan cucu pertamanya. Mereka langsung menimang-nimang si bayi.
Bayi mungilku tampak tenang. Tak ada tangisan. Ia masih tertidur, namun sejak itu ia tak pernah bangun lagi. Ia sudah keburu pulang ke sang pencipta-Nya.
Aku menjerit sekerasnya. Istriku menjerit. Kedua orangtuaku menjerit. Orang-orang di kampung berdatangan dan menjerit. Jeritan kami menciptakan lengkingan panjang yang getir.
Malam seperti bergetar. Malam itu semua orang menangis, menciptakan parit kecil di kampungku yang hanya berisi air mata. (*)
Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.