Gereja Santo Paulus Kleco Gelar Misa dan Sakramen Tobat bagi Warga Binaan Rutan Solo

Mempertegas wajah Gereja sebagai komunitas yang menyapa, merangkul, dan hadir secara konkret bagi mereka yang terpinggirkan.

Solo, Katolikana.com—Dalam semangat misi kerahiman dan pelayanan kepada mereka yang terpinggirkan, Gereja Katolik Santo Paulus Kleco Surakarta menggelar Perayaan Ekaristi dan pelayanan Sakramen Tobat bagi warga binaan di Rumah Tahanan Kelas 1A Kota Surakarta, Jumat (16/5/2025).

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen pastoral Keuskupan Agung Semarang (KAS), khususnya Kevikepan Surakarta Rayon Kota, untuk hadir secara nyata di tengah-tengah mereka yang sedang menjalani masa pembinaan.

Pelayanan rohani ini dikoordinasikan dalam bidang Pelayanan Kemasyarakatan, yang secara rutin mengadakan kunjungan setiap Jumat ketiga setiap bulan pukul 09.00 WIB.

Misa kali ini dipimpin oleh Romo Bernardinus Haryasmara MSF dan dihadiri oleh Tim Pelayanan Kemasyarakatan Paroki Santo Paulus Kleco, serta sekitar 70 warga binaan yang beragama Katolik dan Kristen.

Romo Bernardinus Haryasmara MSF dan Tim Pelayanan Kemasyarakatan Paroki Santo Paulus Kleco.

Liturgi di Balik Dinding Tertutup

Dalam suasana penuh syukur dan pengharapan, Perayaan Ekaristi berlangsung khidmat. Lagu-lagu pujian yang mengalun mengisi ruang pembinaan dan membangkitkan semangat para warga binaan yang hadir.

Tak sedikit dari mereka yang terharu mengikuti liturgi yang bagi sebagian adalah satu-satunya kesempatan spiritual dalam bulan itu.

“Liturgi ini bukan sekadar rutinitas pelayanan. Ini adalah wujud konkret pewartaan Injil di tengah keterbatasan, menyampaikan roti kehidupan kepada saudara-saudari kita yang tengah menjalani proses pembinaan,” ujar salah satu anggota tim pelayanan.

Tak hanya umat Katolik, Perayaan Ekaristi ini juga dihadiri warga binaan Kristen lainnya. Suasana ekumenis sangat terasa, menunjukkan bahwa iman mampu menembus sekat sekat denominasi dan jeruji besi.

Dalam persaudaraan iman, para warga binaan diajak untuk merenungkan kasih dan pengampunan Allah yang tidak mengenal batas ruang.

Jalan Menuju Pemulihan Jiwa

Setelah misa selesai, Romo Haryasmara melanjutkan pelayanan dengan memberikan Sakramen Tobat kepada lima warga binaan yang secara pribadi meminta untuk mengaku dosa.

Momen ini menjadi ruang sakral di mana jiwa-jiwa yang lelah bisa menemukan damai dan pengharapan kembali. Dalam Gereja Katolik, Sakramen Tobat bukan sekadar pengakuan kesalahan, melainkan jalan pemulihan dan pengalaman akan belas kasih Allah.

Pelayanan ini menunjukkan bahwa Gereja bukan hanya hadir untuk yang bebas secara fisik, tetapi juga untuk mereka yang mencari kebebasan rohani di tengah belenggu hidup. Kehadiran Gereja di Rutan bukanlah bentuk belas kasihan semata, melainkan sebuah perwujudan spiritualitas solidaritas—berjalan bersama mereka yang sedang menjalani masa pertaubatan dan pembinaan diri.

Jadwal Pelayanan ke Rutan Kelas 1A Kota Surakarta

Kolaborasi Lintas Paroki

Kevikepan Surakarta Rayon Kota mencakup enam paroki yang terlibat dalam pelayanan rohani ini: Paroki Santa Perawan Maria Regina Purbowardayan, Santo Antonius Purbayan, Santo Petrus Purwosari, Santo Paulus Kleco, San Inigo Dirjodipuran, dan Santo Aloysius Mojosongo.

Masing-masing paroki mendapat jadwal pelayanan dua kali dalam setahun, dengan maksimal delapan orang per kunjungan, sesuai dengan ketentuan Rutan.

Setiap kunjungan bukan hanya menjadi bentuk pelayanan Gereja kepada umat di tempat tertutup, tetapi juga sarana untuk mendengarkan, mendampingi, dan memberi harapan dalam semangat evangelisasi.

Kegiatan seperti ini mempertegas wajah Gereja sebagai komunitas yang menyapa, merangkul, dan hadir secara konkret bagi mereka yang terpinggirkan.

Pelayanan rohani di Rutan Solo ini bukan sekadar program, tetapi adalah cermin Gereja yang menghidupi sabda Kristus: “Ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku” (Matius 25:36).

Dengan terus menghadirkan wajah Kristus di balik jeruji, Gereja mengingatkan kita semua bahwa setiap jiwa layak dirawat, didoakan, dan diberi harapan. Karena dalam mata iman, tidak ada jiwa yang terlalu jauh dari kasih Tuhan. (*)

 

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta

Paroki KlecoRutan
Comments (0)
Add Comment