Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Dunia Sastra Indonesia Berduka

Rest in Puisi: Joko Pinurbo meninggalkan warisan puisi-puisi yang akan terus dikenang.

Katolikana.com—Dunia sastra Indonesia dirundung duka atas berita meninggalnya salah satu penyair terkemuka, Joko Pinurbo dalam usia 61 tahun. Joko Pinurbo meninggal dunia pada hari Sabtu (27/4/2024) pukul 06.03 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

Beberapa bulan terakhir, Joko Pinurbo mengidap penyakit pernafasan. Sebelumnya, Jokpin, panggilan Joko Pinurbo, menerima sakramen perminyakan dari tangan pastor paroki Gereja Pugeran Yogyakarta, Romo Sukendar Pr.

Romo Sukendar Pr saat memberikan Sakramen Perminyakan kepada Joko Pinurbo, sahabat dan kakak kelasnya di Mertoyudan, Kamis (25/4/2024). Foto: Istimewa

Joko Pinurbo meninggalkkan seorang istri bernama Nurnaeni Amperawati Firmina, tiga anak, dua cucu, dan lima adik.

Sabtu pagi, jenazah Joko Pinurbo disemayamkan di Perkumpulan Urusan Kematian Jogja (PUKJ). Sebelum dimakamkan, pihak keluarga akan menggelar misa requiem di Rumah Duka Pancaran Untaian Kasih Yogyakarta (PUKY) Ruang AB, Jalan PGRI, Sonosewu, Kasihan, Bantul, pada Sabtu pukul 16.00 WIB.

Jenazah Joko Pinurbo rencananya dikebumikan di Pemakaman Demangan, Wedomartini, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu (28/4/2024). Jenazahnya akan diberangkatkan dari PUJK menuju tempat peristirahatan terakhir Jokpin pukul 10.00 WIB.

Berita Lelayu Joko Pinurbo

Sejak di Seminari

Joko Pinurbo, lahir pada 11 Mei 1962 di Sukabumi, Jawa Barat. Setamat SMP dia menjalani pendidikan menengah di Seminari Mertoyudan (tahun masuk 1977).

Sejak di seminari Jokpin mencintai karya sastra Bahasa Indonesia, khususnya puisi. Sejak itu, dia mengembangkan bakat seni sastra dan merilis puisi-puisi.

Setelah menjalani Pendidikan di Seminari Mertoyudan, dia melanjutkan studi di IKIP Sanata Dharma jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Dia terus menulis puisi, bahkan saat dia berkarir sebagai karyawan Kelompok Kompas Gramedia di Yogyakarta.

Semasa hidupnya, Joko Pinurbo telah melahirkan berbagai karya dalam bentuk puisi, cerita, dan esai. Puisi yang pernah ditulis Joko Pinurbo adalah Kekasihku, Di Bawah Kibaran Sarung, Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, Epigram 60, dan Buku Latihan Tidur.

Kemudian, cerita yang pernah ditulis Joko Pinurbo adalah Srimenanti yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2019.

Selain itu, Joko Pinurbo juga menyabet berbagai penghargaan atas kontribusi dan dedikasinya terhadap dunia sastra. Joko Pinurbo pernah meraih Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Hadiah Sastra Lontar (2001), South East Asian (SEA) Write Award (2014), South East Asian (SEA) Write Award (2014), termasuk Anugerah Kebudayaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (2019)

Jokpin, Sang Inspirator
Sebagai penyair, Jokpin adalah inspirator bagi banyak individu di Indonesia. Karyanya yang khas, sarat akan kecerdasan emosional dan kepekaan sosial, telah memperkaya dan memperluas cakrawala sastra Indonesia.

Puisi-puisi Joko Pinurbo, dengan kehalusan bahasa dan kedalaman maknanya, telah menginspirasi banyak pembaca untuk merenung, memahami, dan menghargai keindahan dalam kesederhanaan kehidupan sehari-hari.

Melalui kata-katanya yang indah, Jokpin mampu menyentuh hati dan jiwa pembaca dari berbagai lapisan masyarakat.

Selain karyanya yang monumental dalam dunia sastra, Joko Pinurbo juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan berdedikasi tinggi terhadap pengembangan kesusastraan di Indonesia.

Pesan-pesan kebijaksanaan dan kebaikan yang terkandung dalam puisi-puisinya akan terus mengalir, menginspirasi, dan memberi arah bagi generasi mendatang.

Meninggalnya Joko Pinurbo merupakan kehilangan besar bagi dunia sastra Indonesia. Namun, semangat dan warisan karya-karyanya akan terus hidup dan mengilhami kita selamanya.

Selamat jalan, Mas Joko Pinurbo. Rest in Puisi!

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Joko PinurboObituari
Comments (0)
Add Comment