Frater Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru Mengisi Liturgi di Paroki Katedral Kristus Raja Jayapura

Masa Prapaskah: Momen untuk Memulai Hidup Baru

0 4,779

Jayapura, Katolikana.com – Para Frater dari Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru (STIYB) berkesempatan mengunjungi Paroki Katedral Kristus Raja Dok V, Jayapura, untuk melayani dalam liturgi dan koor pada perayaan Misa Minggu Prapaskah II, pada Minggu (16/3/2025).

Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Rektor STIYB, RD. Abraham Nusmese, sebagai selebran utama, serta didampingi oleh RD. Bonifasius Korain sebagai konselebran.

Sejak satu bulan sebelumnya, para Frater telah mempersiapkan paduan suara dengan serius demi memberikan pelayanan terbaik dalam perayaan Ekaristi ini. Kehadiran mereka disambut dengan antusias oleh umat Paroki Katedral Kristus Raja, yang merasa terberkati dengan partisipasi mereka dalam liturgi.

Koor inti Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru.

Menyadari Diri dan Bertobat

Dalam pengantar misa, RD. Abraham Nusmese mengajak seluruh umat untuk menyadari diri, bertobat dalam hati, pikiran, dan perasaan, serta semakin menyadari peran mereka sebagai bagian dari keluarga Allah. Ia menegaskan bahwa pertobatan sejati adalah langkah awal menuju kebahagiaan sejati.

“Marilah kita memeriksa hati kita agar layak dan pantas merayakan Ekaristi di hadapan Tuhan,” ajaknya kepada umat.

Dalam homilinya, RD. Abraham menekankan pentingnya mempersembahkan hidup kepada Tuhan dengan melakukan perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengingatkan bahwa banyak hal yang sering kali menjauhkan manusia dari Tuhan, dan oleh karena itu, setiap orang diajak untuk meninggalkan kebiasaan buruk serta melayani Tuhan dengan sepenuh hati.

“Layanilah Tuhan dalam seluruh kehidupan kita, karena itulah jaminan bagi kehidupan kekal,” tegasnya.

RD. Abraham Nusmese dan RD. Bonifasius Korain

Jangan Takut, Dengar, dan Laksanakan Firman Tuhan

Abraham juga merefleksikan Injil Minggu Prapaskah II yang berbicara tentang Yesus yang menampakkan kemuliaan-Nya di atas gunung. Peristiwa ini mengingatkan umat bahwa Allah berseru dan menegaskan, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.”

“Kemuliaan Tuhan selalu nyata dalam kehidupan kita. Namun, sering kali kita tidak menyadarinya karena cara hidup kita yang menjauh dari-Nya,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa umat Katolik dituntut untuk mendengarkan Tuhan melalui simbol-simbol suci dalam tradisi Gereja. Dengan mencintai dan menaati Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang akan memperoleh keselamatan.

“Kita harus belajar mendengarkan Dia dengan setia. Jika kita sungguh-sungguh menjalankan firman-Nya dalam kehidupan harian, maka keselamatan akan menjadi bagian dari kita,” lanjutnya.

Zona Nyaman yang Menyesatkan

Di tengah godaan duniawi, banyak orang mengejar kenyamanan dunia yang pada akhirnya menyesatkan mereka dari panggilan sejati sebagai umat Allah. Dalam refleksinya, RD. Abraham mengajak umat untuk setia mengikuti teladan hidup Yesus yang telah menanggung penderitaan demi keselamatan umat manusia.

“Kita sering kali terjebak dalam kenyamanan dunia dan melupakan panggilan kita untuk hidup dalam kasih dan pengorbanan. Masa Prapaskah ini mengajak kita untuk memulihkan hubungan dengan Allah, sesama, dan diri sendiri,” ujarnya.

Para Frater (koor inti STIYB) berposer bersama sebelum berangkat ke Katedral Jayapura.

Keindahan dalam Kebersamaan

Sebelum doa penutup dan berkat, Dewan Pastoral Paroki (DPP) Katedral Kristus Raja Jayapura menyampaikan rasa terima kasih kepada para Frater yang telah mengunjungi dan melayani umat dalam perayaan Ekaristi.

Rektor STIYB, RD. Abraham, juga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Pastor Paroki, RD. Robb, serta seluruh pengurus dan umat Paroki Katedral Kristus Raja Jayapura atas sambutan hangat yang diberikan.

“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Mohon doakan terus panggilan kami agar dapat semakin setia dalam perjalanan hidup membaktikan diri kepada Tuhan,” ujarnya.

Setelah misa, para Frater bersalaman dengan umat dan mengabadikan momen kebersamaan dengan berfoto di depan gedung Paroki Katedral Kristus Raja yang saat ini masih dalam tahap pembangunan dan telah mencapai sekitar 80 persen penyelesaian.

Misa ini menjadi pengingat bahwa perjalanan iman adalah sebuah proses yang harus dijalani dengan penuh ketulusan. Masa Prapaskah adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, menghidupi nilai-nilai Kristiani, dan memahami bahwa Yesus telah lebih dahulu melalui jalan penderitaan demi menebus dosa umat manusia.

Sebagai bentuk apresiasi dan kebersamaan, Dewan Pastoral Paroki Katedral mengundang para Frater untuk beristirahat dan menikmati hidangan bersama di Pastoran lantai dua. Setelah itu, perjumpaan diakhiri dengan salam perpisahan antara para Frater dan umat Paroki Katedral.

Masa Prapaskah: Momen untuk Memulai Hidup Baru

Perayaan Ekaristi ini menjadi pengingat bagi umat bahwa setiap orang dipanggil untuk mengalami transformasi iman. Masa Prapaskah adalah masa refleksi, di mana umat diajak untuk kembali kepada Tuhan dengan sepenuh hati.

Kehadiran para Frater di Paroki Katedral Kristus Raja tidak hanya memperkaya perayaan liturgi, tetapi juga mempererat ikatan persaudaraan dalam iman. Mereka diingatkan bahwa perjalanan hidup bersama Kristus bukanlah jalan yang mudah, tetapi selalu membawa harapan baru untuk bertumbuh dalam kasih dan kebaikan. (*)

Kontributor: Fr. Sebedeus Mote (Badan Pengurus Seminari Tinggi Interdiosesan Yerusalem Baru)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.