Tahbisan Enam Diakon Baru Ordo Saudara Dina Konventual di Keuskupan Agung Medan

Para frater yang menerima tahbisan diakon adalah Fr. Hyasintus Zulsan Effendi Simatupang, Fr. Antonius Son, Fr. Kornelius Antonius Kefi, Fr. Agustinus Kolo, Fr. Ricky Ignasius Siburian, dan Fr. Aurelius Gustardi.

0 93

Deli Serdang, Katolikana.com – Ordo Saudara Dina Konventual (OFMConv) Provinsi Maria Tak Bernoda – Indonesia menggelar perayaan tahbisan enam diakon baru dalam Misa Kudus yang berlangsung di Gereja Paroki St. Yosep, Delitua, Deli Serdang, pada Jumat (14/3/2025) pukul 17.00 WIB.

Para frater yang menerima tahbisan diakon adalah Fr. Hyasintus Zulsan Effendi Simatupang, Fr. Antonius Son, Fr. Kornelius Antonius Kefi, Fr. Agustinus Kolo, Fr. Ricky Ignasius Siburian, dan Fr. Aurelius Gustardi.

Misa tahbisan ini dipimpin oleh Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap, didampingi oleh Minister Provinsial Ordo Saudara Dina Konventual, RP. Maximilianus Kaleb Sembiring, OFMConv, serta Vikaris Provinsial & Definitor, RP. Gonzales Petrus Zonggar, OFMConv.

Perayaan Ekaristi ini juga dihadiri oleh puluhan imam dan sekitar 300 umat, termasuk keluarga para diakon tertahbis.

Hakikat Seorang Diakon

Dalam homilinya, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap menegaskan bahwa para diakon yang ditahbiskan diangkat untuk melayani Tuhan dan umat-Nya dengan penuh ketulusan, rendah hati, serta tanpa pamrih. Para diakon dipanggil untuk membantu uskup dan para imam dalam pelayanan altar, pengajaran iman, serta tugas-tugas kasih bagi umat.

“Yesus sendiri telah menunjukkan perbedaan mendasar antara kepemimpinan dunia dan kepemimpinan dalam Kerajaan Allah. Ia menunjukkan bahwa kebesaran sejati bukanlah soal jabatan, melainkan pelayanan yang tulus. Putra Allah yang Mahatinggi rela meninggalkan jubah kemuliaan-Nya untuk membasuh kaki para murid-Nya. Begitu pula, seorang diakon harus menjadi pribadi yang rendah hati, bukan mencari penghormatan atau kekuasaan,” ujar Mgr. Kornelius.

Lebih lanjut, Uskup Agung Medan menjelaskan bahwa dunia saat ini penuh dengan egoisme dan pencitraan, di mana kehormatan dan kekuasaan sering kali menjadi prioritas. Dalam dunia yang semakin materialistis, seorang diakon harus mengandalkan kerendahan hati sebagai prinsip utama.

“Diakon masa kini tidak hanya menjalani rutinitas, tetapi harus mampu menjadi terang bagi dunia yang haus akan keadilan dan kasih. Mereka harus menjadi juru damai, penghibur, serta pembawa harapan bagi mereka yang terluka secara batin dan sosial,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa seorang diakon perlu memiliki tiga keutamaan utama: kerendahan hati, kesetiaan dan ketaatan, serta hati yang penuh belas kasih.

“Gereja tidak mengukur keberhasilan dari gelar dan jabatan, tetapi dari sejauh mana seorang pelayan memberikan kasih dan pengorbanan bagi umat yang dilayani,” pungkas Mgr. Kornelius.

Rasa Syukur dan Terima Kasih

Setelah upacara tahbisan, Paresh Simatupang, ayah dari Diakon Hyasintus Zulsan Effendi Simatupang, mewakili para orang tua diakon menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Uskup Agung Medan dan komunitas Ordo Saudara Dina Konventual yang telah mendidik serta membimbing anak-anak mereka hingga mencapai tahapan ini.

“Kami sangat bersyukur dan bangga atas tahbisan ini. Kami percaya bahwa mereka akan menjadi pelayan Tuhan yang setia dan penuh kasih bagi umat,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Diakon Ricky Ignasius Siburian mewakili para diakon tertahbis mengungkapkan rasa syukur atas rahmat yang mereka terima.

“Hari ini adalah peristiwa bersejarah dan anugerah bagi hidup kami berenam. Kami berterima kasih kepada Bapa Uskup, para imam, keluarga, teman, serta seluruh umat yang telah mendukung dan mendoakan kami selama masa formasi,” katanya.

Dalam kesempatan ini, RP. Maximilianus Kaleb Sembiring, OFMConv, sebagai Minister Provinsial, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya Misa Tahbisan ini. Ia berharap para diakon tertahbis dapat terus mempersiapkan diri dengan baik untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju tahbisan imamat.

“Tahbisan diakon ini adalah langkah awal dalam pelayanan yang lebih besar. Semoga mereka semakin siap untuk tahbisan imamat dan selalu setia dalam menjalankan panggilan mereka,” tuturnya.

Perayaan dan Ramah Tamah

Setelah Misa, seluruh umat, keluarga diakon, serta para imam berkumpul dalam acara ramah tamah yang digelar di Aula Maximilianus Kolbe.

Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa dalam acara ini, yang turut dimeriahkan oleh penampilan tarian dan lagu dari para frater Ordo Saudara Dina Konventual, serta hiburan dari berbagai komunitas susteran di sekitar Paroki St. Yosep Delitua.

Perayaan ini menjadi momen syukur atas perjalanan panggilan enam diakon baru yang kini melangkah lebih jauh dalam pelayanan Gereja. Semoga mereka diberikan kekuatan dan semangat dalam karya perutusan mereka menuju tahbisan imamat. (*)

Kontributor Katolikana, tinggal di Paroki St. Maria Ratu Rosari Tanjung Selamat Medan, Keuskupan Agung Medan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.