Berani Adalah Cahaya: Film Musikal Katolik yang Menghidupkan Warisan Romo Mangunwijaya

Tiga nilai pendidikan yang diusung Romo Mangunwijaya: eksploratif, kreatif, dan integral.

0 10

Kalasan, Katolikana.com Sebuah film musikal bertajuk “Berani Adalah Cahaya” tengah digarap oleh sekelompok Orang Muda Katolik dan umat Paroki St. Perawan Maria Bunda Kristus Wedi, Klaten.

Terinspirasi dari semangat dan pemikiran Rm. Y.B. Mangunwijaya, Pr, film ini menjadi cermin keberanian dalam cahaya iman, pendidikan, dan karakter anak bangsa.

Saat diwawancarai di Chandari Heaven, Kalasan, Sleman (Kamis, 17/07/2025), Romo Basilius Edy Wiyanto, Pr, mengungkapkan, film ini tidak sekadar berbicara tentang keberanian dalam arti harfiah—seperti berani di tempat gelap atau melawan sesuatu yang menakutkan.

Lebih dari itu, keberanian diartikan sebagai kesiapan untuk mengambil keputusan berdasarkan suara hati dan nilai-nilai kebenaran. Dalam konteks itu, keberanian adalah cahaya. Ia mencerahkan, memicu inspirasi, namun sekaligus membawa risiko.

Romo Edy Wiyanto Pr saat melihat hasil pengambilan gambar.

Kisah Kiasan dan Nilai yang Dalam

Film berdurasi 60 menit ini mengisahkan seorang anak sekolah yang secara spontan memutuskan untuk mencari bola voli yang masuk ke hutan terlarang. Di tengah keyakinan kolektif bahwa hutan tersebut menyimpan bahaya dan harus dihindari, keberanian sang anak justru membongkar sebuah rahasia: di dalam hutan tersimpan harta karun.

Di sinilah kiasan dari film ini mulai terbaca—harta karun itu bukanlah emas atau permata, melainkan nilai-nilai penting yang hilang dari sistem pendidikan kita: eksploratif, kreatif, dan integral.

Terinspirasi oleh Rm. Mangunwijaya

Film ini merupakan penghormatan terhadap warisan pemikiran Rm. Y.B. Mangunwijaya, Pr—seorang imam Katolik, budayawan, dan pendidik yang dikenal karena keberpihakannya pada kaum miskin, terutama anak-anak di bantaran Kali Code, Yogyakarta.

Mangunwijaya percaya bahwa pendidikan sejati haruslah membentuk karakter dan keutuhan manusia, tanpa membedakan latar belakang sosial, agama, atau etnis.

Rm. Edy menjelaskan bahwa dalam sejarah Indonesia, pendidikan pernah menjadi berkah terselubung (blessing in disguise), seperti saat politik etis dari pemerintah kolonial justru membuka jalan bagi terciptanya kaum terpelajar pribumi.

Begitu pula saat Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, pendidikan dijadikan alat pembentuk karakter dan kesadaran kebangsaan. Namun kini, menurut Rm. Edy, nilai-nilai mendasar itu justru hilang dalam sistem pendidikan yang kian dikendalikan oleh kepentingan kekuasaan dan kurikulum yang menekan.

Produksi oleh Komunitas Muda

Film Berani Adalah Cahaya disutradarai oleh Romo Basilius Edy Wiyanto, Pr, dengan naskah ditulis oleh Paulus Muhammad Sodiq. Editing dan sinematografi ditangani oleh Cornelius Teddy H, sedangkan aransemen musik digarap oleh Emanuel Maria Venanto Rio Nursetyo.

Seluruh produksi ini melibatkan sekitar 90 orang, termasuk para pemain dan kru. Dengan dana terbatas dan pengalaman pertama, film ini menjadi wujud keberanian nyata dari komunitas muda untuk menyuarakan nilai.

Lokasi pengambilan gambar sepenuhnya dilakukan di wilayah Giri Wening, Sengonkerep, Gedangsari, Gunung Kidul—menampilkan panorama alam dan budaya yang kuat.

Salah satu momen penggambilan gambar oleh kameraman Cornelius Teddy H..

Pendidikan sebagai Harta Karun

“Tiga nilai pendidikan yang diusung Rm. Mangunwijaya—eksploratif, kreatif, dan integral—itulah yang kami sebut sebagai harta karun dalam film ini,” ujar Rm. Edy. Sayangnya, tambahnya, pendidikan saat ini justru menghilangkan keceriaan anak-anak.

Mereka dikungkung kurikulum, terasing dalam gadget, dan diarahkan semata untuk memenuhi keinginan zaman.

Dengan berani menggali makna dan melibatkan komunitas, film ini menjadi pengingat bahwa Indonesia, sebagai bangsa, memiliki potensi luar biasa. Namun tanpa keberanian untuk menggali dan merawat nilai-nilai mendasar, “harta karun” itu akan terus terkubur.

Menanti Penayangan

Meski proses produksi telah selesai dan film memasuki tahap akhir penyuntingan, tanggal peluncuran film masih dirahasiakan. “Tunggu saja,” kata Rm. Edy sembari tersenyum.

Lebih dari sekadar tontonan, Berani Adalah Cahaya adalah ajakan untuk kembali menggali nilai dalam pendidikan, iman, dan keberanian untuk mengambil sikap. Sebab dalam terang keberanian, ada cahaya yang menuntun masa depan. (*)

 

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.