Surakarta, Katolikana.com – Kevikepan Surakarta menggelar Missio Canonica Katekis yang diikuti 1.181 Katekis dari 29 paroki di Kevikepan Surakarta, Minggu (7/12/2025), pukul 08.00 hingga 13.00.
Para katekis mengikuti rekoleksi dan mengucapkan ikrar usai homili dalam Perayaan Ekaristi di Gua Maria Sendang Sriningsih, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Missio Canonica merupakan pembaharuan perutusan bagi para katekis di Kevikepan Surakarta reksa pastoral Keuskupan Agung Semarang (KAS). Missio Canonica dilakukan dengan Rekoleksi dan Perayaan Ekaristi.
Rekoleksi dibimbing oleh Romo Antonius Budi Wihandono, Pr. Perayaan Ekaristi dilaksanakan secara konselebrasi dengan selebran utama Vikep Kevikepan Surakarta Romo Herman Yosep Singgih Sutoro, Pr., dengan konselebran Romo Antonius Budi Wihandono, Pr., Romo
Vincentius Bondan Prima Kumbara, Pr dan Romo Leonardus Dwi Hananto, Pr.

Jiwa pengorbanan
Romo Antonius Budi Wihandono, Pr dalam rekoleksi mengungkapkan bahwa katekis merupakan umat yang imannya berkembang karena tergerak untuk melayani.
Sehubungan dengan itu Romo Budi mengajak para katekis menghayati Gereja Katolik sebagai persekutuan orang beriman kepada Allah (Tri Tunggal Maha Kudus), Kesempurnaan Iman (Liturgia, Koinonia, Kerygma, Diakonia) sebagai Martyria, Unsur Kekatolikan (Lex Credendi, Lex Celebrendi, Lex Organdi dan Lex Vivendi) serta Kesempurnaan Gereja (Selebrasi, Edukasi, Aksi, Administrasi dan Transformasi).
Katekis diajak memahami kondisi dan fakta yang ada dalam Gereja Katolik serta tantangan yang dihadapi Gereja Katolik era sekarang.
Lebih lanjut Romo Antonius Budi Wihandono, Pr mengajak katekis memiliki jiwa ‘martyria‘. Jiwa pengorbanan dalam melaksanakan tugas sebagai katekis dan menjadi Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan.
Selain itu katekis diharapkan menghasilkan buah suka cita dan berdamai dengan: Tuhan, diri sendiri, sesama, masa lalu dan peristiwa hidup.

Yohanes Pemandi zaman sekarang
Sementara itu, Vikep Kevikepan Surakarta, Romo Herman Yosep Singgih Sutoro, Pr dalam homili menyampaikan bahwa para katekis dipanggil menjadi katekis dengan cara yang unik dan istimewa melalui orang tua, Romo, guru agama, atau melalui teman.
Panggilan terjadi karena ada yang mewartakan dan menyampaikan. Tugas pewartaan menjadi tugas para murid Kristus. Secara khusus tugas itu menjadi tugas katekis untuk mengajar, menyampaikan kabar baik.
Vikep Kevikepan Surakarta berharap para katekis menjadi ‘Yohanes Pembabtis -Yohanes Pembabtis’ zaman sekarang yang mampu membawa banyak orang kepada Kristus, melalui pertobatan dan pewartaan kabar suka cita.
Usai homili dilakukan pengucapan ikrar perutusan katekis.

Menerima sertifikat dari Uskup KAS
Setelah mengikuti Missio Canonica Katekis, para katekis menerima sertifikat yang ditanda tangani Uskup Keuskupan Agung Semarang (KAS) Mgr. Robertus Rubiyatmoko untuk masa penugasan 3 tahun ke depan.
Selama mengikuti Missio Canonica Katekis di Sendang Sriningsih para katekis tampak dengan tekun dan penuh suka cita mengikuti rangkaian acara.
Materi rekoleksi yang disampaikan Romo Antonius Budi Wihandono, Pr diterima oleh peserta rekoleksi dengan sangat jelas karena dalam penyampaian Romo Budi menyampaikan dengan sabar, detail dengan ilustrasi yang mudah ditangkap serta diselingi dengan ‘guyonan‘ atau bercanda dengan ‘joke-joke’ segar. (*)

Katekis di Paroki Kleco, Surakarta