Tingkatkan Kualitas Liturgi, LP3KD Deli Serdang Gelar Pelatihan Dirigen dan Mazmur

0 12

Deli Serdang, Katolikana.com – Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah (LP3KD) Kabupaten Deli Serdang secara resmi membuka Pelatihan Dirigen dan Mazmur pada Jumat (5/12/2025).

Kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan liturgi Gereja Katolik ini berlangsung selama tiga hari (5-7 Desember 2025) di Aula Maximilianus Kolbe Paroki St. Yosep Delitua, diikuti sekitar 300 peserta dari 15 Paroki di sekitar Deli Serdang.

Pelatihan ini mengusung tema “Memimpin Dengan Tangan Menggerakkan Iman Dalam Nyanyian”. Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kabupaten Deli Serdang, Drs. Binsar Tua Hamonangan Sitanggang, M.SP, yang mewakili Bupati Deli Serdang.

Hadir pula perwakilan LP3KD Provinsi Sumatera Utara, Hotman Manalu (Sekretaris II), serta Pastor Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam, RD. Sudi Monang Sinaga.

Para peserta pelatihan mempraktekan teknik vokal yang baik dan benar.

Komitmen Pemerintah Daerah untuk Masyarakat Religius

Bupati Deli Serdang, dalam sambutan yang dibacakan oleh Drs. Binsar Tua Hamonangan Sitanggang, M.SP, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif LP3KD.

Bupati menyebut bahwa pelatihan ini merupakan upaya konkret untuk meningkatkan kualitas liturgi sekaligus menciptakan musisi liturgi yang unggul dan mampu menjadi teladan dalam pelayanan rohani.

“Melalui pelatihan ini, kita membangun generasi yang religius serta tulus mengabdi dan melayani dengan hati, baik di ranah keagamaan maupun kehidupan sosial kemasyarakatan,” ujar Bupati.

Pemerintah Kabupaten Deli Serdang menekankan bahwa kegiatan ini selaras dengan visi daerah untuk “Mewujudkan Deli Serdang yang sehat, cerdas, sejahtera, religius dan berkelanjutan”.

Pengembangan seni liturgi, tambah Bupati, memperkuat nilai keimanan, persaudaraan, dan kehidupan beragama yang damai dalam bingkai harmoni antar umat beragama.

Bupati juga berharap, melalui lembaga pelatihan ini, akan tercipta banyak dirigen, pemazmur, dan musisi Gerejani berkualitas yang dapat menjadi wakil terbaik Deli Serdang dalam ajang Pesparani di tingkat provinsi maupun nasional.

Sebagai bentuk dukungan, Pemerintah Deli Serdang berkomitmen mendukung kegiatan serupa melalui Program EVORIA (Event Olahraga, Seni Budaya dan Keagamaan).

Acara pembukaan ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali oleh Binsar Sitanggang sebagai simbol dimulainya pelatihan.

Membekali Pelayan Liturgi dan Membina Iman

Ketua Panitia, Indra Gunawan Tarigan, SE, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menggali seni budaya dalam Gereja Katolik serta mengembangkan penghayatan terhadap liturgi.

“Inilah kita ciptakan nanti bibit-bibit sekarang yang ini menjadi pelatih atau menjadi peserta Pesparani tahun 2026,” kata Indra, menargetkan peserta sekitar 300 orang dari 15 paroki di Deli Serdang dan sekitarnya.

Pelatihan Dirigen dan Mazmur ini dimaksudkan untuk membekali peserta agar semakin terampil memimpin umat dalam Nyanyian Liturgi sesuai kaidah musik Liturgi Katolik.

Peran dirigen dan mazmur dipahami sebagai bagian dari Pewartaan Injil, yang membantu umat meresapkan Sabda Tuhan, serta mempersiapkan generasi penerus pelayan Gereja.

Panitia menghadirkan pakar di bidangnya, Natalis Natalianto, seorang Komposer dan Arranger, Guru Seni Musik, anggota Tim Musik Komisi Liturgi KAJ, dan pengurus bidang Susdiklat LP3KN, sekaligus juri paduan suara dan mazmur.

Tantangan Organist dan Semangat Roh Kudus

RD. Sudi Monang Sinaga, Pastor Paroki Gembala Yang Baik Lubuk Pakam, dalam sambutannya menyoroti tantangan yang dihadapi Gereja lokal Sumatera terkait pelayanan musik liturgi.

“Gereja lokal di Sumatera ini, banyak yang bagus-bagus, pemazmur banyak jauh lebih bagus lagi, tapi persoalan utama organis tidak ada,” ungkap Pastor Sudi Monang. Ia menambahkan bahwa meskipun hampir semua gereja memiliki keyboard, jarang ada yang memakainya, sehingga menghasilkan “suara-suara surgawi” yang kadang terdengar terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Namun, Pastor Sudi Monang meyakini bahwa di tengah keterbatasan tersebut, Roh Kudus tetap berkarya.

“Semoga pembinaan dan pengembangan liturgi gereja, semakin menyakinkan terutama untuk para umat bahwa lagu-lagu kita ini semuanya enak. Tidak ada yang tidak enak kalau dinyanyikan dengan suara surga surgawi,” tutupnya.

Sementara itu, Hotman Manalu, S.Ag., M.Pd, yang mewakili LP3KD Sumut, menyambut gembira hadirnya LP3KD Deli Serdang, mengingat wilayah ini memiliki populasi umat Katolik tertinggi dan jumlah paroki terbanyak (7 paroki di Deli Serdang dan 8 paroki beririsan).

Ia menjelaskan bahwa LP3KD berfokus pada pembinaan dan pengembangan, tidak hanya pada kompetisi Pesparani, melalui koordinasi dengan Komisi Liturgi, Kitab Suci, dan Kerawam. (*)

Leave A Reply

Your email address will not be published.