
Katolikana.com, Puerto Rico — Buntut dari olok-olokan tentang Puerto Rico saat momen kampanye terakhir calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, otoritas Gereja Katolik Puerto Rico akhirnya angkat bicara. Dalam salah satu kampanye terakhir Trump, ada komedian yang menyinggung Puerto Rico sebagai “pulau sampah”.
Menyikapi hal itu, Uskup Agung San Juan de Puerto Rico, Mgr. Roberto O. Gonzáles Nieves, OFM, lantas merilis “Surat Terbuka kepada Donald J. Trump”.
Melalui surat tersebut, Mgr. Gonzáles mengutarakan kekecewaannya. Ia, mewakili para Uskup Puerto Rico, merasa keberatan atas jokes komedian Tony Hinchcliffe saat kampanye Trump di Madison Square Garden, New York, Minggu (27/10/2024).
Saat kampanye Trump, Tony Hinchcliffe melontarkan candaan, “Saya tidak tahu apakah Anda mengetahui hal ini, tetapi saat ini ada pulau sampah terapung di tengah lautan. Saya pikir (pulau) itu disebut Puerto Rico.”
Mgr. Gonzáles menegaskan, “Puerto Rico bukanlah pulau sampah terapung. Puerto Rico adalah negeri rupawan yang dihuni oleh orang-orang rupawan dan terhormat.”
“Itulah sebabnya dalam bahasa Spanyol disebut ‘un encanto, un Eden‘ (sebuah pesona, sebuah Taman Eden),” belanya lagi.
Uskup Agung tersebut juga mengingatkan kalau lebih banyak tentara Puerto Rico yang gugur dalam Perang Vietnam sebagai bagian dari pasukan Amerika Serikat dibandingkan tentara dari negara bagian manapun di Negeri Paman Sam.
Puerto Rico merupakan sebuah wilayah persemakmuran Amerika Serikat yang terletak di Kepulauan Karibia. Dalam batas-batas tertentu, Puerto Rico memiliki otonomi tersendiri yang lebih besar dibandingkan 50 negara bagian di Amerika Serikat.
Namun berkebalikan dengan demografi penduduk di Amerika Serikat yang kebanyakan merupakan keturunan pendatang dari Inggris dan Prancis, Puerto Rico didominasi oleh kaum Hispanik alias keturunan pendatang Spanyol.
Dari segi latar belakang agama, penduduk Puerto Rico juga berbeda dari penduduk Amerika Serikat secara general. Mayoritas Amerika Serikat adalah umat Protestan. Sementara itu, menurut data sensus 2018 dari World Atlas, 69% penduduk Puerto Rico adalah pemeluk Katolik.
Humor Ada Batasnya
Dalam surat terbuka itu, Mgr. Gonzáles mengingatkan Trump bahwa humor ada batasnya. Dalam sebuah masyarakat yang beradab, ia menyebut semestinya tidak boleh ada komedi yang bertujuan memancing tawa dengan cara menghina martabat manusia.
“Saya menikmati lelucon yang bagus. Namun, humor ada batasnya. Tidak boleh (humor) menghina atau merendahkan harkat dan martabat manusia. Pernyataan Hinchcliffe tidak hanya memancing tawa sinis tapi juga kebencian,” urai Mgr. Gonzáles.
Ia menekankan pula bahwa humor insensitif seharusnya tidak mendapat tempat dalam masyarakat Amerika Serikat yang berlandaskan “kebebasan dan keadilan bagi semua”.
“Ucapan seperti ini tidak boleh menjadi bagian dari wacana politik masyarakat beradab,” tandasnya lagi.
Oleh karena itu, imam Fransiskan tersebut juga meminta calon presiden yang juga mantan presiden itu untuk menyampaikan permintaan maaf secara personal.
“Saya menyerukan kepada Anda, Mr. Trump, untuk menolak komentar-komentar ini karena mencerminkan sudut pandang pribadi atau politik Anda,” tuntut Mgr. Gonzáles.
“Tidak cukup hanya tim kampanye Anda saja yang meminta maaf. Penting bagi Anda, secara pribadi, untuk ikut meminta maaf atas komentar ini,” tutupnya.
Ia lantas memungkasi suratnya dengan doa untuk Trump, “Semoga Anda diberkati dengan kebijaksanaan.”
Minggu Terakhir
Masa kampanye di Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat saat ini telah memasuki minggu terakhir. Rakyat Amerika Serikat akan memberikan suara mereka di kotak suara pada Selasa depan (5/11/2024).
Dalam beberapa hasil survei, persaingan antara dua kandidat utama dalam Pilpres AS, Donald Trump dan Kamala Harris masih sangat ketat. Keduanya pun saling klaim tengah unggul atas rivalnya dalam momen kampanye masing-masing.
Ketatnya selisih suara antara keduanya membuat mereka sama-sama berfokus untuk menarik dukungan dari swing voters, selain berusaha mempertahankan soliditas basis suara masing masing.
Pemilih Katolik Amerika Serikat kini menjadi salah satu kelompok yang bisa memiliki peran signifikan dalam menentukan hasil Pilpres Amerika Serikat tahun ini. (*)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.