Problem Kesehatan Mental di Kalangan Mahasiswa, Bisa Berpengaruh ke Pikiran dan Fisik

Katolikana.com—Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kehidupan setiap individu, tak terkecuali bagi mahasiswa.

Kesehatan mental yang baik merupakan faktor penting dalam mencapai keberhasilan akademik dan kesejahteraan pribadi.

Kehidupan perkuliahan yang penuh tekanan, tuntutan akademik yang tinggi, serta perubahan sosial dan emosional dapat memengaruhi kesehatan mental mahasiswa.

Mahasiswa yang mengalami masalah kesehatan mental sering mengalami kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas akademik, mempertahankan hubungan sosial yang sehat, serta menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan akademik.

Virgilia Flori atau Flo (20) merupakan seorang mahasiswa di Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang memiliki gangguan kesehatan mental.

“Gejalanya sejak aku kecil. Namun untuk secara sadar bahwa itu gangguan mental baru mulai SMA. Saya mulai konsultasi pertama kali ketika SMA. Lalu rutin konsultasi setelah masuk kuliah semester 1,” ujar Flo kepada Katolikana, Selasa (23/5/2023).

Mahasiswa lain, sebut saja Bunga, juga merasakan kondisi yang sama dengan Flo.

“Awalnya aku merasa kayak ada kenapa-kenapa. Terus aku sempat ikut tes di Rumah Sakit, namun aku belum ada keberanian untuk mengambilnya,” ujar Bunga.

Kompleks

Kesehatan mental merupakan hal yang kompleks dan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari segi lingkungan maupun individu.

“Adanya kejadian-kejadian yang mengingatkan trauma masa lalu atau bisa tiba-tiba kambuh saja,” ujar Flo.

“Ada yang dari faktor keluarga, teman, luka batin masa lalu. Misalnya, saya lagi punya aktivitas terus kena trigger ini gara-gara aktivitas ini,” ujar Bunga.

Bisa dibilang, faktor yang rentan memengaruhi kesehatan mental adalah trauma masa lalu yang bisa saja tiba-tiba teringat atau ada faktor lainnya yang membuat trauma itu muncul.

Cara Mengatasi

Untuk mengatasi gangguan kesehatan mental, terdapat proses yang kompleks dan dapat melibatkan beberapa pendekatan atau metode yang berbeda untuk setiap individu.

Flo memiliki cara tersendiri untuk mengatasi gangguan kesehatan mentalnya jikalau kambuh di ruang umum.

“Ada beberapa gerakan yang diajarkan untuk menenangkan diri sendiri. Misalnya, butterfly hug, atur napas, cari orang lain untuk menemani,” jelas Flo.

Flo melakukan gerakan-gerakan yang dapat menenangkan diri sendiri, dan setidaknya mampu membuat relaks dan tenang hingga mental kembali stabil.

Pentingnya Kesehatan Mental

Kesehatan mental yang baik sangat penting bagi mahasiswa. Mahasiswa perlu memberi perhatian serius terhadap kesehatan mental mereka.

Hal ini bisa dilakukan dengan menjaga keseimbangan antara kebutuhan akademik, sosial, fisik dan emosional, serta mencari dukungan bila diperlukan.

“Kesehatan mental itu penting banget. Selain berpengaruh ke pikiran kita, juga berpengaruh ke fisik. Kalau aku, karena lumayan stres, mood tidak stabil, asam lambung naik. Itu menjadi akar masalah kesehatan lainnya muncul,” ujar Flo.

Bunga juga berpendapat senada. “Penting banget, apalagi buat mahasiswa rantau. Karena aku sendirian, di kos sendirian tidak ada dukungan,” ujar Bunga.

“Aku pernah waktu lagi kambuh, karena tidak ada orang aku paksakan untuk menyetir di jalan sendiri. Dan itu sangat membahayakan,” tambah Bunga.

“Aku yakin tidak cuma aku doang. Tapi mungkin ada beberapa orang yang pelariannya itu sampai melakukan kegiatan ibaratnya di jalan sendiri. Padahal itu posisinya kita tidak fokus. Ini bisa mengancam keselamatan diri sendiri dan orang lain,” pungkasnya. (*)

Kontributor: Nisa Nursiyah, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta.