
Katolikana.com, Semarang — Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko mengajak umat untuk mensyukuri begitu banyak rahmat yang diterima melalui sekolah-sekolah Kanisius.
Bapa Uskup juga mengapresiasi tokoh-tokoh agama dan masyarakat yang sempat mengalami pendidikan di sekolah-sekolah Kanisius.
Bapa Uskup berharap sekolah-sekolah Kanisius ke depan dapat semakin menarik di hati masyarakat.
Pesan ini disampaikan oleh Mgr. Robertus Rubiyatmoko melalui rekaman video yang diputar pada Misa Syukur peringatan ulang tahun ke-102 Yayasan Kanisius di Gereja Paroki Santa Theresia Bongsari Semarang, Rabu (21/10/2020) pukul 08.00 WIB.
Perayaan ini dihadiri para guru dan karyawan Yayasan Kanisius cabang Semarang. Para guru, karyawan, serta umat yang berasal dari luar Semarang mengikuti lewat live streaming via Youtube.
Misa syukur dipimpin oleh Provinsial Serikat Yesus Romo Benediktus Hari Juliawan, SJ sebagai selebran utama, didampingi konselebran Direktur Yayasan Kanisius Pusat Romo Martinus Hadisiswoyo, SJ dan Kepala Yayasan Kanisius Cabang Semarang Romo Agustinus Mintara, SJ.
Kendati dilaksanakan secara sederhana, sebelum Misa Kudus para peserta dihibur oleh penampilan seorang siswa SD Kanisius yang membawakan lagu People Need The Lord.
Berpikir ke Depan, Tidak Hanya Nostalgia
Romo Provinsial SJ dalam homilinya mengingatkan agar sekolah-sekolah Kanisius mulai berpikir ke depan, tidak hanya berhenti pada nostalgia.
“Tidak dapat dimungkiri, Yayasan Kanisius telah menjadi bagian penting dari sejarah bangsa dan negara. Dengan usia lebih dari satu abad, lebih tua daripada usia negara ini, sekolah-sekolah Kanisius menjadi pionir pendidikan modern di nusantara,” ujar Romo Beni.
Kendati demikian, Romo Beni tidak ingin Yayasan Kanisius hanya tinggal dalam kejayaan masa lalu.
“Saya mengharapkan yayasan ini dapat mulai melihat ke depan. Saya berharap momen 102 tahun ini tidak hanya dilihat sebagai nostalgia, melainkan awal baru,” ujar Romo Beni.

Segera Atasi Tantangan Konkret
Romo Beni menambahkan, tantangan-tantangan konkret, seperti sulit mencari peserta didik serta gedung sekolah yang kurang representatif diatasi dengan pembaruan di sektor manajemen sehingga sekolah-sekolah Kanisius, yang kini berjumlah 196 sekolah, dapat makin baik ke depannya.
Romo Beni mengajak para guru, karyawan, alumni, serta pemerhati untuk menjadikan Yayasan Kanisius sebagai wujud keselamatan, selaras dengan visi Keuskupan Agung Semarang.
“Semoga akan semakin banyak orang dan kelompok masyarakat yang merasakan kontribusi dari yayasan Kanisius di masa yang akan datang,” harap Romo Beni.
Usai misa, para Romo dan panitia melaksanakan acara potong tumpeng. Tumpeng yang dipotong oleh Romo Beni kemudian diserahkan kepada Romo Martinus Hadisiswoyo selaku Direktur Yayasan Kanisius Pusat.
Menyelesaikan Sarjana Filsafat di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Kini menjadi mahasiswa di Magister Teologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Selain kuliah, ia juga menjadi reporter olahraga di sebua media online.