
Katolikana.com, Ruteng — Para imam dipanggil untuk mencari dan menyelamatkan umat Allah. Karena itu hendaknya para Imam memiliki komitmen pribadi yang tangguh, bekerja sama dengan siapapun yang berkehendak baik, dan tidak jemu membaca maksud Allah dalam zaman yang senantiasa bergerak dan berubah.
Hal ini disampaikan oleh Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat dalam perayaan tahbisan 9 diakon di Paroki Katedral Santa Maria Assumpta-Santo Yosef Ruteng, Jumat (30/10/2020) pukul 08.30 WITA.
Selain Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat, turut hadir Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr. Cosmas Michael Angkur, OFM, para Imam konselebran, biarawan-biarawati, dan umat yang menghadiri perayaan suci ini dengan penuh iman.
Para Diakon yang ditahbiskan menjadi Imam yaitu:
- Diakon Agustinus Hadun
- Diakon Stefanus Jimi Wintoyo Mala
- Diakon Siprianus Tangur
- Diakon Pankrasius Wahu Nudan
- Diakon Valerian Karitas
- Diakon Ferdinandus Sando
- Diakon Alexander Jas
- Diakon Sirilus San
- Diakon Febriano Kiswanto Rikardus Tagung
Para diakon menyelesaikan pendidikan di Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur. Mereka akan melayani umat di Keuskupan Ruteng.
Keuskupan Ruteng ini merupakan Keuskupan Sufragan pada Provinsi Gerejawi Keuskupan Agung Ende. Wilayah Keuskupan Ruteng berada di tiga kabupaten di pulau Flores-Nusa Tenggara Timur, yakni Kabupaten Manggarai (Kevikepan Ruteng), Kabupaten Manggarai Timur (Kevikepan Borong), dan Kabupaten Manggarai Barat (Kevikepan Labuan Bajo).

Omnia in Caritate
Tema perayaan tahbisan ini diambil dari 2Tim. 2:1: “Jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Yesus Kristus.”
Dalam kotbahnya, Mgr. Siprianus Hormat menasihati imam barunya bahwa para imam dipanggil untuk melayani dan senantiasa memiliki spirit tidak menyerah dan menjadi abdi Tuhan dalam Kristus.
“Entah jauh atau dekat, gampang atau sulit, gembira atau kecewa, entah jauh dari kota atau selalu di kota, hendaklah melakukan semuanya dalam kasih. Omnia in caritate. Lakukan segala pekerjaanmu dalam kasih,” pesan Uskup Siprianus.

Spirit Pelayanan
Uskup Ruteng menegaskan bahwa dalam rasa persaudaraan yang diikat oleh satu iman dan persaudaraan kasih, perayaan tahbisan ini adalah tanda bahwa Allah tetap mencintai dan setia pada GerejaNya dengan memanggil, memilih, mengurapi serta mengutus pelayanNya, hamba-hambaNya ke tengah kita, ke tengah Gereja dan ke tengah dunia.
Bertolak dari injil Matius Uskup Ruteng mengingatkan siapa pun yang telah mengenal Yesus diutus untuk menjadi saksi dan mengajar bahwa Yesuslah Juru Selamat Dunia.
Tuhan mengingatkan: “Barang siapa terbesar di antara kamu hendaklah ia menjadi pelayan.”
Uskup Ruteng menambahkan bahwa spirit pelayanan selalu berakar dari kerendahan hati, pada kesetiaan dan pengorbanan.
Melalui permenungan firman Tuhan ini Uskup Ruteng mengajak para Imam baru untuk menjadi kuat oleh kasih karunia dalam Yesus Kristus.

Selibat tapi Tetap Terlibat
Imam baru RD. Gusti Hadun dalam sambutannya mengaku memilih menjadi imam karena para Imam memilih jalan yang sunyi dan bergerak dalam dunia untuk memperbaharui dunia.
“Kami memilih jalan selibat tapi tetap terlibat. Kami memilih jalan hidup sendiri tapi hadir untuk selamatkan dunia,” ujar Romo Gusti.
Di akhir sambutan Romo Gusti Hadun memohon dukungan Uskup, para Imam, biarawan-biarawati dan umat untuk membantu para Imam untuk berjalan di jalan yang lurus di tengah dunia yang bengkok (penuh tantangan).

Pastor Rekan Paroki Katedral Ruteng RD. Kristo Selamat mengatakan perayaan ekaristi berjalan kondusif, lancar dan mengikuti protokol kesehatan.
Umat dan keluarga para Imam mengikuti perayaan ini secara langsung maupun melalui live streaming Youtube Paroki Katedral Ruteng Flores NTT.***
Kontributor: Edi Woda, Umat dari Flores NTT

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.