Daniel Gesang: Belajar dan Berkarya di Media Gerejani

1 313

Katolikana.com – Suatu siang, seorang pria kurus paruh baya memarkir motor di Wisma Pastoran Hati Kudus Yesus, Surabaya. Setelah menyapa petugas jaga yang tampaknya sudah familiar dengan kehadirannya, ia bergegas ke lantai 2 untuk menyerahkan beberapa artikel pada redaksi majalah Jubileum.Walau sudah seringkali mengirimkan artikel via surel dan Whattsapp, datang ke ruang redaksi merupakan salah satu rutinitas bulanan bagi Gesang (56).

Menjadi wartawan adalah cita-cita Raden Daniel Gesang Wibawa, S.H. sewaktu menjelang lulus dari SMA Negeri I Surabaya. Ayahnya adalah orang pertama yang mengenali dan mendukung minat jurnalistik Gesang. “Waktu itu pernah menulis tentang lampu lalu lintas di. Jl. Kertajaya yang mati selama beberapa hari dan dimuat di Surat Pembaca Surabaya Pos. Wah, bangganya bukan main!” kata suami dari Julia Dwiastuti Krisantari S.H. ini dengan penuh semangat.

Selepas SMA, Gesang sempat berpikir mendaftar ke Stikosa Almamater Wartawan Surabaya (AWS), namun urung karena diterima kuliah di Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya). “Ayah saya ngajar Bahasa Inggris dan penterjemah Bahasa Belanda di sana,” ujarnya. Sebagai catatan, ayah Gesang adalah Raden Hendrikus Josep Hendro Sutrisno, pencipta Hymne dan Mars Ubaya.

Lulus kuliah tahun 1991, Gesang sempat bekerja selama setahun di Biro Bantuan Hukum Ubaya. Hingga kini, beragam profesi pernah dilakoninya; salesman, penyuluh pembangunan, accounting, supervisor penjualan, wartawan, hingga wirausaha spare parts kendaraan bermotor. “Jadi wartawan majalah sosial politik selama 2 tahun, hingga 2018. Pernah melamar sebagai wartawan harian yang beredar skala nasional. Tapi tidak lolos pada seleksi akhir. Waktu itu tinggal 8 kandidat.”

 

Daniel Gesang (paling kiri) bersama narasumber dan rekan Seksi Komsos Paroki Hati Kudus Yesus usai Pelatihan Jurnalistik & Fotografi pada tahun 2017 (Foto: Istimewa)

 

Mulai Menulis di Media Gereja

Walau sudah tidak berkerja sebagai wartawan profesional, passion Gesang dalam bidang jurnalistik tersalurkan pada media-media gereja di wilayah Keuskupan Surabaya. “Tahun 2016, saya diminta Theresia Rindang Respati, ketua Seksi Komsos Paroki Hati Kudus Yesus (HKY), untuk menulis di newsletter paroki. Selama 4 tahun itu saya juga menulis untuk majalah Gracia terbitan Vikep Kategorial. Keduanya berhenti sejak Maret 2020, pandemi Covid-19,” cerita Gesang mengenai awal keterlibatannya di media gereja.

“Dulu Paroki HKY juga punya majalah Benedizione yg terbit setiap triwulan, sekarang sudah tidak terbit. Saya sempat bergabung sebagai wartawan dari 2017-2018. Saat di Benedizione, juga mulai menulis di majalah Jubileum, warta pastoral Keuskupan Surabaya hingga sekarang,” lanjut ayah dari Constantina Swastyayana Dewi dan Maria Aquina Saraswati Putri ini.

Menurut kesaksian relawan Komisi Komsos Keuskupan Surabaya dan redaksi majalah Jubileum, Gesang sangat aktif melakukan liputan kegiatan beberapa paroki di wilayah Keuskupan Surabaya. Baik acara Komisi Kepemudaan hingga Komisi Lanjut Usia. Tampak dari reportase yang dia kumpulkan ke meja redaksi Jubileum.

“Saya memang mengikuti beragam kegiatan gereja. Dari Gerakan Imam Maria (GIM) yang tenang, hingga Pembaruan Karismatik Katolik yang penuh semangat saat bekerja sebagai penyuluh pembangunan di beberapa kota, Rembang salah satunya, saya juga ikut membantu Seksi Komsos Paroki setempat dengan mendokumentasikan acaranya,” jelas Gesang.

Saat pandemi Covid-19 melanda, banyak acara gereja beralih menjadi online. Hal ini pun tidak menyurutkan semangat Gesang untuk melakukan peliputan. Ia selalu mengikuti ‘siaran langsung’ kegiatan yang dilakukan dengan aplikasi Zoom. Gesang pun tidak pernah ketinggalan berita-berita tentang Katolik, termasuk pesan “Datang dan Lihatlah. Berkomunikasi dengan Menjumpai Orang Lain Apa Adanya” dari Paus Fransiskus menyambut Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke 55 yang jatuh pada tanggal 16 Mei 2021.

“Selama melakukan reportase berkala, bukan hanya sol sepatu yang habis, tapi juga pulsa,  bensin motor, dan waktu berakhir pekan bersama keluarga hahaha… Puji Tuhan keluarga mendukung aktivitas saya,” ujar Gesang saat mengawali obrolan isi pesan “Datang dan Lihatlah” dengan redaksi Jubileum.

“Media gereja memberi saya peluang untuk terus belajar dan berkarya. Selalu ada pelatihan untuk mengasah keterampilan jurnalistik atau menulis. Dengan menghadiri acara, mewawancarai narasumber, selalu ada pengetahuan atau peluang baru yang didapatkan. Bertemu banyak orang dengan karakter penuh warna, bukan hanya hitam dan putih, mengasah kemampuan komunikasi kita,” tandas Gesang mengakhiri obrolan karena hari menjelang petang.

Kontributor: Yung Setiadi, Redaktur Majalah Jubileum, Volunteer Komisi Komsos Keuskupan Surabaya.

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

1 Comment
  1. Ignatius says

    Tetap semangat Pak Daniel
    Semoga pelayanan anda mendapat berkat melimpah dr Tuhan. BD

Leave A Reply

Your email address will not be published.