Katolikana.com—Kadang kita merasa bahwa orang lain sangat jauh lebih cerdas dibanding diri kita. Jauh lebih mudah memahami sesuatu yang baru dibanding diri kita yang membutuhkan cukup banyak waktu untuk itu.
Semua orang memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda. Hal itu bisa diasah dengan melanjutkan pendidikan formal, mengikuti kursus, dan menekuni bidang yang disukai.
Sementara kebijaksanaan lebih mengarah pada hati nurani, yang akan makin mengalami kemajuan jika terus diasah dengan berbagai macam hal positip.
Fr. Michael Rennier di situs Aleteia menulis, kemajuan spiritual yang dialami seseorang, bukan menunjukkan tentang kepintaran yang dia miliki.
Kehati-hatian dan kecakapan akademik tidak sama. Kesederhanaan tidak sama dengan kurangnya wawasan.
Tentang Cinta
“Sukses” rohani bukanlah tentang siapa yang paling pintar, paling banyak waktu untuk membaca, atau paling mengerti teologi. Ini tentang cinta.
Orang-orang yang sukses secara spiritual menerima kasih karunia, bertindak dengan kerendahan hati, dan berusaha menghabiskan waktu sendirian dengan Tuhan.
Tuhan adalah sumber segala kebijaksanaan, dan orang yang paling dekat dengan-Nyalah yang paling bijaksana.
Sejumlah orang kudus memiliki kebijaksanaan spiritual yang besar, namun tidak berprestasi secara akademis. Namun demikian, kata-kata, perbuatan, dan tulisan mereka terus menginspirasi banyak orang.
Kecerdasan memang penting, akan tetapi kebijaksanaan jauh lebih bernilai.
Agar terus bertumbuh secara spiritual, temukan kasih Tuhan dalam aktivitas kita, temukan dalam tindakan pelayanan kepada orang lain.
Jika kita sudah melakukannya dengan penuh cinta, kebijaksanaan dan kebahagiaan akan semakin bertambah. **
Perempuan yang gemar membekukan kenangan dalam bentuk tulisan dan gambar. Hobi membaca, dan juga pencinta kucing. Mahasiswa asal NTT, Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya