Komunitas Relawan Grigak Kembangkan Pendidikan Ekologi

Katolikana.com—Pendidikan ekologi bagi anak-anak sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran pada fenomena krisis iklim dan pemanasan global.

Melihat pentingnya pendidikan ekologi, Komunitas Relawan Grigak mengembangkan  desain kurikulum pendidikan ekologi.

Salah satunya, menyediakan camping ground yang mempunyai pohon-pohon cemara udang.

Camping ground ini diharapkan mampu mendukung edukasi ekologi bagi anak agar dapat tiba pada keterpesonaan pada alam, tokoh, dan negeri Indonesia.

Keterpesonaan itu dapat dicapai melalui desain kurikulum yang mendorong anak pada kegiatan eksplorasi potensi alam, kreasi potensi alam dalam menghadapi krisis iklim dan industri 4.0, serta integrasi hakikat manusia, makhluk hidup lain di sebuah rumah yang bernama Bumi Ibu Pertiwi.

Pembentukan Sikap Ekologis

Sebelumnya tim peneliti dari Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Kebiasaan-Kebiasaan di Keluarga dan Sekolah terhadap Pembentukan Sikap Ekologis Siswa-siswa Sekolah Dasar Calon Peserta Edu-Camping di Eco Camp Mangun Karsa” (2020).

Romo Romo P. Wiryono, S.J. dan tim peneliti dari Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma mengungkapkan, melalui pelatihan berbagi pengalaman kelompok terkait kedekatan dan keterpesonaan akan alam, anak-anak diajak mengembangkan daya imajinasi dalam rangka membangun wawasan ekologi (ecological oriented mind dan ecological oriented action).

“Melalui pendekatan itu, anak-anak Pedukuhan Karang makin mengakrabkan dan menghangatkan relasi anak-anak dengan dirinya sendiri, orang tua, guru, sesama teman, dan Tuhan,” ujar Romo P. Wiryono SJ.

Indikator pencapaian kerja kelompok dalam kaitannya dengan pesona alam meliputi kemampuan untuk membuat masakan dengan bahan lokal, membuat doa makan yang penuh ungkapan syukur, dan menyanyikan lagu pilihan cinta negeri yang melukiskan kekayaan alam.

Dalam kaitannya dengan pesona negeri, melalui pelatihan berbagi dalam kelompok, anak-anak memiliki kebanggaan dan keterpesonaan akan kebesaran nenek moyang sebagai penjelajah laut di era Patih Gajah Mada dalam mengembangkan daya imajinasi tentang luas dan kekayaan negeri nusantara demi tumbuhnya rasa cinta tanah air dan kesediaan merawatnya dengan sepenuh hati.

Indikator pencapaian kerja kelompok dalam kerangka pesona negeri adalah kemampuan membuat pantun dan nyanyi lagu favorit untuk Negeri Indonesia.

Dalam kaitannya dengan pesona tokoh, melalui pelatihan berbagi dalam kelompok, anak-anak memiliki kebanggaan dan keterpesonaan akan tokoh-tokoh pahlawan lingkungan dalam mengembangkan daya imajinasinya tentang kepahlawanan demi bertumbuhnya rasa syukur, bangga, dan keinginan untuk meniru kepahlawanan tokoh.

Indikator pencapaian kerja kelompok dalam kerangka pesona tokoh adalah kemampuan bercerita secara menarik tentang kepahlawanan dari tokoh favorit dan ungkapan cita-cita untuk meniru semangat kepahlawanan tokoh.

Menurut Romo P. Wiryono SJ., pendidikan ekologi ini diharapkan dapat membantu pertumbuhan kesadaran anak-anak secara integral akan hadiah negeri indah penuh keanekaragaman yang diberikan Sang Pencipta bagi bangsa Indonesia.

Kedua, membantu lebih lanjut sikap ekologis anak khususnya sikap peduli terhadap lingkungan demi keberlanjutan keindahan negeri tercinta.

Ketiga, warga Pedukuhan Karang akan ikut merasa bangga, senang, dan bersyukur karena Eco-Camp Mangun Karsa makin diperhitungkan masyarakat luas sebagai tujuan wisata dan tempat pendidikan karakter bagi anak-anak.**

Kontributor: Kornelis Mauk, Relawan Komunitas Grigak, Yogyakarta, dan anggota Katolikana Muda.