Museum Keris Nusantara Miliki 400 Koleksi Keris, Salah Satunya Keris Kyai Tengara Milik Presiden Joko Widodo

Pandemi COVID-19 berdampak terhadap minimnya pengunjung museum.

0 631

Katolikana.com—Museum Keris Nusantara memiliki sekitar 400 koleksi keris dengan beragam jenis dan ukuran. Salah satu pusaka istimewa yang disimpan dalam museum tersebut adalah keris Kyai Tengara yang diberikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Benda spesial atau masterpiece ada di lantai lima, utamanya adalah keris Kyai Tengara. Keris itu adalah hibah dari Presiden Joko Widodo,” tambah Putri.

Keris Kyai Tengara dinilai istimewa karena melambangkan harapan bangsa sekaligus menjadi simbol peresmian Museum Keris Nusantara sebagai pusat kebudayaan keris di Indonesia.

Sepi Pengunjung

Wisata budaya Museum Keris Nusantara yang terletak di Jalan Bhayangkara No. 2 Sriwedari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, hingga Sabtu (2/4/2022) masih sepi pengunjung.

Pemandu museum Keris Nusantara Putri Pamungkas (32) mengungkapkan pandemi COVID-19 berdampak terhadap minimnya pengunjung museum.

“Selama pandemi pasti berkurang. PPKM juga membuat jumlah pengunjung museum hingga kini belum bisa pulih seperti sebelum pandemi,” ungkap Putri.

Putri Pamungkas (32): “Pandemi COVID-19 berdampak terhadap minimnya pengunjung museum.”

Budaya Tosan Aji

Museum Keris Nusantara didirikan sebagai bentuk pelestarian terhadap peninggalan budaya, terutama keris, tombak, serta beberapa pusaka lainnya.

“Tujuannya untuk melestarikan peninggalan budaya yaitu Tosan Aji utamanya, khususnya keris dan tombak serta pusaka-pusaka yang lainnya,” ujar Putri.

Museum Keris Nusantara dibangun tahun 2013. Namun musem ini baru dibuka untuk umum dan diresmikan pada 9 Agustus 2017 oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Kurang Promosi

Selain COVID-19, kurangnya promosi keberadaan Museum Keris Nusantara dinilai sebagai salah satu faktor yang menyebabkan berkurangnya jumlah pengunjung.

Hal tersebut diungkapkan oleh Yohanes (24) selaku pengunjung museum.

“Museum ini sebenarnya sudah sangat baik dan sangat layak untuk dikunjungi. Mungkin pengunjung masih sepi karena kurang promosi. Jadi, promosinya perlu diperluas,” ujar Yohanes.

Bagian depan Museum.

Penghargaan Keris

Keris merupakan mahakarya sekaligus lambang kemanusiaan. Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSECO) memberikan penghargaan terhadap keris Indonesia pada 25 November 2005.

Bukti penghargaan tersebut dipajang di depan Museum Keris Nusantara sebagai wujud kebanggaan terhadap peninggalan sejarah pusaka Indonesia.

Bukti Penghargaan UNSECO Terhadap Keris Indonesia. Foto: Devina Meliani

Fasilitas Museum

Yohanes menilai museum ini sudah sangat layak dan modern.

“Menurut saya, museum ini terawat dengan baik dan dikelola dengan sangat baik serta memiliki fasilitas yang lengkap,” ujar Yohanes.

Museum menyediakan loker bagi pengunjung, toilet di setiap lantai, lift, pendingin ruangan, dan tempat parkir yang luas.

Pengunjung juga bisa membeli cendera mata di cafetaria dan toko souvenir.

Peraturan Museum

Keris merupakan senjata peninggalan sejarah dengan bentuk belati yang dipercaya memiliki kekuatan magis tersendiri.

Putri Pamungkas (32) menjelaskan ada beberapa peraturan yang harus ditaati.

“Antara lain, tidak boleh mengambil gambar dengan menggunakan flash untuk menghormati para leluhur karena keris dipercaya memiliki kekuatan magis tersendiri,” papar Putri.

Keris yang dipamerkan dalam Museum Keris Nusantara disimpan dalam etalase kaca. Hal tersebut bertujuan menjaga keamanan.

Museum Keris Nusantara juga memamerkan benda peninggalan sejarah lain seperti tombak, patung, atau replika.

Pengunjung Museum Keris Nusantara, Yohanes (24). Foto: Devina Meliani

Jam Operasional dan Tiket Masuk

Museum Keris Nusantara beroperasi pada hari Selasa hingga Minggu dan tutup pada hari Senin.

  • Pelajar pemegang KIA dan rombongan pelajar minimal 50 orang:
    • Hari biasa: Rp4000,- perorang
    • Hari libur: Rp5000,- perorang.
  • Mahasiswa dan rombongan umum minimal 50 orang:
    • Hari biasa: Rp5000,- perorang.
    • Hari libur: Rp7.500,- perorang.
  • Masyarakat umum perorangan:
    • Hari biasa: Rp7.500,-
    • Hari libur: Rp10.000,- pada hari libur.
  • Wisatawan asing:
    • Hari biasa: Rp15.000,- perorang.
    • Hari libur: Rp20.000,- perorang.

Kontributor: Devina Meliani (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.