Katolikana.com—Toko Buku Akik merupakan toko buku independen di Yogyakarta yang mencoba bertahan di tengah gempuran toko buku daring.
Toko Buku Akik didirikan pada Mei 2015. Lokasinya saat ini di Jalan Kaliurang Km 12 Gang Kenanga 60D, Candi Karang Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Awalnya, Toko Buku Akik berlokasi di daerah Seturan. Sejak 2018 pindah ke Jalan Kaliurang Km 12. Lokasinya yang jauh dari keramaian kota membuat Toko Buku Akik menjadi tempat yang pas untuk bersantai membaca buku dan beristirahat.
Ribuan buku tersusun rapi, mulai dari buku lawas, buku terbitan baru, hingga buku-buku best seller.
Toko ini terdiri dari dua bagian yakni toko buku dan perpustakaan. Perpustakaan berisi buku-buku yang tidak dijual.
Dengan konsep toko buku yang minimalis dan bertema vintage, Toko Buku Akik mampu memanjakan mata pengunjungnya.
Tak hanya menjual buku, Toko Buku Akik juga menyediakan berbagai koleksi merchandise mulai dari pin, baju, sepatu, kopi hingga strap masker yang beragam dan unik.
Tantangan
Digital Marketing Toko Buku Akik Riska mengatakan ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam proses berdirinya toko buku ini.

Pandemi menjadi salah satu tantangan yang paling dirasakan dampaknya. Angka penjualan dan pengunjung selama pandemi mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Selain pandemi, kami juga sempat kesusahan dalam proses melakukan promosi secara ekstra untuk toko buku ini,” ujar Riska kepada Katolikana, Jumat (8/4/2022).
Tantangan lain adalah maraknya kehadiran toko buku daring, baik resmi maupun ilegal yang dapat dengan mudah ditemukan melalui e-commerce.
Mengelola toko buku independen tidaklah mudah. “Butuh pengolahan data, manajemen operasional, pengelolaan dana yang ketat, dan pengetahuan juga kemauan mengetahui perkembangan secara terus-menerus di bidang buku. Banyak hal yang harus dipikirkan serta resiko yang akan menghampiri,” ujar Riska.
Untuk menghadapi tantangan dan resiko yang dihadapi ini, pengelola menggunakan berbagai macam strategi.
Mulai dari membuka online store dimana konsumen bisa membeli melalui berbagai e-commerce, mendirikan komunitas, memberikan reward untuk member serta membangun interaksi yang baik dengan para pengikutnya melalui media sosial Instagram @bukuakik.
“Meskipun banyak yang harus dihadapi, kami akan selalu tetap berdiri sebagai toko buku independen yang mengedepankan kualitas dan pelayanan yang terbaik untuk konsumen dan pembaca,” ucap Riska.
Riska berharap pembaca maupun masyarakat bisa terus mendukung Toko Buku Akik serta toko buku independen lainnya.
Berawal dari Komunitas
Awalnya Toko Buku Akik berangkat dari sebuah komunitas buku yang bernama Rumah Kata Jogja.
Komunitas ini sering mengadakan diskusi atau bertukar pikiran antarsesama anggota hingga membentuk perpustakaan. Akhirnya, berdirilah Toko Buku Akik.
Selain komunitas Rumah Kata Jogja sebagai tonggak berdirinya Toko Buku Akik, terdapat komunitas baru yang lahir yaitu Komunitas Keluarga Toko Buku Akik.

“Dengan adanya Keluarga Toko Buku Akik ini banyak keuntungan yang saya dapat. Kami banyak melakukan diskusi, bertukar pikiran satu sama lain antarsesama anggota,” ucap Nilam Putri, anggota komunitas Keluarga Toko Buku Akik dan pelanggan tetap Toko Buku Akik.
Selaku konsumen dan anggota komunitas Keluarga Toko Buku Akik, Nilam sering merekomendasikan Toko Buku Akik kepada keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
“Sayang sekali kalau saya menyimpan rapat. Saya akan merekomendasikan toko ini ke orang lain disekitar saya,” tutur Nilam.
Siapa pun dapat mengunjungi Toko Buku Akik. Di sini petugas akan dengan senang hati melayani Anda.
Jika tidak memiliki waktu untuk datang ke toko, konsumen bisa menghubungi pihak Toko Buku Akik.
Jam Buka Toko Buku Akik
- Senin s.d. Kamis: 11.00-18.00.
- Jumat: 11.00-15.00
- Sabtu: 11.00-17.00
Kontributor : Cindy Saputri, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.