Berdayakan Teman Tuli, Sunyi Coffee Tawarkan Pengunjung Belajar Bahasa Isyarat

Mengusung konsep yang berbeda, Sunyi Coffee bisa jadi pilihan tempat nongkrong di Yogyakarta.

0 785

Katolikana.com—Tak seperti coffee shop lain yang identik dengan keramaian dan suara bising, Sunyi Coffee menawarkan  suasana kedai kopi yang hening dan tenang.

Tak hanya itu, pengunjung bisa belajar bahasa isyarat. Barista dan waiters yang bekerja di Sunyi Coffee adalah difabel tuli yang siap melayani pengunjung dengan ramah dan cekatan.

Sunyi Coffee berlokasi di Jalan Waringinsari II, Ngropoh, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Tidak Hanya Bisnis

Dibuka pada Januari 2022, Sunyi Coffee bertujuan tidak hanya berbisnis semata tetapi memberdayakan teman-teman tuli.

Sunyi Coffee tidak hanya menempatkan profit keuntungan usaha sebagai alasan utama. Putri Alvinta Adjam dan Mario Gultom sebagai pemilik usaha membuka peluang yang sama agar teman-teman difabel dapat bersaing di dunia kerja.

Sunyi Coffee berorientasi pada nilai sosial untuk memberikan dukungan penuh terhadap difabel agar mereka dapat merasakan dunia kerja sehingga memunculkan semangat dan keberanian untuk bersaing dengan nondifabel.

“Pada dasarnya keterbatasan mereka bukanlah penghalang yang berarti ketika mereka mulai memberanikan diri untuk bekerja dan bertemu banyak orang,” ujar Putri.

Infografis SIBI

Belajar Hal Baru

Pengunjung Sunyi Coffee akan mendapatkan insight baru dengan berinteraksi bersama barista dan waiters yang bekerja di Sunyi Coffee.

Pihak Sunyi Coffee sengaja tidak menyediakan tim penerjemah agar pengunjung dapat belajar langsung bahasa isyarat dasar yang akan diajarkan oleh barista dan juga waitress.

“Hal ini dilakukan untuk menambah wawasan teman-teman non difabel untuk mempelajari bahasa isyarat sederhana seperti bagaimana cara memesan, mengucapkan terimakasih, dan bahasa isyarat dasar lain,” ujar Mario.

Teman-teman difabel yang bekerja di Sunyi Coffee dilatih untuk menghadapi situasi agar pengunjung dapat beradaptasi dengan teman-teman tuli sehingga tidak ada sekat dalam berinteraksi.

Sunyi Coffee menyediakan stiker berisi bahasa isyarat untuk alfabet dasar A sampai Z agar pengunjung dapat mempelajari dan mempraktekan bahasa isyarat untuk menyatukan huruf-huruf dasar menjadi kata melalui gerakan tangan.

Hal ini menjadi metode belajar yang unik sekaligus membagikan pemahaman mengenai bahasa isyarat melalui interaksi langsung dan suasana kafe yang tenang.

Sunyi Coffee sudah hadir Jakarta dan Bekasi. Sunyi Coffee cabang Yogyakarta saat ini mempekerjakan tujuh teman tuli yang terbagi menjadi empat barista dan tiga kitchen.

Menu Sunyi Coffee. Foto: I Ketut Agus Arta Diva Anggara

Menu yang dijual tidak jauh berbeda dengan coffee shop lain. Ada makanan ringan seperti kentang goreng, iced tea, roti bakar, dan aneka coffee dengan harga terjangkau, mulai dari Rp13.000 hingga Rp30.000.

“Ini pertama kali aku ke sini. Tempatnya nyaman, sejuk, dan mendapatkan pengalaman baru belajar bahasa isyarat,” ujar Bella, salah satu pengunjung.

Saat Katolikana berkunjung ke Sunyi Coffee, Rabu (27/4/2022), barista dan teman tuli yang berada di kitchen terlihat sangat semangat.

Mereka cekatan membuat pesanan, menata meja, melayani pelanggan, dan mengantarkan pesanan.

Tidak ada hambatan berarti. Hanya saja kita perlu memahami dan mempelajari bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan barista Sunyi Coffee.

Sunyi Coffee menunjukkan bahwa teman-teman tuli mampu bersaing di dunia kerja sama karena semangat dan antusiasme yang tinggi untuk melampaui batasan-batasan yang ada dalam diri mereka. **

Kontributor: I Ketut Agus Arta Diva Anggara (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.