
Katolikana.com—Cuaca panas terik di wilayah Palembang tak mengurangi kegembiraan dan antusiasme peserta Indonesia Youth Day (IYD) kelompok Elisabeth mengunjungi Wismalat Podomoro, Via Crucis, panti rehabilitasi narkoba Griya Anak Sayang Nazareth (GAS) dan Gereja St Stefanus Talang Betutu, Selasa (27/6/2023).
Kegiatan diawali dengan saling balas pantun antara Angels Outing Via Crucis, Theresia Puji dan Pengurus Wismalat Podomoro Romo Ignatius Sukari di taman belakang Hati Kudus Yesus.
Peserta lalu berpindah ke aula pertemuan Wismalat untuk memulai sesi materi singkat pengenalan lokasi.
Romo Ignatius Sukari beberapa karya di sekitar Podomoro. Ia mengajak para peserta untuk menonton video singkat mengenai Wismalat Podomoro, Panti Werda dan Via Crucis.
Wismalat Podomoro merupakan tempat rekoleksi dan aneka kegiatan Keuskupan Agung Palembang.
Selain itu juga dijelaskan tentang Panti Werda Sumarah yang menampung para opa-oma yang kurang diperhatikan oleh keluarga.
Berikutnya penjelasan tentang sejarah dan tujuan berdirinya tempat ziarah rohani Katolik seperti Lourdes atau Pohsarang Kediri yaitu Via Crucis yang terletak di Sukamoro, Banyuasin Sumatera Selatan yang berjarak sekitar 20 km dari Palembang.
Sesi bersama Romo Ignatius Sukari berakhir dengan dibukanya doa makan siang dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.
Setelah makan siang, peserta melanjutkan perjalanan mereka menuju kompleks Via Crucis dengan berjalan kaki. Perjalanan yang hanya memakan waktu 10 menit itu mereka tempuh dengan gembira meski panas terik terus menemani.
Mereka langsung melakukan doa jalan salib di rute jalan salib Via Crucis, sebagian lagi mengunjungi Panti Werda Sumarah.
Pengurus Panti Werda memberikan pengenalan singkat kepada peserta lalu mempersilakan peserta untuk masuk mengunjungi kamar-kamar tempat oma dan opa.
Peserta Indonesian Youth Day III Angel mengutarakan kesedihan dan keprihatinan akan para oma opa yang tinggal jauh dari keluarga mereka dan akan orang-orang terutama orang muda yang merugikan diri mereka dengan menggunakan narkoba.
“Selama saya hidup pokoknya saya tidak akan memasukkan orangtua saya ke panti jompo,” kata Angel, anggota kontingen dari Keuskupan Malang.
Angel juga berharap, dengan adanya Indonesian Youth Day III ini, OMK Indonesia semakin berani bersaksi dan bangkit dari keterpurukan pandemi Covid-19.
Selanjutnya para peserta mengunjungi tempat rehabilitasi narkoba Griya Anak Sayang Nazareth (GAS). Di sana, mereka disambut oleh pengurus dan mengajak peserta berkeliling melihat ruangan-ruangan di tempat rehabilitasi.
Di tengah cuaca panas terik dan tangan yang sibuk berkipas, rasa penasaran dan antusias mereka tidak berkurang. Banyak yang bertanya, mulai dari pertanyaan dasar sampai pertanyaan yang mendalam.
Hujan disertai dengan angin terpaksa menghentikan kegiatan outing yang belum mendekati akhir itu. Sayang seribu sayang, kegiatan penanaman pohon di Via Crucis dibatalkan.
Hujan yang makin lebat membuat peserta harus melanjutkan kegiatan mereka di aula. Mereka diberi tugas membuat kutipan inspiratif mengenai kegiatan outing untuk diunggah di media sosial dan menjawab beberapa pertanyaan sebagai bahan refleksi harian mereka.
Kegiatan outing di Via Crucis diakhiri dengan pamitan antara para peserta dan tuan rumah yang diwakili oleh Budi selaku pengurus kantin Sukamoro dan Bambang selaku tour guide Via Crucis.
Sama seperti kegiatan yang dibuka dengan berbalas pantun, penutupan pun ditutup dengan pantun. Dengan begitu, berakhirlah kegiatan outing di kompleks Via Crucis dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju gereja Santo Stefanus Palembang. (*)
Imaculatta Silky turut berkontribusi dalam tulisan ini.

Pensiunan pendidik di SD Xaverius 2 Palembang, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di universitas Bina Darma Palembang, dan Sekretaris ISKA Palembang