Pelatihan Kader Literasi Nahdatul Ulama, Ning Uswah: Kalau Patah Jati Jangan Ditangisi, Tapi Hasilkan Karya

Ada peserta menyeletuk saya berasal dari NU cabang Katolik.

0 289

Katolikana.com—Lajnah Ta’lif wan Nasyr (LTNNU) Jawa Timur menyelenggarakan Pelatihan Kader Literasi Nahdatul Ulama (PKL NU) di Pondok Pesantren Al-Azhar Magersari Kota Mojokerto, Sabtu (15/7/2023.

Acara ini menghadirkan nara sumber pakar dalam bidang literasi, antara lain:

  1. Wasid Mashur, M.Fil.I – Dosen pasca sarjana Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA)
  2. Rofi’I Boernawi, M.Ag – Wakil pemimpin redaksi Majalah Aula
  3. Isno El-Kayyis, M.Ag – Penulis buku biografi Kiai Mojokerto
  4. Ayunda Rahmawati, M.Si – Media dewan kesenian Jawa Timur,
  5. Nur Faisal, SH – Pemimpin redaksi Jatim.viva.co.id.

Jumlah peserta yang hadir berjumlah 50 orang yang terdiri dari zona metropolitan yakni Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Mojokerto, dan Jombang.

Saya hadir sebagai utusan Tim Literasi SMA Negeri 2 Kota Mojokerto. Ketika undangan pelatihan disampaikan oleh koordinator literasi, Ibu Machmuda ternyata beberapa guru senior tidak bisa hadir karena ada agenda lain.

Saya coba memberanikan diri menyampaikan kesanggupan untuk mengikuti pelatihan. Puji Tuhan saya mendapatkan rekomendasi dari koordinator literasi sekolah dan kepala sekolah.

Hasrat mengikuti kegiatan selain untuk meningkatkan kapasitas diri juga sebagai upaya untuk membangun jejaring gerakan pencerdasan dengan sahabat pegiat literasi lintas iman.

Saya adalah Guru Agama Katolik dan bukan kader NU. Namun saya yakin bisa menulis feature tokoh Nahdatul Ulama seperti yang diharapkan oleh ketua panitia K.H Mukani M.Pd.

Pada salah satu sesi ketika sedang serius menyimak paparan dari informan, ada seorang peserta yang nyeletuk bahwa saya berasal dari NU cabang Katolik.

Gurauan ini menarik bahkan membuat peserta tertawa lepas sehingga membuka hati perwakilan dari setiap lembaga untuk lebih mudah memahami materi.

Karya semua peserta pelatihan akan dikumpulkan menjadi buku sehingga menjadi sumber informasi yang dapat memperluas khazanah berpikir masyarakat tentang figur sekaligus media berdakwah perihal keteladanan para tokoh NU.

Ketua Literasi Center PWNU Jatim K.H Ahmad Najib mengungkapkan Pelatihan Kader Literasi NU (PKL NU) yang diselenggarakan merupakan jihad literasi yang Islami untuk mengabadikan para tokoh melalui tulisan sehingga ada upaya untuk menghidupkan nilai ketokohan sesorang.

Pengasuh PP Al-Azhar Ning Uswah ketika menerima cindera mata dari Ketua Literasi Center PWNU Jatim KH Ahmad Najib. Foto: Istimewa

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar Ning Uswah ketika memberikan sambutan menuturkan bahwa dirinya memberikan dukungan secara total untuk aktivitas pencerdasan.

Ning Uswah juga menyentil agar peran kaum perempuan (Nyai) yang memiliki relasi personal dengan para tokoh NU perlu digali, direfleksikan, dan mengkristal dalam bentuk tulisan.

“Fokus tulisan pada nilai (value) yang ada dalam tokoh tersebut (Nyai) dan tidak mendiskreditkan mereka,” ungkapnya.

Ning yang ramah dan murah senyum itu menyampaikan bahwa dalam kondisi apa pun kita bisa menulis termasuk jika sedang gusar sekalipun.

“Kalau sedang patah hati jangan ditangisi tetapi harus menghasilkan karya,” ujarnya.

Dia berjanji akan memberikan beasiswa kepada tiga penulis buku terbaik terbaik tentang tokoh NU. (*)

Guru Pendidikan Agama Katolik di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto. Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku (GKdB), Anggota Pustaka Bergerak Indonesia, Pendiri Sa’o Pustaka dan beberapa Taman Baca serta pegiat literasi nasional. Lewat GKdB penulis menggerakan masyarakat baik secara pribadi maupun komunitas dalam mendonasikan buku untuk anak-anak di seluruh Indonesia. Guru Motivator Literasi (GML) tahun 2021.

Leave A Reply

Your email address will not be published.