Sosialisasi Tahun Solidaritas Misi Keuskupan Tanjung Selor 2023/2024 di Paroki St. Yoseph Dumaring

Penekanan pada Maximum Illud tentang penyebaran iman ke seluruh dunia dianggap sejalan dengan misi KTS yang memiliki wilayah luas.

0 390

Katolikana.com—Menjelang penutupan Tahun Solidaritas Misi Keuskupan Tanjung Selor (TSM-KTS) 2022/2023 pada 18 Oktober 2023, maka tim animatores TSM-KTS segera melakukan sosialisasi dan pembentukan panitia untuk TMS-KTS 2023/2024.

Tuan rumah dan penyelenggara kegiatan tahun ini adalah Paroki St. Petrus, Sungai Kayan.

Selanjutnya, estafet TSM-KTS akan berpindah ke Paroki St. Yoseph, Dumaring. Penunjukan Paroki Dumaring sebagai tuan rumah ditetapkan pada Rapat Pastores KTS, Agustus 2023.

Sosialisasi TSM-KTS diberikan oleh Pastor Vikaris Jenderal (Vikjen) KTS, RP. Dominikus Pareta, OMI.

Turut pula mendampingi selaku Direktur Dioses Komisi Karya Kepausan Indonesia-Komisi Karya Misioner (Dirdios KKI-KKM) KTS, Sr. Juliva Motulo, DSY.

Pertemuan yang dihadiri oleh Dewan Pastoral Paroki (DPP) Harian St. Yoseph, Dumaring dan perwakilan seluruh stasi dilaksanakan pada Selasa (12/9/2023) pukul 16.00 WITA di gedung gereja paroki.

Pastor Kepala Paroki RP. Raymond Kalalo, MSC memberi pengarahan tentang agenda sosialisasi dan pembentukan panitia lokal untuk kegiatan TSM-KTS tahun depan.

Pastor Raymond menghimbau agar penunjukan Paroki Dumaring sebagai tuan rumah dan penyelenggara TSM-KTS ini jangan dijadikan beban walau pun saat ini paroki sedang berjuang secara finansial maupun tenaga dan pikiran untuk membangun gedung gereja.

“Inilah misi kita sebagai umat Paroki Dumaring. Semoga kegiatan satu tahun ke depan ini, kita bisa membangun semangat misi solidaritas, saling berbagi, dan memberi diri dalam pengembangan-pengembangan yang ada di paroki kita dan Keuskupan Tanjung Selor, secara lebih luas,” ungkapnya.

Pastor Vikaris Jenderal (Vikjen) KTS, RP. Dominikus Pareta, OMI.

Seruan Paus Fransiskus

Pastor Vikjen RP. Dominikus Pareta, OMI mengawali sosialisasi dengan menjelaskan latar belakang Program TSM-KTS yang salah satunya didasari seruan Paus Fransiskus pada bulan Oktober 2019 untuk menjadikannya sebagai Bulan Misioner Luar Biasa.

Penetapan Bulan Misioner Luar Biasa ini menjadi peringatan akan 100 tahun terbitnya Maximum Illud oleh Paus Benediktus XV.

Uskup Keuskupan Tanjung Selor Mgr. Paulinus Yan Olla, MSF merasa terinspirasi oleh gagasan dari satu abad ini untuk menggagas program TSM-KTS ini.

Adanya penekanan pada Maximum Illud tentang penyebaran iman ke seluruh dunia dianggap sejalan dengan misi KTS yang memiliki wilayah luas dan adanya wilayah-wilayah paroki yang masih sulit untuk dijangkau.

Dengan kondisi ini, Bapa Uskup merasa bahwa kurun waktu satu bulan tidaklah mencukupi.

Melihat hal ini, Bapa Uskup melihat adanya tantangan sekaligus harapan dalam bermisi di wilayah KTS, yakni adanya semangat untuk melayani yang ditunjukkan oleh umat dan kaum muda yang ada di KTS.

Bapa Uskup memandang perlu dibuat suatu panduan atas program kerja yang nyata dan terorganisir agar antusiasme pelayanan pastoral di KTS memiliki pedoman yang tertata dan terarah.

Pastor Domi menyampaikan bahwa memang sudah waktunya Paroki Dumaring sebagai tuan rumah.

“Saat ini memang waktunya fokus di wilayah dekenat selatan. Selama tiga tahun pelaksanaan Tahun Solidaritas Misi, kita laksanakan di dekenat utara dan tengah. Satu tahun ke depan, kita bermisi di wilayah selatan dulu, dan paroki Dumaring dipercaya sebagai penyelenggara,” jelasnya.

Direktur Dioses Komisi Karya Kepausan Indonesia-Komisi Karya Misioner (Dirdios KKI-KKM) KTS, Sr. Juliva Motulo, DSY.

Tata Laksana

Selanjutnya, Sr. Juliva Motulo, DSY menjelaskan tata laksana penyelenggaraan TSM-KTS 2023-2024.

Diawali dengan sosialisasi dari tim animator TSM-KTS, selanjutnya paroki penyelenggara membentuk tim kepanitiaan lokal.

Setelah itu, panitia bersama dengan DPP merumuskan dan menentukan program kerja, anggaran dana kegiatan dan penentuan waktu pembukaan kegiatan.

Program kerja yang telah disetujui wajib disosialisasikan kepada umat di seluruh wilayah paroki tuan rumah dan kepada tim dari KTS.

Program misi unggulan hendaknya memiliki kekhasan paroki setempat, bisa kekhasan secara budaya, cara hidup, atau hal lain yang merupakan ciri khusus dan unik yang berkaitan dengan semangat misioner, pelayanan, dan semangat kebersamaan atau solidaritas.

Kegiatan lain yang menjadi pendukung TSM-KTS ini adalah Kirab Salib Misi dan doa Tahun Solidaritas Misi.

Panitia lokal juga akan diberikan buku pedoman TSM-KTS untuk detail pelaksanaan dan panduan penyususnan program kerja.

Sempat Terkendala Covid-19

Paroki Dumaring akan menjadi pelaksanaan tahun ke empat dalam rangkaian kegiatan tahunan ini.

Paroki St. Lukas Apo Kayan, sedianya menjadi tempat penyelenggaran TSM-KTS pertama pada 2019 lalu. Namun pelaksanaan di tahun ini terkendala wabah Covid-19, sehingga program TSM-KTS tidak bisa berjalan dengan semestinya.

Akhirnya, setelah wabah Covid-19 mulai reda dan kebijakan lockdown sudah mulai longgar, pada 2021 diadakan TSM-KTS kedua di Paroki St. Paulus, Tideng Pale. Selanjutnya Paroki Maria Bunda Karmel, Mansalong pada 2022 dan Paroki St. Petrus, Sungai Kayan, pada 2023 ini. (*)

Kontributor: Agustinus Fian Arfianto, Komsos Keuskupan Tanjung Selor

Katolikana.com adalah media berita online independen, terbuka, dan berintegritas, menyajikan berita, informasi, dan data secara khusus seputar Gereja Katolik di Indonesia dan dunia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.